Potret Pilu Khan Younis di Gaza Selatan Dipenuhi 1 Juta Warga Palestina

Potret Pilu Khan Younis di Gaza Selatan Dipenuhi 1 Juta Warga Palestina

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 17 Okt 2023 11:12 WIB
Jakarta -

Gelombang kemanusiaan telah melanda Khan Younis di Gaza bagian selatan.

Ratusan ribu orang telah melarikan diri dari Gaza utara ke Khan Younis, dengan membawa apa pun yang mereka bawa mobil jika mereka memiliki bahan bakar, kuda dan kereta kuda jika mereka punya, atau dengan kaki mereka sendiri jika tidak ada pilihan lain.

Dan apa yang mereka dapati adalah sebuah kota yang berada dalam kondisi terpuruk, kewalahan menghadapi populasi yang berlipat ganda dalam semalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap ruang, setiap gang, setiap jalan dipenuhi oleh warga Palestina yang mengungsi dan bagi mereka, tak ada tempat lain selain di sana.

Hamas menyebut 400.000 dari 1,1 juta populasi yang tinggal di Gaza utara telah menuju ke selatan melalui jalan Salah Al-Din dalam jangka waktu 48 jam terakhir, mematuhi perintah evakuasi menyusul ancaman invasi yang akan dilakukan Israel.

ADVERTISEMENT

Saya termasuk di antara mereka, bersama istri dan ketiga anak saya, serta persediaan makanan yang hanya cukup untuk dua hari.

Khan YounisBBC

Bagi banyak orang, ancaman bom Israel dan invasi yang akan datang yang terjadi setelah orang-orang bersenjata dari Gaza membunuh 1.300 orang di Israel membatalkan perintah Hamas untuk tetap bertahan.

Namun di wilayah yang sempit ini, yang diblokade dari segala sisi dan terputus dari dunia luar, pilihan ke mana kita akan menuju sangatlah terbatas. Keamanan tidak pernah terjamin.

Maka sejumlah besar warga Gaza, banyak di antara mereka yang rumahnya sudah dibom, tersesat, takut, tidak tahu apa-apa tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, berkumpul di sini.

Khan Younis, Gaza

Seorang bocah di hunian sementara warga Palestina di Khan Younis (Getty Images)

Kota ini, yang biasanya dihuni oleh 400.000 orang, kini telah membengkak menjadi lebih dari satu juta orang dalam semalam.

Selain dari wilayah utara, mereka juga datang dari wilayah timur, yang sangat menderita akibat perang tahun 2014.

Masing-masing dari mereka membutuhkan tempat tinggal dan makanan, dan tak ada yang tahu sampai kapan.

Khan Younis, GazaGetty ImagesWarga Palestina memeriksa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada 16 Oktober 2023 di Khan Younis, Gaza.

Segalanya hancur berantakan

Sumber daya dan kebutuhan pokok yang kian langka akan segera habis. Ini adalah kota yang sudah kehabisan tenaga.

Sementara arus orang-orang yang berdatangan terlalu kuat, segala sesuatunya mulai hancur berantakan.

Rumah sakit utama di sini, yang sudah kekurangan kebutuhan pokok, tidak hanya menerima orang sakit dan terluka dari utara - namun kini telah menjadi tempat perlindungan.

Pengungsi mengantre di koridor saat para dokter menangani pasien baru yang terluka akibat bom Israel. Hiruk pikuk suara bersaing memenuhi udara.

Anda tak dapat menyalahkan orang-orang yang datang ke sini.

Khan Younis, GazaGetty ImagesWarga sedang mengantre di toko roti di Khan Younis. Di sini, kebutuhan pokok yang kian langka akan segera habis.

Rumah sakit adalah salah satu tempat paling aman di masa perang, dan dilindungi oleh hukum internasional.

Dalam beberapa hal, orang-orang ini mungkin adalah orang-orang yang beruntung, setidaknya untuk saat ini.

Para dokter mengatakan mereka sudah kehabisan persediaan untuk merawat korban baru air dijatah hingga hanya 300 ml sehari untuk pasien. Sementara pengungsi tak mendapat apa-apa.

Khan Younis, Gaza

Petugas medis yang menjadi korban serangan Israel, sedang mendapat pertolongan pertama di sebuah rumah sakit di Khan Younis (Getty Images)

Di rumah warga, mereka menerima pendatang baru. Banyak orang di Khan Younis hidup dalam kondisi yang sempit. Kini mereka saling berdesak-desakan.

Saya telah menyaksikan apartemen-apartemen kecil, yang sebelumnya menampung lebih dari yang bisa mereka tempati dengan nyaman, menjadi "rumah" untuk 50 atau 60 orang - tidak ada yang bisa hidup lama seperti ini.

Keluarga saya sekarang berbagi rumah dengan empat orang lainnya di sebuah flat dengan dua kamar tidur kecil.

Ada beberapa meter ruang pribadi untuk kami. Saya menganggap kami termasuk orang-orang yang beruntung.

Baca juga:

Sekolah-sekolah di seluruh kota, yang juga "aman dari perang, dipenuhi oleh banyak keluarga mungkin puluhan ribu keluarga, tapi siapa yang tahu? Anda tidak akan pernah berhenti menghitung jika Anda memulainya.

Di sebuah sekolah, yang dikelola oleh badan bantuan PBB UNRWA, setiap ruang kelas diisi oleh orang-orang, setiap ruang balkon dipenuhi tali jemuran.

Para ibu dan nenek memasak di bangku taman di halaman sementara anak-anak mereka yang kelaparan menunggu dengan tidak sabar.

Khan YounisGetty ImagesPara ibu dan nenek memasak di bangku taman di halaman sementara anak-anak mereka yang kelaparan menunggu dengan tidak sabar.

Namun ketika tidak ada lagi ruang dan saat ini sudah tidak ada lagi ruang orang-orang ini mau tidak mau akan tumpah ruah ke jalanan, memenuhi lorong-lorong dan jalan bawah tanah.

Merea hidup dan tidur di tanah, reruntuhan, puing-puing, menunggu suatu hal yang lebih baik, yang mungkin tak akan pernah tiba.

Hanya ada sedikit makanan, sedikit bahan bakar. Tidak ada air di toko-toko. Tempat suplai air adalah satu-satunya harapan. Ini adalah situasi yang membawa bencana.

Dan bukan berarti kota ini aman dari bahaya. Negara ini sering dibom - masih berada di zona perang. Bangunan runtuh dan tumpukan puing berserakan di jalanan.

Khan YounisGetty Images

Saya mendengar roket diluncurkan dari dekat rumah sakit, ketika Hamas terus menyerang di wilayah Israel. Itu adalah undangan terbuka untuk pembalasan.

Dengungan dron Israel yang mencari target berikutnya selalu terdengar.

Bom-bom dijatuhkan, gedung-gedung runtuh, dan kamar mayat serta rumah sakit dipenuhi lebih banyak orang.

Sebuah bom jatuh di dekat flat tempat keluarga saya tinggal pagi ini. Karena semua layanan telepon mati atau terganggu parah, saya memerlukan waktu 20 menit untuk menghubungi anak saya.

Orang-orang tidak bisa hidup seperti ini. Dan invasi belum dimulai.

Baca juga:

Saya telah meliput empat perang di Gaza, kampung halaman saya. Belum pernah saya melihat yang seperti ini sebelumnya.

Betapapun buruknya perang sebelumnya, saya belum pernah melihat orang kelaparan atau mati kehausan di tempat ini. Ini sekarang merupakan kemungkinan yang nyata.

Satu-satunya pilihan keluar dari Gaza, penyeberangan Rafah ke Mesir, masih ditutup. Dan Kairo tahu bahwa membukanya akan menimbulkan bencana kemanusiaan baru.

Khan Younis

Warga Palestina memeriksa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada 16 Oktober 2023 di Khan Yunis (Getty Images)

Saat ini terdapat satu juta pengungsi Gaza yang menunggu 20 km dari Rafah. Begitu penyeberangan dibuka, akan terjadi kekacauan.

Saya melihat hal yang sama pada tahun 2014, ketika ribuan orang mencoba melarikan diri dari perang. Kali ini akan jauh lebih buruk. Inilah yang ditakutkan Mesir.

Banjir umat manusia akan menyapu perbatasan, dan akan terjadi bencana dan kekacauan lagi.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads