Cerita Ibu-Anak Pemenang Wisata Gratis ke Luar Angkasa

Cerita Ibu-Anak Pemenang Wisata Gratis ke Luar Angkasa

BBC Indonesia - detikNews
Senin, 11 Sep 2023 14:20 WIB
bbc
Jakarta -

Satu dekade lalu, konsep berwisata ke luar angkasa mungkin terdengar sangat futuristik. Namun, melihat perkembangan belakangan ini, wisata luar angkasa telah menjadi kenyataan.

Pada Agustus 2023, Virgin Galactic meluncurkan penerbangan luar angkasa pertamanya yang membawa wisatawan.

Bagi wisatawan yang membayar, biaya perjalanannya mencapai US$450.000 (sekitar Rp6,85 miliar). Namun, bagi beberapa orang yang beruntung seperti Keisha Schahaff dan Ana Mayers, mereka bisa merasakan pengalaman itu secara gratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keisha dan Ana adalah pasangan pertama ibu dan anak yang pernah terbang ke luar angkasa setelah memenangkan hadiah dari program senilai US$1,7 juta (sekitar Rp25,88 miliar) yang diselenggarakan lembaga nirlaba, Space for Humanity.

Keisha dan Ana berasal dari Antigua, dan menjadi perempuan pertama dari Karibia yang pernah ke luar angkasa.

ADVERTISEMENT

Penerbangan Virgin Galactic itu pun membawa penumpang perempuan terbanyak di antara semua misi luar angkasa dalam sejarah.

BBC Travel mewawancarai Keisha dan Ana untuk mengulik lebih dalam tentang momen bersejarah tersebut, termasuk bagaimana perjalanan itu mengubah hubungan mereka dan memengaruhi cara pandang mereka terhadap Bumi dan kehidupan.

Wawancara ini telah diedit sedikit dan diringkas agar lebih jelas.

Keisha, Anda mengikuti kompetisi untuk ke bisa pergi luar angkasa. Apa alasannya?

Keisha: Sejak kecil, saya sangat ingin pergi ke luar angkasa, dan keinginan itu tidak pernah hilang dari diri saya. Saya selalu ingin melakukannya. Saya hanya tidak tahu bagaimana saya bisa pergi ke langit biru yang luas ini, meninggalkan atmosfer, dan masuk ke kegelapan angkasa.

Bagaimana itu terjadi?

Keisha: Saya sedang jalan-jalan dari Antigua ke Barbados menggunakan penerbangan Virgin Galactic. Anak saya juga ikut bersama saya. Lalu saya melihat iklan yang dibintangi Richard Branson: Maukah kamu pergi ke luar angkasa?. Saya sontak mengatakan, Ya! dan mengisi lotre.

Saya tidak menyangka, beberapa minggu setelahnya, saya mulai berkontak dengan Kementerian Dalam Negeri, Badan Astronaut, dan Virgin Galactic, yang memberi tahu bahwa saya adalah salah satu finalis.

Kemudian Richard Branson datang ke rumah saya bersama banyak orang lainnya untuk mengatakan, Anda akan pergi ke luar angkasa!

Pesawat luar angkasa Virgin GalacticGetty Images

Ana, bagaimana menurut Anda tentang semua ini?

Ana: Sebelum Richard Branson memberi tahu saya bahwa ini nyata, saya mengira ibu saya ditipu atau sejenisnya. Setelah kebenarannya dikonfirmasi, butuh waktu yang lama untuk saya memproses kenyataan bahwa ini benar-benar akan terwujud.

Keisha, mengapa Anda ingin anak perempuan Anda ikut?

Keisha: Dia bukan pilihan pertama saya. Yang pertama saya ajak adalah suami saya, tapi dia tidak mau. Pada saat itu, saya bahkan tidak tahu kalau anak saya juga tertarik dengan luar angkasa. Jadi, saya berencana pergi sendiri saja sampai akhirnya dia bilang ke saya, Bu, kalau ini benar-benar jadi kenyataan, aku akan ikut ke luar angkasa dengan ibu.

Seperti apa ekspektasi kalian terhadap luar angkasa pada saat itu?

Ana: Saya mencoba tidak berekspektasi apa-apa dan saya terbuka dengan kemungkinan apa pun.

Keisha: Saya sangat penasaran untuk melihatnya dengan mata kepala sendiri. Apa itu luar angkasa? Apa yang ada di sana? Saya punya gagasan soal luar angkasa melalui sains, melalui foto-foto, media, bahkan film-film fiksi. Itu menciptakan gambaran tersendiri di pikiran saya. Jadi, saya punya bayangan, Oke, seperti inilah luar angkasa.

Baca juga:

Lalu bagaimana kenyataannya?

Keisha: Rasanya sangat luar biasa bisa pergi sejenak dari planet kita, sebuah petualangan yang hebat, sangat Zen, bisa melihat Bumi ada di sana dalam damai. Itu adalah kedamaian terbesar yang bisa Anda temukan di sana.

Jadi, sepertinya ekspektasi Anda terpenuhi, bahkan mungkin terlampaui.

Keisha : Jauh lebih dari yang saya bayangkan. Saya tidak bisa mengungkapkannya. Saya berharap bisa mengungkapkan perasaan saya yang sebenarnya tentang pengalaman ini. Rasanya sangat luar biasa.

Bagaimana denganmu, Ana? Seperti apa rasanya berada di luar angkasa?

Ana: Pikiran saya benar-benar hening untuk pertama kalinya. Meskipun saya tidak berekspektasi apa-apa, entah bagaimana ekspektasi itu bisa terlampaui. Yang membuat saya takjub bukan penampakan Bumi dari atas sana, tapi kenyataan bahwa saya bisa melihat Bumi dengan segala keagungannya, dengan mata saya sendiri, dari jarak yang sangat jauh.

Selain rasa takjub, yang sangat bisa dipahami, apa yang Anda rasakan ketika melihat Bumi dari luar angkasa?

Ana: Saya ingat pertama kali saya menengok melalui jendela, saya nyaris panik. Saya merasa, Ya Tuhan, itu Bumi. Itu momen yang sangat luar biasa sampai untuk sesaat, saya tidak tahu bagaimana memprosesnya. Mungkin di dalam rekaman, Anda bisa melihat saya berpegangan pada sabuk pengaman dan dengan semangat mencoba melepasnya karena merasa, wah. Sungguh sulit dipercaya.

Emosi saya meluap-luap. Tidak ada rasa takut, tapi saya diliputi kebingungan. Saya berpikir, Ya Tuhan, apakah ini nyata? Ini Bumi? Apa? Rasanya campur aduk, tapi juga sangat damai.

Keisha: Bagi saya, ruang angkasa benar-benar tempat yang tenang, tempat kebebasan, dan ruang untuk terhubung. Satu-satunya kekhawatiran saya ketika putri saya sampai di sana dia akan panik karena saya yang mengajaknya, jadi ini adalah tanggung jawab saya.

Tapi dia melaluinya dengan baik. Ini semacam hubungan spiritual di tempat spiritual. Saya juga sangat bahagia melihat putri saya benar-benar menikmatinya.

Melewati hal ini bersama, pasti berpengaruh pada hubungan kalian. Apakah ini sesuatu yang sering kalian bicarakan di rumah? Atau hanya di media?

Ana: Kami belum membahasnya bersama karena menurut saya kami berdua butuh waktu masing-masing untuk memproses semua ini. Tapi menurut saya, pengalaman ini membuat kami semakin dekat. Kami bisa membicarakan apa pun bersama dan saling terbuka satu sama lain. Kami adalah teman baik. Sejujurnya menurut saya pengalaman ini memperkuat ikatan kami.

Bagaimana perjalanan ini mengubah diri Anda?

Keisha: Perjalanan itu membawa saya mencapai titik untuk lebih berserah diri, seperti lebih ikhlas. Seperti pengalaman ke luar angkasa, semakin Anda berserah diri, semakin Anda menikmati perasaan yang muncul, dan semakin Anda menikmati prosesnya. Jadi saya menerapkan itu dalam hubungan saya dengan Ana, juga dalam hubungan lainnya.

Saya berserah diri tanpa mengendalikan apa pun, tanpa mengharapkan apa pun, dan hanya melihat bagaimana hubungan itu akan berkembang, dan apa yang akan tercipta. Ketika Anda ikhlas, hubungan Anda dengan anak akan membaik.

Apakah ini memengaruhi cara pandang kalian mengenai Bumi?

Ana: Bumi seperti sesuatu yang memang sudah ada di tempatnya. Ini rumah saya, di sinilah saya tinggal, hanya itu yang saya tahu. Bagi saya, makna Bumi terasa kurang signifikan sebelum saya melihatnya dengan cara ini.

Saya selalu tertarik dengan isu lingkungan dan sejenisnya, dan menurut saya pengalaman ini kian mempertajam ketertarikan itu. Saya sudah melihat Bumi, dan Bumi perlu lebih kita jaga serta lebih kita hargai.

Keisha: Kita telah mendengar begitu banyak orang mengatakan bahwa kita harus menjaga planet ini, begitu banyak yang mengadvokasi pesan itu. Bahkan saya, di Antigua, turut membantu membersihkan pantai. Tetapi saat berada di luar angkasa dan melihat Bumi, saya merasa terhubung dengan planet kita. Dan saya menyadari bahwa hal-hal kecil yang kita lakukan dalam hidup ini tidak masalah karena kita hanyalah setitik kecil di antara alam semesta yang luas ini.

Saya mengira perjalanan itu akan menakutkan, tapi ternyata sangat damai. Apa pun yang ada di luar sana, saya rasa itu berasal dari energi damai karena kedamaianlah yang saya rasakan di luar sana. Kita sendiri yang mendatangkan rasa takut dan hal-hal lain yang tidak perlu. Kita merasakan kebingungan di dalam diri kita sendiri, dan kita menyebarkannya satu sama lain.

Mengingat ini adalah pengalaman spiritual dan mengubah hidup Anda berdua, apakah Anda berharap wisata luar angkasa bisa diakses oleh semua orang?

Ana: Tentu saja. Ini adalah sesuatu yang terdengar sangat gila, tapi sangat bermakna. Anda akan merasa jauh lebih emosional dan terbuka daripada yang Anda kira. Ini jauh lebih bermakna dari yang Anda kira. Menurut saya, kalau orang lain diberi kesempatan untuk mencobanya, ini akan menjadi pengalaman yang sangat membuka pikiran, dan saya merasa ini adalah hal yang sangat bermanfaat untuk masa depan.

Saya tahu Anda mengatakan bahwa pengalaman ini sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tapi jika ada satu kata yang bisa Anda gunakan untuk menggambarkan pengalaman melihat Bumi, kata apakah itu?

Ana: Satu. Ini benar-benar membuat Anda satu. Ini membuat Anda merasa sangat terhubung, terlibat, dan tanpa batas.

Keisha: Tadinya kata yang saya pilih adalah persatuan, tapi saya mengubahnya. Melihat bumi adalah kedamaian.

---

Artikel versi Bahasa Inggris berjudul Whats it like to win a trip to space? dapat Anda baca di BBC Travel.

Simak juga Video: Kenapa Banyak Negara Berlomba ke Bulan?

[Gambas:Video 20detik]




(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads