Iran Bersumpah Akan Serang Balik Israel, Seberapa Besar Potensi Perang?

Iran Bersumpah Akan Serang Balik Israel, Seberapa Besar Potensi Perang?

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 03 Apr 2024 12:07 WIB
Reruntuhan Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (01/04), pasca serangan udara. (Reuters)
Jakarta -

Pasca-serangan udara terhadap Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan dua jenderal dan lima penasehat militer, pada Senin (01/04) petang, Iran berjanji akan balas dendam kepada Israel.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutarakan sumpah itu.

"Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan-tangan para pria kami yang berani. Kami akan buat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan-kejahatan lainnya," ujar Ayatollah Ali Khamenei seperti dilansir kantor berita Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah memanasnya Timur Tengah akibat aksi Israel di Gaza, Teheran selama ini berhati-hati untuk menghindari konflik langsung dengan Israel. Pada saat yang sama, Iran mendukung sekutu yang berperang dengan Israel seperti Hamas.

Apakah tewasnya tujuh perwira Iran setelah gempuran terhadap gedung Konsulat Iran di ibu kota Suriah memicu perang antara Iran dan Israel?

ADVERTISEMENT

Seperti apa serangan di Damaskus?

Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan, pada Senin (01/04). sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Konsulat Iran letaknya berdekatan dengan Kedubes Iran.

Meski ada beberapa rudal berhasil ditembak jatuh Suriah, misil Israel dilaporkan "menghancurkan gedung dan menewaskan serta melukai semua orang di dalamnya".

Foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan asap dan debu mengepul dari reruntuhan bangunan. Kedutaan Besar Iran yang ada di sebelah gedung konsulat dilaporkan tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Pemerintah Suriah tengah berupaya mengevakuasi jenazah dan menyelamatkan koran-korban yang terluka dari bawah reruntuhan. Namun, otoritas tidak menyebutkan berapa banyak korban jatuh ataupun identitas mereka.

reruntuhan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024.Foto mendiang petinggi militer senior Iran, Jenderal Qassem Soleimani, tergantung di tengah reruntuhan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. (Reuters)

Korps Garda Revolusi Iran menyebut tujuh perwira mereka tewas dalam serangan udara Israel, termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan Quds kesatuan khusus Garda Revolusi Iran yang beroperasi di luar negeri dan wakilnya, Brigjen Mohammad Hadi Haji-Rahimi.

Duta Besar Iran, Hossein Akbari, mengatakan jet tempur F-35 Israel "secara brutal menargetkan tempat tinggal saya, bagian konsuler kedutaan, juga atase militer Iran".

Dia mengatakan kepada stasiun TV pemerintah Iran bahwa korban tewas mencapai lima hingga tujuh orang tewas termasuk beberapa diplomat.

Apa reaksi Iran dan Suriah?

Pemerintah Iran dan Suriah mengecam serangan tersebut. Adapun militer Israel menyatakan pihaknya tidak mengomentari laporan media asing.

Di sisi lain, militer Israel mengakui pihaknya melancarkan ratusan serangan dalam beberapa tahun terakhir terhadap target-target mereka di Suriah.

Target-target ini, menurut Israel, terkait dengan Iran dan kelompok-kelompok sekutu bersenjata yang dipersenjatai, didanai, dan dilatih oleh Garda Revolusi.

peta lokasi konsulat Iran di DamaskusBBC

Seorang pejabat senior Israel yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa yang menjadi target serangan di Damaskus bertanggung jawab "atas berbagai serangan terhadap aset-aset Israel dan Amerika dan berencana melakukan serangan tambahan".

Kedutaan Iran "bukanlah target", ujar pejabat itu.

Serangan Israel dilaporkan meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Serangan ini merupakan tanggapan atas serangan lintas perbatasan di Israel utara yang dilancarkan Hizbullah dan kelompok lain yang didukung Iran di Lebanon dan Suriah.

Namun, serangan hari Senin (01/04) akan dipandang sebagai eskalasi yang serius.

Apakah Iran akan melakukan serangan balasan?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan negaranya berhak melakukan tindakan balasan terhadap "para agresor" yang menewaskan pejabat militer mereka.

Dilansir Reuters, Nasser Kanaani mengatakan "Teheran akan memutuskan jenis tanggapan dan hukuman terhadap agresor tersebut".

Iran menyalahkan Israel atas kematian Brigjen Mohammad Reza Zahedi yang menandai meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, mengutuk serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Dia mengatakan Israel telah "melanggar semua komitmen dan konvensi internasionalnya" dan akan dimintai pertanggungjawaban atas "tindakan kriminal", ujarnya.

Situs Kementerian Luar Negeri Iran mengutip Abdollahian yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "sepenuhnya kehilangan keseimbangan mental" setelah menderita "kekalahan berulang di Gaza".

Hossein Akbari, Duta Besar Iran untuk Damaskus, mengatakan bahwa serangan terhadap konsulat Iran menunjukkan "Israel tidak mengakui hukum internasional dan siap mengambil tindakan tidak manusiawi apa pun untuk mencapai tujuannya.

Baca juga:

Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, mengutuk keras apa yang disebutnya "serangan teroris keji" yang menewaskan "sejumlah orang tak bersalah".

Dalam percakapan telepon dengan Mekdad, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyebut serangan itu melanggar "semua kewajiban dan konvensi internasional" dan "menyalahkan konsekuensi dari tindakan ini pada rezim Zionis".

Dia juga "menegaskan perlunya tanggapan serius dari komunitas internasional".

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden mengetahui laporan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berjanji akan balas dendam kepada Israel.

"Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan-tangan para pria kami yang berani. Kami akan buat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan-kejahatan lainnya," ujar Ayatollah Ali Khamenei seperti dilansir Reuters.

Apa makna di balik serangan Israel di Damaskus?

Israel tampaknya sedang menguji determinasi Iran dan sekutunya sekaligus memberi sinyal serius untuk meningkatkan tekanan kepada musuh-musuh mereka.

Dalam konferensi pers pada Senin (01/04), juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pihaknya melihat serangan drone di pangkalan angkatan laut di kota Eila, Israel selatan.

Hagari mengatakan ini adalah "insiden yang sangat serius" dan drone itu "dibuat dan diarahkan oleh Iran".

Serangan ini menyusul serangan yang diduga dilakukan Israel di Damaskus dan kota Aleppo utara pada Jumat (29/03).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mencatat ada 53 orang tewas, termasuk 38 tentara Suriah dan tujuh anggota kelompok bersenjata Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah.

Pada Januari, serangan lainnya di Mezzeh yang diduga dilakukan Israel menewaskan lima anggota senior Garda Revolusi dan beberapa personel keamanan Suriah.

Israel sebelumnya telah mengakui melakukan serangan di Suriah untuk memerangi apa yang mereka sebut "pembentengan militer" Iran. Israel juga menyasar pengiriman senjata Iran ke kelompok sekutu yang mereka labeli sebagai organisasi teroris terlarang.

Iran mengatakan Garda Revolusi telah dikirim ke Suriah sebagai "penasehat" untuk pasukan Presiden Bashar al-Assad di tengah perang saudara di negara itu. Akan tetapi, Iran membantah keterlibatan mereka dalam pertempuran ataupun tuduhan bahwa mereka mendirikan pangkalan militer.

Garis pemisahBBC

Analisis Jeremy Bowen, Editor Internasional BBC: 'Serangan ini adalah eskalasi serius'

Saya rasa Israel tengah menguji determinasi Iran dan sekutu mereka, Hezbollah, yang sedang berperang di utara Israel dan Lebanon.

Ini adalah sinyal bahwa Israel serius dalam meningkatkan tekanan kepada musuh-musuh mereka. Selain itu, Israel melihat tekanan dari Iran dan Hezbollah tidaklah sekeras yang diperkirakan banyak pihak.

Serangan Israel ini adalah sebuah tantangan.

Israel menunggu apakah Iran akan balik menekan. Akan ada respons dari Iran tapi mungkin bentuknya tidak akan seperti yang dibayangkan orang-orang.

Alih-alih misil, barangkali bentuk respons baliknya adalah serangan siber ini jelas salah satu kemungkinan.

Garis pemisahBBC

Siapa Mohammad Reza Zahedi dan korban-korban lainnya?

Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan Brigjen Mohammad Hadi Haji-Rahimi merupakan dua pejabat tinggi militer yang tewas dalam serangan yang menimpa konsulat Iran di Damaskus.

Zahedi, 63 tahun, adalah tokoh senior dalam Pasukan Quds dan menjabat sebagai komandan di Lebanon dan Suriah antara tahun 2008 dan 2016. Sementara itu, Haji-Rahimi diidentifikasi sebagai wakil Zahedi.

Zahedi adalah salah satu tokoh Iran paling terkenal yang diyakini tewas di tangan Israel dalam sejarah panjang pembunuhan bertarget negara itu.

Dia merupakan tokoh penting dalam Pasukan Quds, cabang luar negeri Korps Garda Revolusi Iran.

Zahedi bergabung dengan Korps Garda Revolusi Iran pada 44 tahun silam. Kariernya dengan cepat menanjak dia menjabat sebagai komandan operasi Suriah dan Lebanon IRGC dari tahun 2008 hingga 2016. Pasukan Zahedi bertempur untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara Suriah.

Korban-korban lainnya dalam serangan Damaskus adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, yang mengandalkan jaringan sumber di lapangan di Suriah, mereka adalah pejabat penasihat Iran dan anggota Garda Revolusi.

Berita terkait:

Lihat Video: Penampakan Mobil 7 Relawan WCK yang Tewas Diserang Israel

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads