Di Indonesia, wahana rumah hantu biasanya ada di gelaran pasar malam untuk melengkapi wahana hiburan lainnya. Di luar negeri, ada masanya rumah hantu digunakan untuk penggalangan dana sekolah dasar dan kini malah banyak perusahaan yang mengeluarkan ribuan bahkan jutaan dolar atau setara miliaran rupiah untuk membangunnya. Mengapa demikian?
Dulu membuat rumah hantu sangat mudah, bahkan bisa dilakukan dalam waktu satu hari.
Anda hanya perlu mengisi mangkuk dengan bola ping pong dan membuatnya seperti bola mata, lalu tambahkan spageti dingin dan disusun menyerupai isi perut. Rangkai beberapa sosok hantu, nyalakan mesin kabut, matikan lampu, dan rencanakan skenario mengejutkan pengunjung.
Meskipun kita masih bisa bersenang-senang dengan biaya yang sedikit, kini rumah hantu sudah bertransformasi dan lebih mirip tontonan beranggaran besar di taman hiburan, produksi film dan televisi.
"Banyak rumah hantu terbaik di negara ini memiliki kontrol pertunjukan digital dan alat peraga animasi yang bersifat pneumatik atau listrik," kata Chris Stafford, CEO perusahaan produksi rumah hantu, Thirteenth Floor Entertainment Group.
Perusahaan itu memiliki 18 rumah hantu yang berbeda di seluruh AS, yang bahkan memiliki direktur teknologinya sendiri.
"Kami tidak [mementaskan] apapun saat ini yang nilainya tidak mencapai jutaan dolar," kata Stafford.
Hal tersebut berdampak pada rumah hantu besutan pengusaha kecil. Mereka terpaksa mengeluarkan biaya paling tidak puluhan hingga ratusan ribu dolar untuk mempertahankan atraksi mereka.
Perayaan Halloween menjadi lebih umum, terutama di Eropa. Namun, pasar internasional tidak sependapat dengan Amerika karena liburan tersebut dianggap sebagai kesenangan seluruh keluarga, kata Tom Arnold, seorang profesor keuangan di Robins School di Universitas Richmond Bisnis.
Salah satu hari libur konsumen terbesar di AS ini didukung oleh industri rumah hantu yang sangat besar, dan para penghibur menghabiskan lebih banyak uang setiap tahunnya.
Biaya membuat rumah hantu
Ada daftar panjang hal-hal yang harus dimiliki untuk menjalankan rumah hantu dan daftar itu pun bertambah dengan cepat.
Pertama, perusahaan memerlukan lokasi untuk menyelenggarakan acara tersebut (jika Anda belum memiliki tempat, bersiaplah untuk menandatangani sewa jangka panjang atau bangun sendiri).
Selanjutnya alur cerita untuk skenario yang menyeramkan (ada penulis dan konsultan untuk itu).
Para tenaga kerja dan bahan-bahan untuk melengkapi rumah hantu dengan pencahayaan, teknologi, dan efek khusus terkini (pertimbangkan mengeluarkan uang untuk membeli aroma-aroma yang menyeramkan) akan mencapai ribuan dolar.
Itu belum termasuk upah bagi para ahli dan spesialis untuk menyempurnakan semuanya dengan kode, penata rias, kostum, prostetik, aktor, personel keamanan dan staf (seringkali sangat terspesialisasi) untuk menjalankan acara tersebut.
Pengunjung juga harus mempunyai tempat parkir, dan bahkan mungkin transportasi massal untuk mengangkut mereka. Jangan lupakan pemasaran, konsesi, makanan dan alkohol, lisensi dan asuransi.
Getty ImagesIlustrasi rumah hantu.
Ketika Jim Lorenzo, pemilik Blood Manor di New York City, membangun rumah hantu pertamanya di awal tahun 2000-an, biayanya sekitar US$125.000.
Ketika dia memperbaikinya beberapa tahun yang lalu, biayanya Rp15,6 miliar (US$1 juta) dan Lorenzo bekerja di dalam gedung yang sudah ada.
Blood Manor memiliki 125 hingga 135 orang staf selama musim Halloween, dengan 60 hingga 95 orang yang bekerja pada malam tertentu, termasuk keamanan, penata rias, pekerja yang mengatur lemari pakaian, aktor, seniman airbrush, teknisi suara, ritel, dan staf lainnya yang membuat operasinya berjalan.
Rumah hantu itu, favorit di kalangan warga Manhattan, menghasilkan pendapatan kotor antara Rp12,4 miliar dan Rp14 milar.
Usaha kecil juga berinvestasi dalam jumlah besar. Michael Phillips, pemilik Phillips Farms di Cary, North Carolina, mengatakan atraksi Halloween termasuk Field of Lost Souls dan Gore House yang sangat menyeramkan biasanya membutuhkan biaya Rp390 juta hingga Rp780 juta.
Dia membutuhkan 70 orang atau lebih untuk mengoperasikan rumah hantunya, yang dihadiri 1.500 hingga 2.000 orang setiap malam.
Bahkan atraksi amal, seperti Scare for a Cure di Texas tengah, menghabiskan sekitar Rp312 juta untuk membuat rumah hantu yang dikelola para sukarelawan, kata presiden Susan Prat.
Pengeluaran terbesarnya adalah memberi makan para relawan dan biaya asuransi untuk keseluruhan operasi.
Ada sekitar 2.000 pengunjung setiap tahunnya dan mereka bisa mengumpulkan uang sekitar Rp780 juta untuk penelitian kanker dan badan amal lokal lainnya.
