Penampakan Gurun Sahara Dilanda Banjir Pertama dalam 50 Tahun

Penampakan Gurun Sahara Dilanda Banjir Pertama dalam 50 Tahun

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 15 Okt 2024 15:33 WIB
Hujan yang volume airnya setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun turun dalam dua hari sekaligus sehingga menyebabkan banjir di Gurun Sahara, tepatnya di Maroko Tenggara. (Associated Press)
Jakarta -

Gurun Sahara di Maroko tenggara dilanda banjir untuk pertama kalinya dalam 50 tahun.

Banjir langka ini disebabkan hujan deras selama dua hari, yang volume airnya setara dengan curah hujan selama lebih dari satu tahun.

"Sudah 30 hingga 50 tahun sejak kami mengalami hujan sebanyak ini dalam waktu yang sesingkat ini," kata Houssine Youabeb, seorang pejabat badan meteorologi Maroko kepada Associated Press.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahara adalah gurun panas terbesar di dunia. Areanya terbentang di belasan negara di Afrika, termasuk Maroko.

 Foto ini menunjukkan hujan telah membentuk sejumlah danau di Gurun Sahara.Associated PressHujan deras di Gurun Sahara dapat mengubah pola cuaca di wilayah tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Foto ini menunjukkan hujan telah membentuk sejumlah danau di Gurun Sahara.

ADVERTISEMENT

Maroko Tenggara merupakan salah satu tempat terkering di dunia dan jarang mengalami hujan pada akhir musim panas.

Di Tagounite, sebuah desa sekitar 450 kilometer di selatan ibu kota Rabat, curah hujan tercatat mencapai lebih dari 100 milimeter dalam 24 jam.

Ahli meteorologi mengategorikan hujan yang jarang terjadi tersebut sebagai badai ekstratropis.

Pemicunya, menurut badan meteorologi Maroko kepada Associated Press, adalah udara yang mengandung banyak uap air. Udara tersebut mendorong penguapan dan menciptakan lebih banyak badai.

Baca juga:

Sejumlah citra satelit milik NASA menunjukkan danau yang terletak antara Kota Zagora dan Kota Tata telah terisi air. Padahal, sebelum hujan terjadi, danau itu mengering selama 50 tahun terakhir.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), siklus air di seluruh dunia berubah lebih sering.

Baca juga:

Gurun Sahara di Desa Merzouga, Maroko tenggara, sebelum dilanda banjir.Getty ImagesGurun Sahara di Desa Merzouga, Maroko tenggara, sebelum dilanda banjir.

"Akibat meningkatnya suhu, siklus hidrologi menjadi lebih cepat," kata Celeste Saulo, Sekretaris Jenderal WMO, dalam sebuah konferensi pers.

"Siklus ini juga menjadi lebih tidak menentu dan tidak dapat diprediksi. Kita kemudian menghadapi masalah yang semakin besar, baik terlalu banyak air maupun terlalu sedikit air."

Seiring dengan semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem akibat pemanasan global, para ilmuwan memperkirakan bahwa badai serupa dapat terjadi di Sahara pada masa mendatang.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads