Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah merilis kumpulan dokumen gelombang pertama terkait mendiang Jeffrey Epstein.
Menyusul undang-undang baru dari Kongres yang mewajibkan semua dokumen dirilis secara utuh pada Jumat (19/12), dokumen-dokumen yang meliputi foto, video, dan dokumen penyelidikan, sangat dinantikan
Namun, Departemen Kehakiman AS (DOJ) menyatakan tidak dapat merilis semua dokumen itu sesuai batas waktu. Bahkan banyak juga detil dalam ribuan berkas tersebut yang telah disunting ulang.
Hal ini membuat politisi Partai Demokrat dan sejumlah politisi dari Partai Republik menuding DOJ melanggar kewajiban hukum.
Pada Sabtu (20/12), setidaknya 13 berkas dihapus dari situs DOJ. Wakil Jaksa Agung, Todd Blanche, berkata keputusan itu diambil untuk melindungi privasi korban.
Sejumlah nama politisi dan pesohor masuk dalam kumpulan berkas pertama ini.
Mereka mencakup mantan Presiden AS, Bill Clinton; adik Raja Charles, Andrew Mountbatten-Windsor; serta musisi Mick Jagger dan Michael Jackson.
Kendati demikian, penyebutan nama-nama di dalam berkas investigasi tidak serta merta mengidentifikasikan adanya pelanggaran hukum.
Sebagian dari nama yang disebut dan telah diidentifikasi dalam berkas atau dalam rilis sebelumnya terkait Epstein telah membantah keterlibatan atas pelanggaran hukum
Bill Clinton di kolam renang dan bak mandi air panas
Beberapa foto yang telah dirilis menampilkan mantan Presiden AS, Bill Clinton.
Salah satu foto memperlihatkannya tengah berenang di kolam renang. Foto lain memperlihatkannya berbaring telentang dengan tangan di belakang kepalanya di suatu tempat yang sepertinya merupakan kolam mandi air panas.
Beberapa kali, Clinton berfoto bersama Epstein para periode 1990-an dan awal 2000-an. Itu terjadi sebelum pengusaha ini tertangkap karena perbuatan tercelanya. Nama Clinton juga tidak pernah disebut atau dituduh turut serta oleh para korban pelecehan Epstein.
Clinton bahkan pernah menyatakan tidak mengetahui tindakan kekerasan seksual yang dilakukan Epstein.
Juru bicara Clinton, Angel Urea, menduga Departemen Kehakiman melindungi "seseorang atau sesuatu" setelah berkas-berkas tersebut dirilis.
"Kami tidak tahu siapa yang ingin dilindungi, apa, atau kenapa. Tapi yang kami tahu: Kami tidak membutuhkan perlindungan semacam itu," tulis Urea di media sosial pada Senin.
Baca juga:
Juru bicara Clinton itu meminta agar berkas-berkas yang masih tersisa untuk segera dibuka ke publik.
"Penolakan untuk tidak segera membuka berkas lainnya justru mengonfirmasi kecurigaan luas bahwa tindakan Departemen Kehakiman bukan tentang transparansi, tetapi tentang tuduhan tidak langsung."
Urea menambahkan, "Ini menyiratkan pelanggaran hukum terhadap individu yang telah berulang kali dibebaskan".
Pekan lalu, Urea mengungkap bahwa foto-foto yang baru dirilis sudah berusia puluhan tahun.
"Mereka bisa merilis sebanyak mungkin foto buram berusia lebih dari 20 tahun, tetapi ini bukan tentang Bill Clinton. Tidak pernah, dan tidak akan pernah," tulisnya di media sosial.
"Ada dua jenis orang di sini. Kelompok pertama tidak tahu apa-apa dan memutuskan hubungan dengan Epstein sebelum kejahatannya terungkap. Kelompok kedua terus menjalin hubungan dengannya setelah itu.
"Semua orang, terutama Maga, mengharapkan jawaban, bukan kambing hitam."
Epstein dituduh mengenalkan Trump dengan remaja perempuan berusia 14 tahun
Presiden AS, Donald Trump, juga disebutkan dalam serangkaian berkas yang dirilis Departemen Kehakiman.
Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa Epstein diduga memperkenalkan remaja perempuan berusia 14 tahun kepada Trump di resor Mar-a-Lago miliknya di Florida.
Mengacu pada dokumen tersebut, dalam pertemuan yang diduga terjadi pada 1990-an, Epstein sempat menyodok Trump dengan siku dan "bertanya dengan nada bercanda" terkait remaja tersebut, "ini yang bagus, kan?"
Masih berasal dari dokumen pengadilan tentang gugatan terhadap harta warisan Epstein dan Ghislaine Maxwell pada 2020, Trump menanggapi pertanyaan Epstein tersebut dengan tersenyum dan mengangguk setuju.
Baca juga:
Dalam dokumen itu, disebutkan "keduanya tertawa" dan remaja tersebut merasa tidak nyaman. Meski "pada saat itu, dia terlalu muda untuk memahami mengapa".
Korban bersaksi dirinya dirawat untuk dilecehkan dan menjadi obyek kekerasan selama bertahun-tahun oleh Epstein. Namun dalam berkas pengadilan itu, dia tidak mengajukan tuduhan terhadap Trump.
Menanggapi permintaan komentar tentang dokumen pengadilan itu, juru bicara Gedung Putih, Abigail Jackson berkata pemerintahan Trump merupakan pemerintahan yang "paling transparan dalam sejarah".
"Dengan merilis ribuan halaman dokumen, kooperatif pada permintaan panggilan pengadilan Komite Pengawasan DPR. Bahkan Presiden Trump baru-baru ini menyerukan penyelidikan lebih lanjut terhadap teman-teman Epstein dari Partai Demokrat, maka pemerintahan Trump telah melakukan lebih banyak untuk korban daripada yang Demokrat pernah lakukan," tambahnya.
Insiden tersebut hanya salah satu dari kejadian yang menyebut nama Trump dalam ribuan berkas yang dirilis pada Jumat (19/12). Beberapa foto juga memperlihatkan Trump, meski keterlibatannya masih dipertanyakan.
Adapun salah satu foto Trump masuk dalam lusinan gambar yang dihapus dari berkas pada Sabtu (20/12). Belakangan, foto tersebut dimasukkan kembali, seperti yang ditemukan oleh BBC Verify.
Di tengah hiruk pikuk itu, Trump War Room, akun X resmi untuk operasi politik presiden, malah mengunggah foto-foto Clinton setelah Departemen Kehakiman merilis dokumen Epstein.
Juru bicara pers Trump kemudian mengunggah ulang gambar Clinton dengan dibubuhi penjelasan, "Oh my!"
Akan tetapi, masih ada berkas yang belum dirilis hingga saat ini.
Wakil Jaksa Agung, Todd Blanche, berkata "beberapa ratus ribu" halaman dokumen masih dalam proses tinjauan dan belum dipublikasikan.
Sebelumnya, Presiden AS mengungkapkan dia adalah teman Epstein selama bertahun-tahun, tapi mereka tak lagi berhubungan sekitar tahun 2004, bertahun-tahun sebelum Epstein pertama kali ditangkap.
Trump secara konsisten membantah adanya pelanggaran terkait Epstein.
Andrew dan foto terbaring di pangkuan
Dalam berkas yang dirilis, juga terdapat foto yang menunjukkan Andrew Mountbatten-Windsor terbaring di atas lima orang perempuan yang wajahnya telah disamarkan.
Ghislaine Maxwell, rekan kejahatan Epstein yang telah divonis bersalah, terlihat berdiri di belakang mereka dalam foto tersebut.
Baca juga:
Bertahun-tahun, Andrew telah menghadapi pemeriksaan terkait persahabatannya dengan Epstein, yang tidak terlihat dalam foto tersebut.
Dia berulang kali membantah adanya pelanggaran dan keterkaitan dengan Epstein.
Ia juga mengatakan tidak "melihat, menyaksikan, atau mencurigai perilaku semacam itu yang kemudian menyebabkan penangkapan dan vonisnya".
Michael Jackson, Diana Ross, Chris Tucker, dan Mick Jagger
Selain para politisi, sejumlah selebritas ikut muncul dalam dokumen yang dirilis baru-baru ini. Epstein memang tersohor dengan jejaringnya di berbagai bidang, khususnya pada dunia hiburan, politik, dan bisnis.
Beberapa foto yang dirilis oleh Departemen Kehakiman memperlihatkan Epstein bersama selebriti seperti Michael Jackson, Mick Jagger, dan Diana Ross.
Foto-foto itu tidak menyertakan kapan, di mana, atau dalam konteks apa diambilnya. Atas dasar itu pula, tidak jelas apakah Epstein memiliki keterkaitan dengan para figur publik tersebut atau hanya bertemu secara kebetulan dalam acara-acara tertentu.
Dalam salah satu foto yang baru dirilis, Epstein berfoto bersama Michael Jackson.
Bintang pop tersebut mengenakan setelan jas, sementara Epstein terlihat mengenakan hoodie beritsleting.
Sementara itu, ada foto lain yang juga memperlihatkan Jackson, Clinton, dan penyanyi Diana Ross berpose bersama di area kecil. Ada beberapa wajah lain, tapi telah disamarkan dari foto itu.
Foto lain di antara ribuan berkas juga menunjukkan legenda Rolling Stones, Mick Jagger, berpose bersama Clinton dan seorang perempuan yang wajahnya juga disamarkan. Mereka semua mengenakan pakaian koktail.
Ada pula, aktor Chris Tucker yang berpose dan duduk di samping Clinton di meja makan. Foto lain menunjukkan Tucker di landasan pesawat bersama Ghislaine Maxwell, rekan Epstein yang telah dihukum.
BBC telah menghubungi Jagger, Tucker, dan Ross untuk komentar. Clinton sebelumnya membantah mengetahui tindak kejahatan seksual Epstein, dan menyebut foto-foto tersebut sudah berusia puluhan tahun.
"Ini bukan tentang Bill Clinton. Tidak pernah, dan tidak akan pernah," kata juru bicara tersebut.
Maxwell di Downing Street
Foto lain yang termasuk dalam rilis dokumen kemarin menunjukkan Ghislaine Maxwell berpose di depan 10 Downing Street.
Maxwell hanya sendirian dalam foto tersebut. Tidak ada penjelasan detil mengenai waktu pengambilan foto atau atas dasar apa Maxwell berfoto di depan rumah dan kantor Perdana Menteri UK tersebut.
BBC pun tidak dapat memastikan siapa perdana menteri pada saat foto tersebut diambil, atau dalam kapasitas apa Maxwell mengunjungi Downing Street.
Epstein ancam bakar rumah yang melaporkannya
Dalam berkas-berkas tersebut, disebutkan juga salah satu orang pertama yang melaporkan Epstein yakni Maria Farmer. Ia merupakan seniman yang bekerja untuk Epstein.
Pada 1996, Farmer melapor ke FBI bahwa Epstein telah mencuri foto-foto pribadinya yang memuat saudara perempuannya yang berusia 12 dan 16 tahun.
Dalam pengaduannya, ia meyakini Epstein menjual foto-foto tersebut kepada pembeli potensial. Farmer kemudian menerima ancaman rumahnya akan dibakar jika ia buka mulut mengenai hal ini.
Nama Maria Farmer sebenarnya disamarkan dalam berkas-berkas tersebut, namun dia mengonfirmasi bahwa laporan tersebut miliknya.
Dalam laporan, juga tercantum bahwa Epstein diduga meminta Farmer untuk mengambil foto sejumlah remaja perempuan di kolam renang.
"Epstein kini mengancam [disamarkan] bahwa jika dia (Farmer)memberitahu siapa pun tentang foto-foto tersebut, maka rumahnya akan dibakar," bunyi laporan tersebut.
Farmer kini merasa terbebaskan setelah hampir 30 tahun.
"Saya merasa terbebaskan," katanya.
Ratusan ribu berkas lagi yang belum dirilis
Lebih dari 550 halaman dari berkas yang dirilis pada Jumat lalu, sepenuhnya telah disunting. Hal ini termasuk pernyataan polisi, laporan penyelidikan, dan foto-foto.
Menurut CBS, mitra BBC di Amerika Serikat, terdapat dokumen terkait penyelidikan juri besar di mana 100 halaman sepenuhnya dihitamkan.
Pejabat, sebagaimana diatur dalam undang-undang, diizinkan untuk menyunting materi untuk melindungi identitas korban atau hal-hal yang terkait dengan penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung, tetapi mereka diwajibkan oleh undang-undang untuk menjelaskan penyuntingan tersebut.
Namun hingga saat ini tak ada penjelasan mengenai tujuan penyuntingan itu secara detil.
Ketika ditanya mengenai alasan perilisan berkas tidak akan sesuai batas waktu, Blance menjawab: "Sangat sederhana dan jelas. Undang-undang juga mewajibkan kami untuk melindungi korban."
Menurut Departemen Kehakiman, ribuan halaman yang dirilis pada Jumat ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan.
Blanche berkata akan merilis "beberapa ratus ribu halaman" pada Jumat ini dan memperkirakan "beberapa ratus ribu halaman lagi" akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan.
Ia mengatakan kepada Fox & Friends bahwa pihaknya sedang melakukan verifikasi ketat terhadap setiap halaman materi untuk memastikan "setiap korban, baik nama, identitas, bahkan kisah mereka sejauh yang perlu dilindungi, sepenuhnya dilindungi".
Untuk itu, proses ini disebutnya membutuhkan waktu. Mengenai berkas yang dihapus dari situs Departemen Kehakiman pada Sabtu lalu, Blanche menyampaikan pada BBC News, "Hal itu karena seorang hakim di New York memerintahkan kami untuk mendengarkan hak-hak korban atau kelompok hak korban."
Hingga kini, jadwal rilis materi tambahan yang lain masih belum jelas. Anggota parlemen dari kedua belah pihak, Demokrat maupun Republik, merasa frustrasi.
Anggota Kongres Ro Khanna dari Demokrat, telah mengancam akan mengambil tindakan terhadap anggota Departemen Kehakiman, termasuk pemakzulan atau kemungkinan penuntutan atas penundaan tersebut.
Khanna bersama Anggota Kongres dari Partai Republik, Thomas Massie, memaksa pemungutan suara atas RUU Transparansi Dokumen Epstein.
"Pembuangan dokumen DOJ yang berjumlah ratusan ribu halaman tidak mematuhi hukum," kata Massie di media sosial.
- Trump dalam pusaran berkas Jeffrey Epstein Apakah benar Presiden AS terlibat?
- Andrew kehilangan gelar 'pangeran' UK akibat skandal seks
- Skandal perdagangan seks anak Jeffrey Epstein: Siapa saja nama tokoh yang disebut di dokumen persidangan yang baru-baru ini dirilis?
(haf/haf)