Toko Obat Kuat di Bandung Sepi Pembeli

Toko Obat Kuat di Bandung Sepi Pembeli

- detikNews
Senin, 17 Nov 2008 17:52 WIB
Bandung - Setelah BPOM resmi menarik 22 item produk kuat di pasaran pada Jumat lalu (14/11/2008), toko yang menjual obat kuat di Bandung kehilangan pelanggannya. Bahkan ada toko yang sempat tutup karena takut disweeping.

Salah seorang penjaga toko obat kuat Along di Jl Ahmad Yani, Pija mengatakan sejak Jumat pekan lalu, sudah tak ada lagi pembeli yang datang. "Biasanya per hari tiga hingga empat orang pembeli yang datang, tapi sejak Jumat hingga sekarang, engga ada satu pun pembeli yang datang," ujar Pinja saat ditemui detikbandung di tokonya, Senin (17/11/2008).

Menurutnya pemilik toko sempat menutup toko selama satu hari karena khawatir dirazia oleh BPOM. "Yah tapi karena cari makan, toko buka lagi," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pija mengatakan selama dua bulan dirinya bekerja di toko obat kuat Along, tak ada pembeli yang mengeluh. Malah, kata dia, banyak pembeli yang datang kembali untuk membeli produk serupa.

"Kita disini banyaknya menjual obat kuat dari China. Tapi ada juga sih yang lokal," katanya. Pija mengungkapkan obat kuat asal China yang laris manis adalah bermerek Nangen. "Obat ini sejenis kapsul. Harganya Rp 50 ribu per tiga butir," tambah dia.

Pantauan detikbandung, obat kuat yang dijual memang kebanyakan dari China. Itu terlihat dari tulisan China dalam kemasan obat, namun tanpa adanya terjemahan ke bahasa Indonesia.

Sementara itu beberapa toko lainnya, seperti toko obat Caesar dan toko obat MM tutup mulut. Para penjualnya enggan bicara banyak. Adil, penjaga toko obat kuat Caesar, di Jalan Lengkong, mengaku memang sudah mendengar adanya penarikan beberapa produk obat kuat oleh BPOM. "Ah kami hanya karyawan, jadi engga masalah," katanya.

Adil mengaku belum merasakan adanya penurunan jumlah pembeli. "Kalaupun terjadi penurunan, itu mungkin karena cuaca lagi hujan. Jadi orang malas untuk ke luar rumah," katanya.

Karena mengandung bahan kimia obat keras, BPOM telah menarik 22 item produk obat kuat dari peredaran. Semua produk tersebut positif mengandung bahan kimia obat keras jenis Sildenafil Sitrat dan Tadalafil.

Dari 22 item ini 5 di antaranya adalah obat tradisional import, 14 obat tradisional, 1 suplemen makanan impor, dan 2 suplemen makanan lokal. Merk ke-22 item produk tersebut antara lain:

1. Blue Moon (Tadafil)
2. Caligula Kapsul (Sildenafil Sitrat)
3. Cobra-X Kapsul (SS)
4. Hwang Di Shen Dan (SS)
5. Kuat Tahan lama Serbuk (SS)
6. Lak Gao 69 (SS)
7. Lavaria (SS)
8. Maca Gold (SS)
9. Manovel (T)
10. Okura (SS)
11. Otot Madu (SS)
12. Rama Stamin (SS)
13. Sanomale (T)
14. Sari madu kapsul (SS)
15. Stanson (SS,T)
16. Sunny Zang Wang Xiong Ying Dan Pil (SS)
17. sunny zang wang xiong ying kapsul (SS)
18. Teraza (SS)
19. Top one kapsul (SS)
20. Tripoten (T)
21. Urat perkasa kapsul (SS)
22. Zu-Mex (T)

BPOM menyerukan kepada semua pihak agar tidak mengkonsumsi produk-produk tersebut. Apabila masyarakat yang memerlukan info lebih lanjut dapat menghubungin Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan POM di Jakarta dengan no 021-4263333 atau Balai POM seluruh Indonesia.



Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads