Seorang pemain basket dan pelatih yang berkompetisi di liga basket Amerika Serikat, NBA, termasuk di antara puluhan orang yang ditangkap FBI terkait judi ilegal dan permainan poker yang diduga dimanipulasi dan terhubung dengan mafia.
Pebasket dari klub Miami Heat, Terry Rozier dan pelatih kepala Portland Trail Blazers, Chauncey Billups disebut oleh jaksa federal dalam dua dakwaan terpisah, Kamis (23/10).
Rozier, 31 tahun, termasuk di antara enam orang yang ditangkap terkait dugaan pengaturan judi. Selain Rozier, terdapat beberapa pemain NBA lain yang juga dituduh berpura-pura cedera untuk mempengaruhi pasar taruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Chauncey Billups, eks pebasket yang namanya masuk Hall of Fame NBA dan telah melatih Portland Trail Blazers sejak 2021, termasuk di antara 31 orang yang didakwa dalam dugaan poker ilegal yang melibatkan mantan beberapa pemain basket dan mafia.
Kasus yang diungkap ini, yang menurut jaksa melibatkan empat dari lima keluarga kriminal besar di New York, mencuatkan skema yang diduga memikat korban agar bermain poker yang dimanipulasi bersama bintang olahraga ternama. Lewat permainan ini, para pelaku dituding mencuri jutaan dolar.
Orang-orang yang namanya disebut dituding menggunakan teknologi, antara lain meja sinar-X, lensa kontak, dan kacamata khusus yang dapat membaca kartu yang sudah ditandai sebelumnya.
Getty ImagesTerry Rozier saat ini bermain untuk klub Miami Heat.
Dalam pernyataannya, NBA menyebut Rozier dan Billups dinonaktifkan dari kompetisi sembari otoritas liga basket itu mendalami dakwaan jaksa federal.
"Kami menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius, dan integritas permainan kami tetap menjadi prioritas utama kami," tulis NBA.
Pengacara Rozier membantah tuduhan yang dilayangkan jaksa kepada CBS News, mitra berita BBC di AS.
"Terry Rozier bukan penjudi, tapi dia tidak takut untuk bertarung. Dia menantikan untuk memenangkan pertarungan (tuduhan) ini," ujarnya.
Rozier hadir di pengadilan federal di Orlando, Florida, Kamis kemarin. Hakim melepaskannya dari tahanan dengan jaminan senilai US$6 juta (sekitar Rp99,7 miliar).
Sementara itu Billups ditangkap di Portland dan dihadirkan di pengadilan pada hari yang sama. Dia diperkirakan juga akan memberi jaminan agar tak ditahan selama proses penyelidikan.
- Judi online: Mengapa pejudi akan selalu kalah?
- Kasus pengaturan skor laga basket, apa kata manajemen klub Siliwangi?
Direktur FBI, Kash Patel, menyebut penangkapan sejumlah terduga pelaku ini sebagai sesuatu yang "luar biasa". Dia bilang operasi penangkapan terduga pelaku dilakukan secara terkoordinasi di 11 negara bagian AS.
"Kami berbicara tentang puluhan juta dolar dalam kasus penipuan, pencurian, dan perampokan selama penyelidikan bertahun-tahun," katanya.
Jaksa Agung Distrik Timur New York, Joseph Nocella Jr, mengatakan semua terdakwa dianggap tidak bersalah hingga terbukti bersalah. Namun dia memperingatkan, "Kemenangan Anda telah berakhir. Keberuntungan Anda telah habis."
Pertandingan NBA menjadi sorotan
Jaksa Joseph Nocella menyebut salah satu kasus yang dia selidiki melibatkan pebasket NBA yang diduga menggunakan informasi yang tidak tersedia bagi publik. Tujuan para pebasket itu, menurut Nocella, adalah memanipulasi taruhan di platform perjudian besar.
Nocella menyebutnya sebagai "salah satu skema korupsi olahraga paling berani sejak taruhan olahraga online menjadi legal secara luas".
Tujuh pertandingan NBA dalam kurun Februari 2023 dan Maret 2024 telah diidentifikasi sebagai bagian dari kasus ini.
Rozier diduga terlibat dalam salah satu pertandingan antara Charlotte Hornets dan New Orleans Pelicans. Saat itu dia bermain untuk Hornets.
Rozier diduga mengatakan kepada seorang teman bahwa ia akan meninggalkan pertandingan lebih awal karena cedera.
Temannya itu, begitu pula sejumlah rekan-rekan pebasketnya yang lain, kemudian diduga memasang taruhan atau mengarahkan orang lain untuk bertaruh. Nilainya mencapai lebih dari US$200.000 (sekitar Rp33 miliar).
Dalam judi itu, para pelaku meyakini bahwa Rozier akan tampil buruk di pertandingan yang dimaksud.
Faktanya, Rozier memang meninggalkan pertandingan setelah sembilan menit bermain. Alhasil, orang-orang yang tadi bertaruh menghasilkan puluhan ribu dolar.
Selama pertandingan, Rozier bermain sekitar sembilan menit dan mencetak hanya lima poin. Dia tak melanjutkan permainan atas alasan "kaki kanan yang sakit".
Sebelum pertandingan tersebut, Rozier rata-rata bermain 35 menit dan mencetak sekitar 21 poin per pertandingan.
"Saat musim NBA kali ini dimulai, kariernya sudah redup, bukan karena cedera tetapi karena integritas," kata Komisaris Kepolisian Kota New York, Jessica Tisch.
ReutersPelatih klub Portland Trail Blazers, Chauncey Billups, turut masuk dalam dakwaan kasus permainan poker yang dimanipulasi.
Pengacara Rozier, James Trusty, menuduh jaksa penuntut lebih mempercayai "sumber-sumber yang sangat tidak dapat dipercaya" dan tidak mengandalkan bukti-bukti nyata di lapangan.
Trusty mewakili Rozier selama lebih dari setahun. Selama masa itu, kata dia, jaksa menggambarkan Rozier sebagai subjek, bukan target. Namun status itu disebutnya berubah saat jaksa tahu agen FBI akan menangkap Rozier.
Selain Rozier, ,antan pemain NBA Damon Jones juga ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan.
Jones dilaporkan terlibat dalam dua pertandingan yang dianggap mencurigakan, yaitu Los Angeles Lakers bertemu Milwaukee Bucks pada Februari 2023 dan pertandingan pada Januari 2024 antara Lakers melawan Oklahoma City Thunder.
Sebagai konteks, judi olahraga dilarang di sebagian besar wilayah AS dari 1992 hingga 2018. Namun kemudian Mahkamah Agung AS menyerahkan pengaturan hukum itu kepada masing-masing negara bagian.
Sejak larangan federal dicabut oleh Mahkamah Agung AS, praktik judi olahraga meledak. Pengelola liga olahraga besar di AS dan perusahaan media lalu menjalin kesepakatan dengan perusahaan judi untuk ikut serta dalam industri bernilai miliaran dolar.
Permainan poker yang dimanipulasi dan mafia
Dakwaan kedua yang diumumkan, Kamis (23/10, melibatkan 31 terdakwa. Mereka dituding terlibat dalam skema untuk memanipulasi permainan poker ilegal dan mencuri jutaan dolar.
Kasus ini melibatkan 13 anggota dan rekan dari keluarga kriminal Bonanno, Genovese, dan Gambino di New York.
- Tuduhan keterkaitan Patrick Kluivert dengan judi sepak bola jadi sorotan Apa saja pekerjaan rumah PSSI?
- Ketika perusahaan judi mendominasi sponsor klub Liga Premier Inggris
Jaksa Joseph Nocella mengatakan korban yang menjadi sasaran dibujuk untuk bermain poker bersama mantan atlet profesional, termasuk Billups dan Jones, di Las Vegas, Miami, Manhattan, dan The Hamptons.
Korban dikeruk hingga puluhan atau ratusan ribu dolar per permainan, menurut Nocella.
Dia berkata, para terdakwa menggunakan "teknologi yang sangat canggih" seperti mesin pengocok kartu yang dimodifikasi yang dapat membaca kartu.
Beberapa terdakwa juga dituding menggunakan lensa kontak dan kacamata khusus untuk membaca kartu yang sudah ditandai sebelumnya.
Ada pula tuduhan penggunaan meja sinar-X yang dapat membaca kartu saat kartu tersebut diletakkan menghadap ke bawah.
"Yang tidak diketahui korban adalah bahwa semua orang di permainan poker, mulai dari bandar hingga pemain, terlibat dalam penipuan ini," kata Nocella.
Kepala Kepolisian New York, Jessica Tisch, menuding ketika orang menolak membayar, keluarga kejahatan terorganisir tadi menggunakan ancaman dan intimidasi untuk memaksa orang menyerahkan uang.
Tuduhan yang disebut jaksa meliputi perampokan, pemerasan, penipuan melalui kabel, penipuan bank, dan perjudian ilegal.
Konspirasi permainan poker ini dituding menipu korban sebesar US$7 juta (Rp116 miliar). Satu dari sekian korban yang teridentifikasi kehilangan Rp26 miliar.
"Ini hanya ujung gunung es," kata Christopher Raia, Wakil Direktur FBI New York.
Simak juga Video 'OJK Ajukan Permintaan Blokir 27 Ribu Rekening Terindikasi Judol:
(ita/ita)










































