Hizbullah Ingatkan Perang Akan Meluas Jika Israel Terus Serang Gaza!

Hizbullah Ingatkan Perang Akan Meluas Jika Israel Terus Serang Gaza!

BBC Indonesia - detikNews
Kamis, 09 Nov 2023 09:47 WIB
Wakil Pemimpin Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, memperingatkan bahaya perang di Timur Tengah jika pertikaian Israel-Hamas terus berlangsung. (BBC)
Jakarta -

Wakil pemimpin Hizbullah, kelompok militan kuat di Libanon yang didukung Iran mengatakan pembunuhan warga sipil oleh militer Israel di Gaza berisiko menimbulkan perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Sheikh Naim Qassem mengatakan kepada BBC bahwa "perkembangan yang sangat serius dan berbahaya dapat terjadi di wilayah tersebut, dan tidak ada yang bisa menghentikan dampaknya".

Orang nomor dua Hizbullah itu berbicara dalam sebuah wawancara di Beirut, ketika Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 10.000 orang telah terbunuh di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempuran Israel ini menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang 1.000 di antara mereka adalah warga sipil.

"Bahayanya nyata, katanya, "karena Israel meningkatkan agresi terhadap warga sipil dan membunuh lebih banyak perempuan dan anak-anak. Apakah mungkin hal ini terus berlanjut dan meningkat, tanpa membawa bahaya nyata ke wilayah tersebut? Saya kira tidak.

ADVERTISEMENT

Dia menegaskan eskalasi apa pun akan terkait dengan tindakan Israel. "Setiap kemungkinan pasti ada responsnya, katanya.

Para pendukung Hizbullah mengibarkan bendera Hizbullah dan bendera Palestina dalam aksi mendukung Palestina di Beirut, 3 November lalu.AFPPara pendukung Hizbullah mengibarkan bendera Hizbullah dan bendera Palestina dalam aksi mendukung Palestina di Beirut, 3 November lalu.

Hizbullah, "Partai Tuhan" punya banyak opsi.

Kelompok Islam Syiah itu yang digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Inggris, AS dan Liga Arab adalah kekuatan politik dan militer terbesar di Libanon.

Sejauh ini tanggapan mereka terhadap pertikaian di Gaza adalah dengan memperkuat peringatan, namun secara hati-hati memperhitungkan tindakan mereka.

Ketika serangan Israel menewaskan seorang perempuan dan tiga anak di Libanon selatan pada hari Minggu, Hizbullah menggunakan roket Grad untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut sehingga menewaskan seorang warga sipil Israel.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam bahwa setiap kematian warga sipil di Libanon akan mengakibatkan kematian lain di seberang perbatasan. Namun, dia tidak mengancam Israel dengan perang habis-habisan.

Meskipun berkeras bahwa "semua pilihan ada di meja, kelompok militan ini membatasi diri pada serangan lintas perbatasan, yang sebagian besar menyerang militer Israel. Lebih dari 60 personelnya telah tewas, namun kelompok tersebut memiliki lebih banyak pendukung untuk menggantikan mereka yang tewas dalam pertempuran.

Salah satu personel Hizbullah yang dimakamkan di Beirut minggu ini adalah anggota kelima dari keluarganya yang meninggal demi kelompok itu.

Lebih lanjut soal pertikaian Israel-Hamas:

Sepanjang wawancara kami, wakil pemimpin Hizbullah mencoba menggambarkan organisasinya sebagai organisasi defensif meskipun mereka bertekad menghancurkan Israel dan memicu perang dengan Israel pada 2006 dengan menculik dua tentaranya dalam serangan lintas perbatasan.

Sheikh Qassem mengeklaim Israel "memulai agresi terhadap Gaza dengan cara yang mengerikan".

Ketika BBC menyatakan bahwa Hamas-lah yang menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, dia membela serangan tersebut sebagai respons yang tidak dapat dihindari terhadap pendudukan Israel atas tanah Palestina.

Dia mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pasukan Israel, bukan Hamas, yang membunuh banyak warga sipil Israel. Tapi bagaimana dengan kamera helm yang dipakai oleh militan Hamas yang menunjukkan mereka sedang melakukan pembunuhan besar-besaran?

Dia menangkis pertanyaan itu. "Mengapa kita tidak melihat apa yang telah dilakukan Israel di Gaza? tanyanya. "Mereka membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah-rumah.

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, tampil dalam tayangan video di depan para pendukungnya di Beirut, 3 November lalu.ReutersPemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, tampil dalam tayangan video di depan para pendukungnya di Beirut, 3 November lalu.

Dia menyebut serangan Hamas ke Israel sebagai "hasil yang besar bagi perlawanan Palestina". Dia membantah serangan tersebut menjadi bumerang bagi rakyat Palestina.

Bagaimana dengan 10.000 warga Gaza yang terbunuh sejak saat itu? Sheikh Qassem menjawab: "Pembantaian yang dilakukan Israel semakin memobilisasi warga Palestina untuk mempertahankan tanah mereka, jawabnya.

Dia mengakui bahwa Iran "mendukung dan mendanai Hizbullah, tetapi mengklaim bahwa Iran tidak memberikan perintah kepada Hizbullah. Namun para ahli mengatakan Teheran-lah yang mengambil keputusan dan akan memutuskan apakah akan terlibat perang habis-habisan atau tidak.

Jika pasukan Israel harus melancarkan pertempuran di front kedua dengan Hizbullah, mereka akan menghadapi musuh yang memiliki senjata lebih banyak dibandingkan kebanyakan negara.

Kelompok militan tersebut diperkirakan punya 150.000 roket dan rudal.

Mereka memiliki hingga 60.000 pejuang, termasuk pasukan khusus, petempur reguler, dan cadangan, menurut Nicholas Blanford, konsultan pertahanan dan keamanan yang berbasis di Beirut, yang telah mempelajari Hizbullah selama beberapa dekade.

Pada tahun 2006, kelompok ini bertempur melawan Israel hingga menemui jalan buntu.

Namun, Libanon kehilangan lebih banyak korban jiwa. Lebih dari 1.000 warganya tewas, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Kemudian, seluruh lingkungan di kantong kekuatan Hizbullah diratakan. Sedangkan Israel kehilangan 121 tentara dan 44 warga sipil.

Latar belakang konflik Israel-Palestina:

Libanon telah mengalami rentetan krisis sejak saat itu. Dimulai dari ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut pada 2020, runtuhnya perekonomian, hingga disintegrasi sistem politik. Tidak mengherankan jika hanya sedikit orang di Libanon yang memiliki keinginan untuk berperang.

Banyak yang khawatir bahwa jika Hizbullah melancarkan serangan, Libanon akan terseret ke dalam perang yang tidak dapat mereka tanggung.

Syekh Qassem tidak khawatir. "Adalah hak setiap warga Libanon untuk takut terhadap perang, katanya. "Itu normal. Tak seorang pun menyukai perang. Beritahu entitas Israel untuk menghentikan agresi, sehingga pertempuran tidak meluas."

Sejumlah personel Hizbullah berdiri di depan deretan peluncur roket milik kelompok tersebut.AFPSejumlah personel Hizbullah berdiri di depan deretan peluncur roket milik kelompok tersebut. Hizbullah diperkirakan punya 150.000 roket dan rudal.

Akan ada banyak kemungkinan eskalasi dalam waktu dekat, kecuali perang habis-habisan antara Hizbullah dan Israel. Namun jika hal ini terjadi, kehancurannya tidak tanggung-tanggung, kata Blanford.

"Ini akan membuat apa yang terjadi di Gaza terlihat seperti berjalan-jalan di taman, katanya kepada BBC.

"Israel akan melakukan lockdown selama konflik berlangsung. Sebagian besar penduduknya harus tetap berada di tempat perlindungan bom, katanya.

"Tidak akan ada penerbangan sipil atau lalu lintas maritim. Rudal Hizbullah yang lebih besar dapat mencapai sasaran militer di seluruh negeri.

Sedangkan untuk Libanon, dia memprediksi Israel akan melumat negara itu hingga menjadi "tempat parkir mobil.

Untuk saat ini, Hizbullah, Israel, dan Iran masih menahan diri - musuh lama sedang mempertimbangkan realitas baru.

Hal ini tidak berarti perang habis-habisan tidak akan terjadi karena salah perhitungan atau karena disengaja.

Ini adalah babak baru yang berbahaya di wilayah yang berlumuran darah.

Setelah 7 Oktober, satu-satunya kepastian yang tampak adalah penderitaan, kematian, dan kehancuran yang lebih besar.

Simak Video 'Warga Tinggalkan Gaza Utara Setelah Serangan Dekat Kamp Pengungsi Shati':

[Gambas:Video 20detik]


Saksikan Live DetikPagi:

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads