"Sekarang saja sudah minim pendapatan dengan banyaknya angkot, apalagi kalau adanya TMB," ujar salah seorang supir angkot Cicaheum-Cibaduyut, D Pangaribuan (55), saat ditemui di pangkalan Jl Soekarno-Hatta, Bandung, Kamis (11/12/2008).
Β
Aksi pemasangan pamflet sendiri sudah berlangsung dua hari lalu. Pamflet yang ditempel berisikan penolakan para sopir dan pengusaha angkot yang terancam gulung tikar jika terus dipaksakan untuk beroperasi. 'TMB beroperasi, kami tertindas kami melawan' adalah kalimat penolakan yang terpampang di kaca belakang setiap angkot.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Verifikasi Penolakan TMB JM Sirait mengatakan jika pemerintah jadi mengoperasikan TMB, maka pihaknya beserta sopir dan pengusaha angkot di Kota Bandung mengancam melakukan aksi mogok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kepala Dishub Bandung Timbul Butar-butar menyatakan jika uji coba TMB akan dilakukan pada minggu kedua Desember. Rencananya akan dibangun tenda di 16 titik untuk dijadikan shelter sementara. Rencananya luas shelter 2x5 meter persegi. Di mana setiap shelter akan dijaga oleh satu orang petugas tiket
Jarak tempuh TMB sepanjang 40 kilometer mulai dari Cibeureum hingga Cibiru melalui Jalan Soekarno Hatta. Selama hampir dua tahun terakhir ini, Timbul pula yang selalu mengatakan TMB segera dioperasikan. Kali pertama, Timbul menargetkan TMB beroperasi Maret 2007. Tapi sampai Juli 2007 tak kunjung beroperasi.
Alasan Timbul saat itu, operasional TMB terkendala izin penggunaan lajur khusus Jalan Soekarno-Hatta dari Dirjen Bina Marga. Selain belum mengantongi izin, kendala lainnya belum siapnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan shelter bus.
Timbul kemudian menargetkan kembali TMB beroperasi akhir Oktober 2007, setelah Idul Fitri. Tapi kembali target itu tak tercapai. Lalu Timbul pun kembali menargetkan paling lambat Juli 2008. Tapi lagi-lagi gagal.
Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung (ahy/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini