Kota di Jepang Ini Dua Kali Selamat dari Serangan Bom Atom

BBC Indonesia - detikNews
Senin, 11 Agu 2025 10:39 WIB
Bom atom dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. (Bettmann Archive/Getty Images)
Jakarta -

Kokura sudah tidak ada lagi.

Kokura merupakan salah satu kota yang bergabung dengan empat kota lainnya pada 1963 untuk membentuk Kitakyushu kini berpenduduk hampir satu juta jiwa dan terletak di barat daya Jepang.

Namun, nama Kokura masih memiliki tempat di benak sebagian publik Jepang karena kehancurannya menyimpan dampak traumatis.

Sebagai salah satu target bom atom Amerika Serikat pada 1945, Kokura secara ajaib lolos dari kehancuran Perang Dunia Kedua dua kali.

Padahal, Kokura hanya beberapa menit lagi akan dibom pada 9 Agustus, sama seperti Hiroshima tiga hari sebelumnya.

Namun, senjata penghancur itu tidak pernah dikerahkan ke sana. Berbagai faktor memaksa Angkatan Udara AS menargetkan Nagasaki.

Bom atom AS diperkirakan menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 74.000 orang di Nagasaki. Adapun ribuan orang lainnya menderita efek radiasi selama bertahun-tahun mendatang.

"Keberuntungan Kokura" menjadi ungkapan dalam bahasa Jepang untuk menggambarkan keberuntungan lolos dari nasib buruk.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi?

Awan dan kepulan asap di angkasa

Bom plutonium yang dijatuhkan di Nagasaki, sejatinya hendak dijatuhkan di Kokura. (AFP via Getty Images)

Pada pertengahan Juli 1945, militer AS memilih 12 kota di Jepang yang berpotensi diserang bom atom karena terdapat berbagai pabrik dan pangkalan militer.

Kokura berada di peringkat kedua setelah Hiroshima dalam hal prioritas. Kota ini merupakan pusat produksi senjata dan menjadi lokasi salah satu gudang persenjataan militer Jepang.

Pada 6 Agustus, kota ini akan menjadi sasaran bom atom jika, entah apa pun alasannya, militer AS gagal menjatuhkan bom tersebut di Hiroshima.

Tiga hari kemudian, pesawat pengebom B-29 terbang ke Kokura pada dini hari. Salah satu pesawat berjuluk Bockscar, membawa "Fat Man"sebuah bom plutonium yang dampak ledakannya jauh lebih kuat daripada bom uranium yang dijatuhkan sebelumnya di Hiroshima.

Namun, Kokura diselimuti awan pagi itu. Pandangan yang kurang jelas di angkasa kala itu amat mungkin diperparah oleh asap kebakaran akibat oleh pengeboman konvensional di Yawata, kota tetangganya, sehari sebelumnya.

Beberapa sejarawan juga mengklaim bahwa pabrik-pabrik Kokura sengaja membakar batu bara untuk menciptakan tabir asap di atas kota pada saat serangan udara sering terjadi di seluruh Jepang.

Menurut dokumen militer AS dan laporan William Laurence, seorang jurnalis New York Times yang ikut serta dalam salah satu pesawat yang ikut dalam misi pengeboman pada 9 Agustus, pesawat-pesawat B-29 mengitari Kokura tiga kali.

Perintah yang diberikan hanya untuk menjatuhkan bom setelah pandangan ke target dapat dikonfirmasi guna memaksimalkan daya rusaknya.

Masalahnya, sebelum hal ini dilakukan, sistem pertahanan darat di Kokura mendeteksi pesawat-pesawat tersebut dan mulai menembaki mereka.

Saat itulah Mayor Charles Sweeney, yang menerbangkan Bockscar, memutuskan untuk menuju Nagasaki. Alasan selanjutnya mengapa keputusan itu diambil adalah karena pesawat-pesawat tersebut menghabiskan bahan bakar selama menunggu.

Kokura luput dari bom atom. Untuk kedua kalinya.

Bukan di ibu kota

Diperkirakan setidaknya 70.000 orang tewas akibat bom atom di Nagasaki. (Bettmann Archive/Getty Images)

Pesawat-pesawat AS telah menyerang Jepang tanpa henti sejak Maret 1945, menggunakan bom yang membakar habis kota-kota.

Satu serangan di Tokyo pada malam hari tanggal 9 Maret diperkirakan telah menewaskan lebih dari 83.000 orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.

Namun, ketika pesawat-pesawat B-29 tiba di atas Kokura pada bulan Agustus, kota itu masih utuh.

Kota itu terhindar dari serangan bom pembakar serta bom atom. Para petinggi militer AS ingin kota-kota ini tidak diserang sebelum serangan bom agar mereka dapat mempelajari kerusakan yang ditimbulkan bom atom dengan lebih baik.

Nagasaki tidak masuk dalam daftar target awal, tetapi dipilih Menteri Perang AS saat itu, Harry Stimson.

Ia berhasil meyakinkan Presiden AS saat itu, Harry Truman, bahwa menghancurkan Kyoto, yang pernah menjadi ibu kota Jepang, akan mempersulit rekonsiliasi antara Tokyo dan Washington setelah perang.

Namun, sejarawan AS sejak itu mengklaim bahwa Stimson juga memiliki kepentingan pribadi untuk menyelamatkan Kyoto. Ia sebelumnya telah beberapa kali mengunjungi Jepang dan dilaporkan menghabiskan bulan madunya di Kyoto.

Kelegaan bercampur duka

Keputusan menyerah tanpa syarat diumumkan Kaisar Hirohito pada 15 Agustus 1945.

Kokura sekarang Kitakyushulolos dari kehancuran, tetapi tidak dari kekhawatiran.

Ketika kabar mengemuka bahwa bom yang dijatuhkan di Nagasaki awalnya ditujukan untuk Kokura, rasa lega bercampur duka dan empati muncul.

Kitakyushu memiliki Monumen Bom Atom Nagasaki, yang terletak di sebuah taman yang dibangun di lahan bekas gudang senjata.

Kejatuhan kota yang nyaris terjadi dan penderitaan Nagasaki digambarkan di monumen tersebut, yang telah menjadi tuan rumah peringatan tahunan setiap 9 Agustus sejak 1973.

Museum Perdamaian Kota Kitakyushu juga dibuka pada tahun 2022.

Kedua kota juga telah memupuk hubungan persahabatan selama beberapa dekade, dan nasib keduanya yang saling terkait diakui publik.

Namun, Kitakyushu juga telah mengalami perubahannya sendiri: selama rekonstruksi Jepang, kota industri ini menjadi sangat tercemar sehingga perairan Teluk Dokai-nya hampir mati.

Saat ini, kota ini diakui sebagai salah satu kota terhijau di Asia setelah puluhan tahun berinvestasi dalam teknologi terbarukan, sebuah kota yang tidak akan pernah melupakan masa lalu, tetapi telah bergerak maju menuju masa depan.

Simak juga Video: Warga Hiroshima Bersiap Peringati 80 Tahun Tragedi Bom Atom




(ita/ita)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork