"Sepi sudah biasa di sini. Lebaran juga kadang-kadang ada yang besuk kadang-kadang tidak," ujar Rochimah (81) yang telah mendiami panti sejak 16 tahun lalu kepada detikbandung.
Walaupun demikian, lanjutnya, Rochimah mengakui dirinya ingin juga dijenguk oleh saudara-saudaranya. Kerinduan tersebut semakin terasa jika melihat penghuni lain dikunjungi sanak famili.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebaran kali ini, Rochimah memilih menyambangi satu persatu saudara-saudaranya yang tinggal di Bandung, ketimbang menunggu didatangi.
"Kemarin saya pergi ke Cimuncang, Cijerah, Ujung Berung, terus.." jelas Rochimah mengingat-ingat kunjungannya
Untuk ongkos, ternyata dirinya menyimpan uang yang diberikan pengunjung panti. Selain itu ia memberanikan diri untuk pergi sendiri tanpa ditemani. "Kalau jalan saya masih ingat. Kalau lupa tinggal tanya saja," ujarnya.
Di tempat yang sama, satu keluarga dari Bogor menjenguk keluarganya yang dititipkan di PSTW Budi Istri. "Kita tiap tahun menyempatkan untuk besuk tante kita di sini," ujar Bob (47) yang datang bersama istri dan kedua anaknya. Rutinitas ini, sambungnya, juga sambil bersilaturahmi dengan sanak famili yang ada di Bandung.
PSTW Budi Istri saat ini menampung 41 jompo yang terdiri dari 40 jompo wanita dan satu pria. "Kalau yang laki-laki karena dia pernah jadi karyawan di sini, makanya dia disantuni untuk tinggal di panti," jelas Rochimah.
Panti ini berdiri sejak tahun 1948. Salah satu kenangan yang sering diceritakan para pekerjanya ialah, presiden pertama Indonesia Soekarno pernah berkunjung ke PSTW Budi Istri. (lom/lom)