Israel-Hamas Gencatan Senjata, Apakah Akan Akhiri Serangan di Gaza?

Israel-Hamas Gencatan Senjata, Apakah Akan Akhiri Serangan di Gaza?

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 22 Nov 2023 17:55 WIB
Seorang demonstran menyerukan gencatan senjata di Gaza. (ALEXIS AUBIN/AFP via Getty Images)
Jakarta -

Israel-Hamas menyepakati pembebasan 50 sandera di Jalur Gaza selama jeda pertempuran empat hari. Keputusan ini akan diumumkan kurang dari 24 jam ke depan.

Jika kesepakatan ini berhasil, maka akan menjadi jeda pertempuran pertama sejak awal perang yang dimulai dari invasi Hamas ke Israel pada 07 Oktober.

Berikut hal-hal yang sejauh ini diketahui dari kesepakatan kedua belah pihak:

Siapa tawanan yang akan dibebaskan?

Para pejabat Israel mengatakan sebanyak 50 sandera yang akan dibebaskan dari Gaza, semuanya perempuan dan anak-anak. Puluhan sandera ini diyakini diculik oleh pejuang Hamas lalu dibawa ke Gaza saat serangan 07 Oktober silam.

Di sisi lain, Hamas mengatakan 50 sandera yang akan dibebaskan nantinya ditukar dengan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Kapan jeda pertempuran mulai berlaku?

Seorang warga Palestina memprotes pendudukan Israel di Tepi Barat.Seorang warga Palestina memprotes pendudukan Israel di Tepi Barat. (Getty Images)

Masih belum jelas kapan jeda pertempuran akan dimulai.

Tapi, Qatar sebagai pihak mediator mengatakan, pengumumannya akan dilakukan dalam 24 jam ke depan.

Jeda tersebut akan berlangsung selama empat hari, dan "dapat diperpanjang" waktunya. Sebagaimana pihak Israel menyebutkan bahwa setelah 50 sandera dibebaskan, maka jeda pertempuran akan ditambah satu hari untuk setiap pembebasan 10 sandera berikutnya dan seterusnya.

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengapresiasi Amerika Serikat dan Mesir karena telah membantu Qatar menengahi jeda pertempuran di Gaza.

Israel PalestinaFoto yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul setelah serangan Israel di Gaza utara pada 22 November 2023. (JACK GUEZ/AFP via Getty Images)

Ia berharap upaya tersebut akan membentuk "kesepakatan yang komprehensif dan berkelanjutan" yang akan "mengakhiri perang dan pertumpahan darah".

Perdana Menteri juga mengatakan bahwa ia berharap kesepakatan tersebut akan "mengarah pada pembicaraan serius untuk proses perdamaian yang komprehensif dan adil".

Apa saja hal lain yang diatur dari kesepakatan ini?

Qatar, yang menjadi penengah dalam kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa sejumlah besar truk yang membawa bantuan, pasokan medis, dan bahan bakar akan diizinkan memasuki Gaza, yang sedang menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.

Bantuan bahan bakar - yang sangat dibutuhkan untuk generator rumah sakit, desalinasi air, dan fasilitas pembuangan limbah - hanya akan berlangsung selama jeda pertempuran.

Meskipun kesepakatan tersebut akan menghentikan sebagian besar operasi militer Israel dan memungkinkan orang-orang di Gaza melakukan perjalanan yang aman dari utara ke selatan.

Tapi, kesepakatan ini tidak akan mengizinkan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari utara untuk pulang ke rumah mereka.

Apakah ini akan menjadi akhir serangan Israel ke Gaza?

Israel PalestinaKENA BETANCUR/AFP via Getty ImagesPara demonstran yang mendukung warga Palestina menggelar unjuk rasa untuk menyerukan gencatan senjata, di wilayah Brooklyn, New York City, pada 18 November 2023.

Israel bersikeras bahwa kesepakatan ini bukanlah akhir dari perang - yang "akan terus berlanjut" untuk membawa pulang semua sandera, "menuntaskan pemberantasan Hamas" dan memastikan "tidak ada ancaman baru" terhadap Israel dari Gaza.

Berapa banyak tahanan dari masing-masing pihak?

Hamas dituduh telah menyandera sekitar 240 orang Israel pada serangan 07 Oktober.

Di sisi lain, Israel mengumumkan daftar 300 warga Palestina yang dapat dibebaskan dari penjara Israel.

Mayoritas daftar tahanan ini adalah pria berusia 17-18 tahun.

Baca Juga:

Daftar itu meliputi nama, usia serta pelanggaran yang pernah dilakukan.

Mereka dipenjara karena tuduhan percobaan pembunuhan, pelemparan bom, membuat bahan peledak, melempar batu, memiliki hubungan dengan organisasi musuh, dan pembakaran dengan alasan nasionalis.

Namun perlu diingat, hanya 150 tahanan yang akan dibebaskan dalam kesepakatan jeda pertempuran pertama.

Israel PalestinaAlexi J. Rosenfeld/Getty ImagesPara pelayat menangis saat upacara pemakaman Sersan Staf Dvir Barzani yang berusia 20 tahun di Har Herzel pada 21 November 2023 di Yerusalem.

Human Rights Watch mengatakan kepada BBC bahwa hampir 7.000 warga Palestina ditahan di Israel. Jumlah itu termasuk 200 perempuan, dan sekitar 60 anak-anak.

Beberapa anak ditahan karena diduga melakukan pelanggaran yang "relatif kecil seperti melempar batu," kata Direktur Program HRW, Sari Bashi.

Ia menambahkan, anak-anak Palestina tunduk pada hukum militer, yang dapat membuat mereka "ditangkap di tengah malam... diinterogasi tanpa didampingi orang tua atau pengacara, dan ditahan dalam waktu yang lama untuk pelanggaran yang relatif kecil".

Israel juga mengatakan sampai pengumuman dipublikasi, pihaknya akan terus melakukan serangan darat dan udara di Gaza.

Bagaimana kondisi terkini, termasuk RS Indonesia?

Meskipun jeda pertempuran kemungkinan akan diumumkan kurang dari 24 jam, Israel masih melakukan operasi militer darat dan udara di Gaza.

Pemerintah Israel bersikukuh, ini bukanlah akhir dari perang, dan menegaskan kembali komitmennya untuk "menghabisi Hamas secara tuntas".

Israel mulai menyerang Gaza setelah para pejuang Hamas menyeberangi perbatasan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang lainnya

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 14.000 orang - termasuk lebih dari 5.000 anak-anak - tewas dalam serangan Israel.

Serangan udara ini juga dilancarkan ke beberapa rumah sakit, termasuk RS Indonesia (RSI) di Gaza.

Organisasi pengelola RSI, MER-C, menyatakan bahwa situasi di sekitar fasilitas kesehatan tersebut kian mencekam.

"Kondisi sekarang makin suram, makin berbahaya," ujar Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, kepada BBC News Indonesia.

"Kami belum dapat update yang terkini, tapi informasi-informasi yang kami terima, Israel sudah mengepung rumah sakit. Tank-tank berkeliaran. Sniper di sekeliling RSI."

Sarbini mengatakan bahwa komunikasi memang sangat sulit karena semua lini terputus. MER-C pun masih hilang kontak dengan tiga staf warga negara Indonesia yang memilih untuk tetap bertugas di RS setelah perang berkecamuk.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads