Ngeri Serangan ke Gereja-Sinagog di Dagestan Rusia, Siapa Pelakunya?

Ngeri Serangan ke Gereja-Sinagog di Dagestan Rusia, Siapa Pelakunya?

BBC Indonesia - detikNews
Senin, 24 Jun 2024 09:08 WIB
bbc
Rekaman video yang diunggah di media sosial memperlihatkan orang-orang yang mengenakan pakaian hitam menembaki mobil polisi. (Foto: BBC)
Jakarta -

Serangan bersenjata terhadap petugas polisi, sejumlah gereja dan sinagog di Dagestan, Republik Kaukasus Utara, Rusia, menyebabkan sejumlah orang tewas.

Orang-orang bersenjata menargetkan serangan di Kota Derbent dan Makhachkala ketika ada peringatan hari Pentakosta oleh Gereja Ortodoks, Minggu (24/06) waktu setempat.

Korban tewas termasuk setidaknya 15 petugas polisi, seorang pendeta dan seorang penjaga keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enam orang pelaku penyerangan dilaporkan tewas dan polisi tengah memburu pelaku lainnya.

Siapa pelaku penyerangan sejauh ini belum teridentifikasi, namun sebelumnya Dagestan pernah menjadi lokasi sejumlah serangan oleh kelompok-kelompok milisi Islam.

ADVERTISEMENT

Peta Dagestan, RusiaBBC

Dua gereja dan dua sinagog menjadi sasaran serangan pada Minggu (23/06) yang mengakibatkan seorang pendeta Gereja Ortodoks terbunuh di Makhachkala, kota terbesar di Dagestan.

Pemimpin republik Dagestan, Sergei Melikov, menyebut sebanyak 15 anggota kepolisian tewas dalam serangan tersebut.

Rekaman video yang diunggah di media sosial memperlihatkan orang-orang yang mengenakan pakaian hitam menembaki mobil polisi, sebelum konvoi kendaraan layanan darurat tiba di lokasi kejadian.

Di Derbent wilayah yang dihuni komunitas Yahudi kuno orang-orang bersenjata menyerang sebuah sinagog dan sebuah gereja, yang kemudian dibakar.

Sementara di Desa Sergokal, sebuah kendaraan polisi diserang.

Polisi telah menahan Magomed Omarov, kepala Distrik Sergokalinsky yang terletak di dekat Makhachkala.

Ini dilakukan menyusul laporan bahwa dua anaknya termasuk di antara mereka yang melakukan serangan pada hari Minggu.

Baca juga:

Dagestan, salah satu wilayah termiskin di Rusia, adalah republik yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Antara 2007 dan 2017, sebuah organisasi bernama Imarah Kaukasus, dan kemudian Imarah Islam Kaukasus, melancarkan serangan di Dagestan.

Mereka juga melakukan serangan di sejumlah republik tetangga Rusia, yaitu Chechnya, Ingushetia, dan Kabardino-Balkaria.

Menyusul serangan di gedung Balai Kota Crocus dekat Moskow pada Maret silam, pihak berwenang menuduh Ukraina dan negara-negara Barat, meskipun kelompok yang menyebut sebagai Negara Islam atau ISIS mengklaim serangan tersebut.

Dagestan, RusiaReutersSalah-satu bangunan yang dibakar di Derbent.

Ketika itu Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa "Rusia tidak bisa menjadi sasaran serangan teroris oleh kelompok fundamentalis Islam" karena Rusia "menunjukkan contoh unik dari keharmonisan antaragama dan persatuan antaragama dan antaretnis".

Namun tiga bulan lalu dinas keamanan dalam negeri Rusia, FSB, melaporkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana ISIS untuk menyerang sebuah sinagog di Moskow.

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, masyarakat Rusia meyakini bahwa musuh utama mereka adalah Ukraina dan "negara-negara Barat".

Ini adalah pesan yang sepertinya enggan diubah oleh pihak berwenang Rusia, guna menghindari keraguan publik terhadap narasi resmi tersebut.

Lihat juga Video 'Ngeri, Momen Pejalan Kaki Nyaris Dihantam Bom Rusia di Kharkiv':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads