Kepolisian India menangkap seorang pria dalam kasus tabrak lari yang mengakibatkan kematian Fauja Singh, pelari maraton tertua di dunia.
Menurut polisi, tersangka bernama Amritpal Singh Dhillon mengendarai mobil SUV dengan kencang saat menabrak pelari Inggris-India berusia 114 tahun itu. Singh mengalami luka kritis dan meninggal tak lama setelah dibawa ke rumah sakit.
Insiden itu terjadi di Negara Bagian Punjab pada Senin (14/07), saat Singh sedang jalan-jalan sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah SUV berwarna putih, yang diduga digunakan dalam insiden tersebut, juga telah ditemukan oleh polisi.
Polisi mengatakan Singh sedang menyeberang jalan ketika ia ditabrak. Warga setempat membawa ke rumah sakit, tempat ia kemudian menghembuskan napas terakhir.
Mengutip laporan kepolisian, laporan media India menyebut nyawa pelari itu mungkin bisa diselamatkan jika pengemudi berusia 26 tahun itu segera membawa Singh ke rumah sakit.
Siapa Amritpal Singh Dhillon?
Singh, seorang ikon global, mencetak rekor dengan berlari maraton di berbagai kategori usia, termasuk saat usianya lebih dari 100 tahun. Dia mulai berlari pada usia 89 tahun dan berlari sembilan kali maraton antara tahun 2000 dan 2013, ketika dia pensiun.
Klub lari sekaligus yayasannya, Sikhs In The City, mengatakan acara yang akan diadakan di Ilford, London timur, tempat dia tinggal sejak 1992, akan menjadi perayaan atas kehidupan dan pencapaiannya.
Ketika berita kematian ini tersebar, ucapan belasungkawa pun mengalir.
Perdana Menteri India, Narendra Modi menyebutnya sebagai seorang "atlet yang luar biasa dengan tekad yang luar biasa".
Ketika BBC bertemu Singh pada Juni di Beas Pind, ia masih lincah dan aktif, berjalan kaki beberapa mil setiap hari.
"Saya masih berjalan-jalan di sekitar desa untuk menjaga kaki saya tetap kuat. Seseorang harus menjaga tubuhnya sendiri," katanya.
Sebagai pembawa obor untuk Olimpiade London 2012, Singh mencatat beberapa tonggak sejarah selama karier larinya. Hal ini termasuk menjadi orang pertama berusia seratus tahun yang menyelesaikan maraton penuh pada 2011 di Toronto.
Namun, klaimnya sebagai pelari maraton tertua di dunia tidak diakui oleh Guinness World Records. Musababnya, ia tidak dapat menunjukkan akta kelahiran pada 1911.
BBC melihat paspor Inggris Singh menunjukkan tanggal lahirnya adalah 1 April 1911, dan ia punya surat ucapan selamat ulang tahun ke-100 dari mendiang Ratu Elizabeth II.
Pelatihnya, Harmander Singh, mengatakan tidak ada akta kelahiran di India pada saat Singh lahir.
Baca juga:
- Seperti apa kondisi jantung Hugo Farias, pria yang berlari maraton selama 366 hari?
- Simpel, alami, tanpa repot: Makanan para juara maraton Olimpiade
- Maraton di Korea Utara: Mengapa jumlah pelari asing merosot jauh?
Para pejabat Guinness World Records, mengaku ingin sekali "memberikan rekor kepadanya", tetapi mereka hanya dapat "menerima dokumen kelahiran resmi yang dibuat pada tahun kelahiran".
Sebagai seorang anak laki-laki yang tumbuh di Punjab, Singh diejek orang-orang di desanya karena kakinya lemah dan ia tidak dapat berjalan dengan baik hingga usia lima tahun.
"Tetapi anak laki-laki yang sama, yang pernah diejek, kemudian membuat sejarah," katanya kepada BBC Punjabi.
Sebelum berusia 40 tahun, Singh, seorang petani, telah hidup melalui gejolak dua Perang Dunia dan mengalami trauma akibat pemisahan India.
"Di masa muda saya, saya bahkan tidak tahu kata 'maraton' itu ada," kata Singh kepada BBC Punjabi. "Saya tidak pernah bersekolah, saya juga tidak pernah terlibat dalam olahraga apa pun. Saya adalah seorang petani dan menghabiskan sebagian besar hidup saya di ladang."
Berlari untuk menghapus kesedihan
Dia pertama kali mulai berlari untuk mengatasi kesedihan.
Setelah kematian istrinya, Gian Kaur, pada awal 1990-an, ia pindah ke London untuk tinggal bersama putra sulungnya, Sukhjinder. Tetapi selama kunjungan ke India, ia menyaksikan kematian putra bungsunya, Kuldeep, dalam kecelakaan yang membuatnya sangat terpukul.
Diliputi kesedihan, Singh kerap menghabiskan waktu berjam-jam duduk di dekat tempat putranya dikremasi. Penduduk desa yang prihatin menyarankan keluarganya membawa kembali ke Inggris.
Kembali ke Ilford di London, dalam salah satu kunjungannya ke gurdwara, Singh bertemu dengan sekelompok pria lanjut usia yang akan berlari bersama. Ia juga bertemu dengan Harmander Singh, yang kemudian menjadi pelatihnya.
"Seandainya saya tidak bertemu dengan Harmander Singh, saya tidak akan terjun ke dunia lari maraton," ujarnya pada bulan Juni lalu.
Singh memulai debutnya di London Marathon pada tahun 2000, sebulan sebelum usianya menginjak 89 tahun. Dia berpartisipasi melalui entri Golden Bond - sebuah sistem di mana badan amal membeli sejumlah tempat dengan harga tertentu.
Dia memilih berlari untuk BLISS, sebuah badan amal yang mendukung bayi prematur. Tagline-nya: "Yang tertua berlari untuk yang termuda! Semoga mereka bisa hidup selama dia."
Singh mengatakan, sebelum berlari, ia diberitahu panitia acara kalau tak boleh mengenakan patka (penutup kepala yang dikenakan oleh banyak anak laki-laki dan laki-laki Sikh) dan bukan sorban.
"Saya menolak untuk berlari tanpa turban saya. Akhirnya, panitia mengizinkan saya untuk berlari dengan turban saya, dan bagi saya, itu adalah pencapaian terbesar saya," katanya.
Dia menyelesaikan lomba dalam waktu enam jam dan 54 menit, menandai awal dari sebuah perjalanan yang luar biasa.
Pada penampilan ketiganya secara beruntun di maraton London, ia telah memangkas waktu sembilan menit dari catatan waktu terbaiknya.
Pada 2003, di Toronto Waterfront Marathon, ia memperbaiki catatan waktunya hingga satu jam lima menit, menyelesaikan lomba dalam waktu lima jam 40 menit.
"Saya tidak ingat catatan waktu saya; pelatih saya, Harmander Singh, yang menyimpan catatan waktu saya. Tapi apa pun yang telah saya capai adalah berkat bantuannya, dan saya dengan tulus mengikuti jadwalnya," kata Singh pada Juni lalu.
"Di London, ia biasa membuat saya berlari menanjak, dan karena itu, saya terus berkembang," tambahnya. "Hampir setelah setiap sesi latihan di London, saya biasa pergi ke gurdwara, tempat diet saya diatur. Semua orang di sana memotivasi saya untuk berlari jarak jauh."
Singh melejit menjadi terkenal di dunia internasional ketika Adidas mengontraknya untuk kampanye iklan Impossible is Nothing pada tahun 2004, yang juga menampilkan para legenda seperti Muhammad Ali.
Pada 2005, ia diundang perdana menteri Pakistan untuk berpartisipasi dalam maraton perdana Lahore. Setahun kemudian, pada 2006, ia menerima undangan khusus dari Ratu Elizabeth II untuk mengunjungi Istana Buckingham.
Di antara banyak kenang-kenangan dan sertifikat yang dipajang di rumah Singh di Punjab, terdapat sebuah foto berbingkai dirinya bersama Ratu.
Dia terus berkompetisi dalam lomba lari maraton hingga usianya mencapai 100-an tahun dan mendapat julukan "Tornado Bersorban". Sebagian besar penghasilannya dari dukungan langsung disumbangkan ke yayasan amal.
"Saya adalah Fauja Singh yang sama sebelum saya memasuki dunia lari - tetapi lari memberikan misi dalam hidup saya dan membuat saya dikenal secara global," kenangnya.
Pada 2013, ia berpartisipasi dalam lomba lari jarak jauh kompetitif terakhirnya di Hong Kong, menyelesaikan lari 10 km dalam waktu satu jam, 32 menit dan 28 detik.
Dia memuji kesehatan dan umur panjangnya berkat gaya hidup sederhana dan pola makan yang disiplin.
'Makan sedikit, berlari lebih banyak'
"Makan lebih sedikit, berlari lebih banyak, dan tetap bahagia - itulah rahasia di balik umur panjang saya. Ini adalah pesan saya untuk semua orang," katanya.
Di tahun-tahun terakhirnya, Singh menghabiskan waktunya antara India dan Inggris.
Ketika BBC menemuinya pada Juni silam, ia berharap dapat segera mengunjungi London lagi untuk bertemu dengan keluarga dan pelatihnya.
Anggota parlemen Inggris, Preet Kaur Gill, berbagi foto dirinya dengan Singh di X, dan menulis: "Seorang pria yang benar-benar menginspirasi. Kedisiplinannya, hidup sederhana, dan kerendahan hatinya yang mendalam meninggalkan bekas yang abadi pada saya."
Jas Athwal, anggota parlemen, mengatakan bahwa Singh "menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia". Ia menulis di X: "Semangat dan warisan ketangguhannya akan terus berlanjut selamanya."
Reportase tambahan oleh Pardeep Sharma
Lihat Video 'Pelari Maraton Tertua Asal India Meninggal karena Ditabrak Mobil':
(ita/ita)