Fakta terbaru terkait tabrakan dua pesawat di Bandara Haneda Tokyo diungkap oleh Dewan Keselamatan Transportasi Jepang. Mereka menyebut bahwa pesawat penjaga pantai yang bertabrakan dengan pesawat maskapai Japan Airlines belum memegang izin untuk lepas landas.
Pesawat baling-baling itu mengalami tabrakan fatal dengan pesawat penumpang jenis Airbus A350 milik Japan Airlines yang mendarat di landasan pacu Bandara Haneda, Selasa (02/01).
Merujuk transkrip instruksi yang dikeluarkan otoritas pengatur lalu lintas udara Bandara Haneda, pesawat Japan Airlines telah mendapat izin untuk mendarat beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, izin lepas landas tidak diberikan kepada pilot otoritas penjaga pantai Jepang yang mengemudikan pesawat Bombardier Dash-8.
Menurut para pejabat di Dewan Keselamatan Transportasi Jepang, pesawat Japan Airlines diizinkan untuk mendarat di landasan pacu 34R. Sementara itu, pesawat milik otoritas penjaga pantai diperintahkan untuk "berjalan ke titik tunggu C5".
C5 adalah kode yang merujuk titik di dalam sistem landasan pacu. Titik ini adalah lokasi di mana pesawat menunggu izin dari otoritas pengatur lalu lintas udara untuk masuk ke tahap lepas landas.
Dalam transkrip yang baru saja dirilis ke publik, pilot di pesawat Penjaga Pantai Jepang mengetahui instruksi tersebut.
Perintah agar pilot menunggu di titik C5 itu adalah transmisi terakhir yang tercatat dalam sistem komunikasi sebelum tabrakan terjadi.
Transkrip yang dirilis ke publik ini bertentangan dengan pernyataan kapten pesawat Penjaga Pantai Jepang, yang merupakan satu-satunya dari enam awak yang selamat.
Pilot tersebut mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah menerima izin untuk memasuki landasan pacu yang juga dituju oleh pesawat Japan Airlines.
Sisa-sisa kerangka pesawat Japan Airlines yang terbakar. (Getty Images)
BBC menemukan informasi yang menunjukkan bahwa rangkaian lampu di titik C5 kemungkinan besar tidak berfungsi.
Namun para ahli mengatakan bahwa sebenarnya terdapat isyarat visual seperti tanda yang dicat, yang akan menunjukkan titik di mana pesawat harus berhenti sebelum mencapai landasan pacu.
Japan Airlines dengan kode penerbangan 516 berangkat dari Bandara New Chitose di Kota Sapporo pada pukul 16:00 waktu setempat (07:00 GMT). Pesawat ini mendarat di Haneda beberapa menit sebelum pukul 18:00.
Baca juga:
- Kesaksian penumpang yang selamat dari neraka pesawat Japan Airlines yang terbakar Itu adalah keajaiban, kami bisa saja mati
- Cara awak pesawat Japan Airlines mengevakuasi penumpang dari lautan neraka tanpa korban jiwa
- Gempa dan tsunami di Jepang, 62 orang meninggal, upaya penyelamatan terkendala 'kebakaran, rumah roboh dan jalanan rusak' - Kesaksian puluhan WNI yang terpaksa bermalam di bukit
Api melahap pesawat itu tak lama setelah mendarat dan mengalami tabrakan. Seluruh 379 penumpang dan awak pesawat Japan Airlines dievakuasi dengan selamat setelah tabrakan terjadi.
"Saya merasakan ledakan seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat," kata seorang penumpang kepada kantor berita Kyodo.
"Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap," ujarnya.
Para penumpang menjalani evakuasi melalui perosotan darurat, lalu berlari ke tempat aman.
Proses evakuasi itu terlihat dalam berbagai rekaman dan foto.
Berbagai rekaman itu menunjukkan beberapa truk pemadam kebakaran berada di lokasi tabrakan ketika asap dan api mengepul dari pesawat Airbus.
Rekaman dari dalam pesawat menunjukkan penumpang sempat dikelilingi asap tebal.
Seorang penumpang mengunggah foto yang memperlihatkan kerumunan besar menyaksikan ledakan dan kebakaran tersebut.
"Saya tadi berada di dalam pesawat itu, tapi saya sekarang dalam kondisi aman. Syukurlah," tulisnya di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Dewan Keselamatan Transportasi Jepang menyatakan awak pesawat Japan Airlines melaporkan bahwa pesawat mereka tidak mengalami masalah apapun sebelum mendarat.
BBC
Dalam pernyataan resminya, Japan Airlines menyatakan bahwa pesawat mereka "bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang saat mendarat di Bandara Haneda, yang mengakibatkan kebakaran pesawat di landasan pacu".
Pesawat Penjaga Pantai Jepang yang terlibat dalam kecelakaan ini sebelumnya sedang menjalani operasi penyelamatan dan pengiriman terhadap korban gempa bumi di Ishikawa, yang terjadi satu hari sebelumnya.
Pesawat itu adalah satu dari empat pesawat yang sedang dalam misi ke lokasi gempa.
Dalam beberapa jam setelah kebakaran, kepolisian Tokyo menyatakan bahwa lima awak pesawat Penjaga Pantai Jepang tewas dalam kecelakaan itu. Adapun seorang pilot mengalami luka parah.
Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, menyebut pihak berwenang berusaha memastikan kecelakaan itu tidak menghalangi pengiriman pasokan bantuan untuk korban gempa bumi di Ishikawa.
"Kecelakaan ini sangat disayangkan karena para awak pesawat menjalankan tugas dengan misi dan tanggung jawab terhadap para korban di daerah bencana," ujarnya.
Setidaknya 14 penumpang dan awak yang diturunkan dari pesawat Japan Airlines menderita luka ringan, menurut petugas pemadam kebakaran yang dikutip lembaga penyiaran publik Jepang, NHK.
Ini adalah kecelakaan besar pertama yang melibatkan Airbus A350, salah satu jenis pesawat baru yang sebagian besar terbuat dari material canggih seperti plastik yang diperkuat serat karbon.
Pihak Airbus telah mengirim tim spesialis ke Jepang untuk membantu penyelidikan kecelakaan ini.
Laporan tambahan oleh Kelly Ng dan Simon Fraser
(ita/ita)