'Mereka berubah menjadi spektakuler'
Sebagian besar perusahaan dan organisasi melakukan persiapan sepanjang tahun untuk acara mereka, tetapi rumah hantu pada akhirnya merupakan usaha musiman.
Mengandalkan pendapatan dalam waktu singkat bisa berisiko kehilangan beberapa hari saja dapat merusak bisnis.
"Kami mendapatkan untung, tapi kami sangat berhati-hati dalam mengeluarkan biaya. Kami membukukan banyak bisnis, tapi itu berisiko," kata Lorenzo dari Blood Manor.
Rumah hantunya terpaksa ditutup selama lima hari saat Badai Sandy, dan hal itu membuat bisnisnya lesu. Covid-19 juga merupakan pukulan telak.
"Kami memiliki beberapa tahun yang kami lakukan dengan sangat baik, dan kami juga mengalami beberapa tahun yang sulit kami lalui."
Untuk musim 2023, masih ada banyak dana yang bisa didapat National Retail Foundation memperkirakan pendapatan Halloween akan mencapai US$12 miliar, dan daya tarik belanja pada hari libur sangat menarik tetapi prospek untuk musim ini tidak jelas.
Getty ImagesIlustrasi rumah hantu.
Larry Kirchner, pendiri dan CEO perusahaan Blacklight Attractions, khawatir inflasi dapat membuat orang takut.
Jika dulu pemilik hotel mengenakan biaya tetap di pintu masuk, misalnya hampir Rp400.000 yang dibayar tunai, sebagian besar kini mendapatkan tiket secara digital, dan dengan pajak serta biaya layanan, harga tersebut dapat meningkat secara signifikan.
Faktanya, Blacklight baru-baru ini mencoba menaikkan harga pada acara Halloween, tetapi pengunjung membatalkan transaksi mereka setelah biaya tambahan dihitung.
Lorenzo juga yakin masalah keamanan di tengah ancaman kekerasan terkait perang Israel di Gaza dapat membuat sebagian orang tetap berada di rumah.
Namun, hal ini mungkin tidak seburuk semua itu. Marley Toben, yang pernah menjadi aktor rumah hantu dan sudah lama menyukai segala hal yang menyeramkan, mengatakan bersedia bepergian dan membayar untuk mendapatkan pengalaman terbaik.
Toben memperkirakan waktu terjauh yang dia tempuh menuju rumah hantu adalah sekitar satu setengah jam. Berapa yang akan dia bayar?
Baca juga:
- 'Serangan Joker' mengguncang Jepang, apakah akan mengubah citranya sebagai salah satu negara paling aman di dunia?
- Satu tahun setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon
- Kisah para penggemar komik yang rela habiskan ratusan juta rupiah demi ikut Comic Con 2023
"Tujuh puluh lima dolar untuk yang bagus. Kalau harganya lebih mahal, saya berpikir yang ditawarkan akan lebih bagus."
Ditambah lagi, meski merupakan bisnis musiman, musimnya semakin panjang. Meski dulunya hanya berlangsung di bulan Oktober, perayaan Halloween kini berlangsung selama enam hingga delapan minggu.
Taman hiburan Universal Orlando membuka Malam Horor Halloween pada 1 September tahun ini. Perayaan seram juga berlangsung pada hari libur lainnya; banyak lokasi Thirteen Floor yang mengadakan acara sepanjang tahun, seperti Krampus di hari Natal, Hari Valentine berdarah, dan perayaan enam bulan sebelum Halloween, di musim panas.
Getty ImagesIlustrasi rumah hantu.
Dalam 20 tahun terakhir ini sungguh menakjubkan, kata Jennifer Thaler, yang mengelola pameran dagang terbesar di industri rumah hantu, yang disebut TransWorld.
"Anda pergi ke rumah hantu sekarang dan ini sudah malam, Anda tidak hanya berjalan melewati rumah hantu. Mereka telah berubah menjadi spektakuler."
Seiring bertambahnya hari libur, persaingan juga meningkat, catat Kirchner, dari Blacklight Attractions.
"Ada orang-orang yang membangun rumah hantu di subdivisi mereka. Ada bar pop-up yang berhantu. Ada orang-orang yang membuka kebun labu yang rumit. Kebun binatang mengadakan Halloween. Taman hiburan mengadakan Halloween. Semuanya ada di mana-mana."
Apa pun yang terjadi pada musim ini, sebagian besar perusahaan sudah mempunyai pandangan terhadap masa depan masa depan yang, bagi banyak perusahaan, mungkin terlihat lebih besar.
Hal ini termasuk Phillips Farms yang berskala relatif kecil. Pengunjung Halloween mereka dulunya adalah siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, tetapi sekarang orang dewasa berbondong-bondong datang, kata Phillips.
Jadi, pada Januari mendatang, mereka akan mendatangkan konsultan rumah hantu dari Florida untuk bertukar pikiran mengenai perluasannya, dan pada musim semi, mereka akan memulai pembangunan gedung baru.
Pembangunannya akan menghabiskan biaya antara Rp1,2 miliar hingg Rp Rp3,1 miliar.
Tahun depan bisa menjadi salah satu musim terbesar mereka, kata Phillips.
"Jika menyangkut kami sebagai sebuah tim secara keseluruhan, kami bisa melakukan apa pun yang dapat Anda bayangkan."
---
Versi bahasa Inggris artikel ini yang berjudul The spooky, seven-figure business of Halloween haunted houses dapat Anda baca di BBC Worklife.
(ita/ita)