Tes Universitas Berakhir 90 Detik Lebih Cepat, Pelajar Korsel Gugat Pemerintah

Tes Universitas Berakhir 90 Detik Lebih Cepat, Pelajar Korsel Gugat Pemerintah

BBC Indonesia - detikNews
Kamis, 21 Des 2023 12:15 WIB
Lebih dari 500.000 siswa di Korea Selatan mengikuti ujian masuk universitas, yang dikenal dengan istilah Suneung, pada tahun ini (EPA)
Jakarta -

Sejumlah pelajar Korea Selatan menggugat pemerintah karena ujian masuk perguruan tinggi yang mereka ikuti berakhir 90 detik lebih awal dari yang dijadwalkan.

Mereka menuntut ganti rugi sebesar masing-masing 20 juta won (Rp238,6 juta), atau yang setara dengan biaya belajar selama satu tahun untuk mengikuti kembali ujian tersebut.

Pengacara mereka, Kim Woo-suk mengatakan bahwa kesalahan waktu tersebut telah mempengaruhi sisa ujian para siswa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tes masuk perguruan tinggi di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Suneung, merupakan ujian maraton selama delapan jam yang berlangsung secara berturut-turut untuk berbagai mata pelajaran.

Suneung adalah salah satu ujian tersulit di dunia dengan pertaruhan yang sangat besar.

ADVERTISEMENT

Ujian masuk ini tidak hanya menentukan tempat berkuliah dan pekerjaan mereka nantinya, tetapi juga relasi mereka di masa depan.

Sejumlah upaya diberlakukan untuk membantu para siswa berkonsentrasi mengikuti ujian tahunan tersebut, di antaranya menutup wilayah udara dan menunda pembukaan pasar saham.

Hasil dari ujian tahun ini diumumkan pada 8 Desember.

Sementara gugatan tersebut diajukan pada Selasa (20/12) oleh sedikitnya 39 siswa. Mereka mengeklaim bahwa bel yang menandakan waktu ujian untuk mata pelajaran pertama, Bahasa Korea, berbunyi lebih awal di tempat tes mereka di Seoul.

Beberapa siswa langsung memprotesnya, namun para pengawas tetap mengumpulkan kertas ujian mereka.

Para pengawas menyadari kesalahannya sebelum sesi berikutnya dimulai, lalu memberikan waktu 1,5 menit kepada para peserta saat istirahat makan siang.

Namun mereka hanya boleh mengisi kolom kosong di kertas jawaban mereka, dan tidak diizinkan mengubah jawaban yang sudah ada.

Baca juga:

Menurut laporan Kantor Berita Yonhap, para siswa mengatakan mereka sangat kesal sehingga tidak bisa fokus pada sesi ujian yang tersisa. Beberapa di antaranya bahkan menyerah dan kembali ke rumah.

Pengacara mereka mengatakan kepada media lokal bahwa kementerian pendidikan belum meminta maaf atas kejadian tersebut.

Sementara itu dalam pemberitaan KBS, para pejabat mengatakan bahwa para pengawas lah yang bertanggung jawab karena salah membaca waktu.

Ini bukan kali pertama siswa mengajukan gugatan karena bel yang berbunyi terlalu cepat. Pada April lalu, pengadilan di Seoul memberikan 7 juta won (Rp83,5 juta) kepada para siswa yang merasa dirugikan saat ujian Suneung 2021 karena bel berbunyi sekitar dua menit lebih awal.

Dampak dari kejadian serupa bahkan bisa lebih buruk di negara lain. Pada tahun 2012, seorang pria di China divonis hukuman percobaan satu tahun karena membunyikan bel hampir lima menit lebih awal saat tes masuk perguruan tinggi nasional di sebuah sekolah di Provinsi Hunan.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads