Paralayang Bermotor, Taktik PD II yang Dipakai Hamas Menyusup ke Israel

Paralayang Bermotor, Taktik PD II yang Dipakai Hamas Menyusup ke Israel

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 11 Okt 2023 17:15 WIB
Brigade Al-Qassam merilis foto pasukan paralayangnya ke dalam wilayah Israel. (Hamas)
Jakarta -

Ketika Hamas melancarkan serangan mematikan Sabtu (07/10) lalu ke wilayah Israel, mereka juga menggunakan paralayang bermotor (paramotor) untuk melewati perbatasan.

Brigade Izz al-Din al-Qassam - sayap militer gerakan Hamas - melakukan serangan terhadap pengunjung festival musik, dan kota-kota Israel di sekitar Jalur Gaza.

Mereka menyebut serangan mendadak ini sebagai "Sergapan Al-Aqsa."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara militer Israel, Richard Hecht, mengonfirmasi pejuang Palestina itu menyusup menggunakan "parasut", baik dari laut dan daratan.

Foto dan klip video yang dibagikan di media sosial, menunjukkan Brigade Al-Qassam tiba dengan parasut.

ADVERTISEMENT

Ini untuk pertama kalinya, mereka diketahui menggunakan teknik tersebut dalam serangan terhadap Israel.

Brigade Al-Qassam, Palestina

Brigade Al-Qassam merilis salah satu foto pejuang mereka yang melakukan serangan ke Israel. (Hamas)

Melintasi perbatasan melalui udara

Milisi Palestina berhasil menyeberangi pagar yang memisahkan Gaza dan Israel melalui udara, dengan paralayang bermotor yang bisa membawa satu atau dua orang.

Parasut ini dilengkapi generator dengan baling-baling, yang dikemudikan saat melaju ke wilayah sekitar Jalur Gaza.

Palestinians break into the Israeli side of Israel-Gaza border fence after Palestinian gunmen infiltrated areas of southern Israel on Saturday 7 October 2023SNSMilisi Palestina membobol pagar perbatasan Israel-Gaza setelah orang-orang bersenjata Palestina terlebih dahulu menyusup ke dalamnya di wilayah Israel Selatan pada Sabtu lalu.

Taktik Perang Dunia II

Parasut militer biasanya digunakan untuk menyebar pasukan dari udara, dengan tujuan menembus garis pertahanan musuh.

Tim parasut pertama kali dikerahkan ke medan tempur oleh negara-negara Jerman dan Sekutu selama Perang Dunia II.

US soldiers parachute from a C 130 Hercule aircraft during the celebrations for the 78th D-Day anniversary, marking the WWII Normandy landings of June 61944 in Sainte-Mere-Eglise on 5 June 5 2022Getty ImagesTentara AS terjun payung dari pesawat C 130 Hercule pada Juni 2022 dalam perayaan pendaratan ke-78 Perang Dunia 2 di Normandia, Prancis pada tahun 1944.

Serangan Gantole 1987

Serangan Hamas Sabtu lalu mengingatkan kembali pada operasi gantole bermesin yang membawa dua orang Palestina, seorang warga Suriah, dan satu lagi warga Tunisia dari Front Populer Pembebasan Palestina - Komando Umum.

Mereka terbang dari Lebanon untuk menyerang situs militer Israel pada November 1987.

An Israeli soldier looks at the motorized hang glider used in a suicide attack on 26 November 1987, at a military camp near Kiryat Shmona in northern Israel, where six Israeli soldiers were killed and seven woundedGetty ImagesSeorang tentara Israel sedang memeriksa sebuah gantole bermesin yang digunakan dalam serangan bunuh diri pada 26 November 1987 di sebuah kamp militer di Israel bagian selatan. Peristiwa ini membuat enam tentara Israel tewas, dan tujuh lainnya cidera.

Meluncur dari darat

Dengan menggunakan parasut yang dilengkapi motor penggerak, serta sistem kemudi, membuat para pejuang dapat menerbangkannya dari darat.

Ini artinya, mereka bisa terbang tanpa harus mendaki ke atas bukit, atau harus lompat dari pesawat.

Mesin ini memberikan daya dorong pada parasut hingga kecepatan 56km/jam.

Baca juga:

Para penggunanya bisa menggunakan atribut ini selama tiga jam, dengan ketinggian sekitar 5.000 meter dari permukaan tanah.

Paralayang bermotor ini mampu mengangkut beban 230 kilogram - setara dengan beban empat orang - menurut sebuah situs paralayang bermotor.

Alat yang menyerupai payung ini bisa memiliki satu kursi atau model gerobak roda tiga yang dapat menampung dua orang.

Rekaman video yang diunggah oleh apa yang disebut sebagai "Media Militer" Brigade Izz al-Din al-Qassam, menunjukkan para pengguna paralayang bermotor ini meluncur dari darat, masing-masing dikendalikan satu atau dua pejuang.

Rekaman lainnya menunjukkan para pejuang menembak dari udara, sebelum mendarat, dan menyerbu posisi-posisi Israel. Beberapa paralayang membawa pejuang dengan sepeda motor.

Hamas menyebut kelompok penerjun payung yang menembus perbatasan ini sebagai "Skuadron Saqr".

Mengapa Israel tak bisa mendeteksi paralayang itu?

Rekaman video yang dipublikasi media Hamas menunjukkan pasukan terjun payung bersenjata mereka terbang dari Gaza berada di bawah perlindungan tembakan roket-roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.

Beberapa dari paralayang bermotor itu terbang rendah, sementara yang lainnya terbang lebih tinggi.

Mereka bisa melihat secara jelas dengan mata telanjang dari udara yang mengelilingi Gaza.

Media Israel mempertanyakan kenapa unit pasukannya gagal mendeteksi kehadiran milisi Hamas.

Baca juga:

Pasukan Israel belum mengungkap alasan mengapa pertahanan udara mereka tidak mendeteksi paralayang - terutama karena parasut-parasut itu sangat terlihat, sehingga orang-orang bisa merekamnya dari ponsel.

Rudal yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju kota Ashkelon di Israel dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome di atas kota Ashkelon pada Selasa 10 Oktober 2023EPARudal yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju kota Ashkelon di Israel dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome di atas kota Ashkelon pada Selasa, 10 Oktober 2023

Kubah Besi

Jadi, mungkinkah Israel terlalu mengandalkan teknologi daripada menggunakan patroli keliling?

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pertahanan udara Israel seperti Iron Dome dan radar, tidak dirancang untuk menghadapi benda-benda terbang sekecil itu.

Israel's Iron Dome anti-missile system intercepts rockets launched from the Gaza Strip, as seen from near Sderot in southern Israel on Tuesday 10 October 2023ReutersSistem anti-rudal Kubah Besi mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Seperti yang terlihat dari dekat Sderot di Israel selatan pada Selasa, 10 Oktober kemarin.

Serangan beruntun

Hamas memulai serangan dadakan dengan meluncurkan 5.000 roket, menurut pernyataaan Komando Brigade Al-Qassam, Muhammad Al-Deif saat hari pertama penyerangan.

Peluncuran ribuan roket itu disertai dengan serbuan pejuang Hamas dari darat dan laut, menggunakan kapal-kapal perang, dan di udara menggunakan parasut.

Laporan media dan militer mengindikasikan bahwa serangan paralayang bermotor dan kemampuannya menerobos pertahanan udara, merupakan faktor penentu yang menyebabkan perbatasan berhasil ditembus.

Burning vehicles in the Israeli city of Ashkelon following rocket launches from GazaInphoRoket yang diluncurkan dari Gaza menghancurkan kendaraan di Kota Ashkelon, Israel.

Pada hari pertama, serangan tersebut menyebabkan kerugian besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di antara warga sipil dan militer Israel.

Kelompok Hamas disebut menawan lebih dari 100 warga Israel dan personel militer.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads