Mengapa Israel Lancarkan Operasi Militer Terbesar di Tepi Barat?

Mengapa Israel Lancarkan Operasi Militer Terbesar di Tepi Barat?

BBC Indonesia - detikNews
Kamis, 29 Agu 2024 17:06 WIB
Tentara Israel melakukan serangan di kamp Nur Shams di dekat Kota Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 28 Agustus 2024. (Getty Images)
Jakarta -

Sedikitnya 10 warga Palestina tewas di Tepi Barat yang diduduki akibat serangan militer Israel dalam apa yang mereka sebut sebagai "operasi kontra-terorisme".

Ini dianggap sebagai operasi militer terbesar yang dilakukan Israel di Tepi Barat dalam 20 tahun terakhir.

Mengapa Israel berkukuh serangan di Tepi Barat ini harus dilakukan dan apa respons Palestina serta reaksi komunitas internasional?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di mana letak Tepi Barat dan siapa yang mengendalikannya?

Tepi Barat terletak di sebelah barat Sungai Yordan dan sebelah timur Yerusalem.

Sekitar 3,2 juta orang tinggal di wilayah tersebut, menurut Biro Pusat Statistik Palestina.

ADVERTISEMENT

Kebanyakan dari mereka adalah warga Palestinameskipun banyak orang Yahudi juga tinggal di permukiman yang ilegal menurut hukum internasional.

Para pendiri Israel sepakat pada 1947 bahwa sebagian besar Tepi Barat harus menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan. Namun Israel membatalkan rencana ini setelah negara-negara Arab menyerangnya.

Usai gencatan senjata, Yordania menduduki wilayah tersebut pada 1950. Pasukan Israel kemudian mengambil alih wilayah tersebut selama Perang Enam Hari pada 1967 dan menempatkannya di bawah pendudukan militer.

Peta Tepi BaratBBC

Pada periode 1970-an hingga 1980-an, Israel mendirikan permukiman di Tepi Barat yang memicu kebencian di kalangan penduduk Arab dan protes dari komunitas internasional.

Warga Palestina melancarkan pemberontakan di Tepi Barat dari tahun 1987 hingga 1993, dan dari tahun 2000 dan 2005.

Yordania kemudian melepaskan klaimnya atas Tepi Barat pada 1988. Setelah Perjanjian Oslo pada 1993, sebagian wilayah dikuasai oleh Otoritas Palestina, sementara sisanya diduduki Israel.

Baik Israel dan Palestina sama-sama mengeklaim hak atas tanah tersebut, namun setelah beberapa dekade melakukan perundingan, status akhir dari wilayah tersebut masih belum diputuskan.

Di mana Israel melakukan serangan dan mengapa Israel mengeklaim serangan itu diperlukan?

Pasukan Israel secara bersamaan menyerbu setidaknya empat kota Palestina di zona pendudukan Tepi Barat: Jenin, Tulkarem, Nablus dan Tubas, serta kamp-kamp pengungsi di dekatnya.

Media Palestina mengatakan jalan-jalan utama menuju Jenin ditutup, dan ada laporan bentrokan bersenjata di kamp pengungsi kota tersebut.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan "pasukan dengan jumlah besar" telah memasuki kota.

Sumber-sumber Palestina mengatakan pasukan Israel memasuki sebuah rumah sakit di Jenin saat fajar dan memblokir akses ke dua rumah sakit di Tulkarem.

Serangan militer Israel di Nablus dilaporkan terfokus pada dua kamp pengungsi di sana.

Baca juga:

Di kamp Far'a dekat Tubas, orang-orang terluka akibat serangan pesawat tak berawak Israel, sementara pasukan Israel dilaporkan memasuki fasilitas medis Bulan Sabit Merah.

Para pejabat Israel mengatakan sembilan warga Palestina yang tewas adalah "teroris bersenjata".

Pasukan Israel dilaporkan telah mengepung kamp Nur Shams di Tulkarem dan seorang warga mengatakan bahwa ada "beberapa titik bentrokan".

Warga lain mengatakan tentara memblokir jalan keluar dari kamp untuk memeriksa kartu identitas setiap orang yang keluar.

Map showing cities of Jenin, Tulkarm, Nablus and Tubas, where Israeli forces conducted raidsBBC

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah "beroperasi dengan kekuatan penuh sejak tadi malam di kamp pengungsi Jenin dan Tulkarm untuk membongkar infrastruktur teror Iran-Islam yang dibangun di sana".

Juru bicara militer Israel, Letkol Nadav Shoshani, mengatakan bahwa pasukan di Jenin dan Tulkarem telah melakukan "operasi kontra-terorisme yang dipandu intelijen" untuk mencegah serangan terhadap warga sipil.

Sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober, Israel melakukan serangan di Tepi Barat hampir setiap hari.

Apa respons Palestina terhadap serangan tersebut?

Pemakaman seorang warga yang tewas terbunuh di kamp pengungsi Nur ShamsPemakaman seorang warga yang tewas terbunuh di kamp pengungsi Nur Shams (Getty Images)

Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat mendesak komunitas internasional untuk membantu melindungi rumah sakit di Jenin, Tulkarm dan Tubas.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut meminta bantuan "komunitas internasional dan Palang Merah", dan menuduh militer Israel memblokir akses ambulans, yang "merupakan pelanggaran terang-terangan" terhadap hukum kemanusiaan.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut tentara Israel menutup jalan menuju Ibnu Sina Rumah Sakit, dan mengelilingi Rumah Sakit Khalil Suleiman dan markas besar Bulan Sabit Merah dan Perkumpulan Sahabat Pasien.

Kepala Otoritas Palestina, Presiden Mahmoud Abbas, mempersingkat perjalanan ke Arab Saudi untuk memantau situasi di Tepi Barat, menurut media Palestina.

Bagaimana reaksi komunitas internasional?

Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengecam "respon militer yang semakin meningkat" yang dilakukan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

OHCHR mengatakan operasi militer Israel baru-baru ini di Tepi Barat dilakukan "dengan cara yang melanggar hukum internasional dan berisiko semakin memperburuk situasi yang sudah ada".

Baca juga:

"Kekerasan antara IDF dan warga Palestina bersenjata di Tepi Barat bukan merupakan konflik bersenjata berdasarkan hukum kemanusiaan internasional," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa "penggunaan kekuatan di Tepi Barat harus mematuhi norma-norma hak asasi manusia".

Pekan lalu, PBB mengatakan 128 warga Palestinatermasuk 26 anak-anaktewas dalam serangan udara Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober.

Secara total, 607 warga Palestina tewas dibunuh di Tepi Barat dan Yerusalem Timurtermasuk 11 orang oleh permukim Israelselama periode yang sama, tambah PBB.

Mengapa tensi meningkat di kamp pengungsi Tepi Barat?

Israel menuding Iran membantu mendanai dan memberi pasokan senjata terhadap kelompok milisi baru di kamp pengungsi di Tepi Barat. Getty ImagesIsrael menuding Iran membantu mendanai dan memberi pasokan senjata terhadap kelompok milisi baru di kamp pengungsi di Tepi Barat.

Tepi Barat berisi beberapa kamp pengungsi, yang menampung puluhan ribu warga Palestina yang keluarganya mengungsi dari rumah mereka di wilayah yang sekarang menjadi Israel.

Kamp-kamp ini memiliki tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan kaum muda.

Kamp-kamp inikhususnya kamp Jenintelah menjadi basis bagi banyak kelompok milisi Palestina baru, kata koresponden diplomatik BBC Paul Adams, dan operasi baru-baru ini merupakan upaya untuk menindak mereka.

Israel menduga Iran telah membantu membangun kelompok bersenjata baru di Tepi Barat, dengan pendanaan dan persenjataan, untuk terus menekan Israel di sebanyak mungkin wilayah, katanya.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads