Sebanyak delapan orang yang terjebak di dalam kereta gantung yang menjuntai ratusan meter di atas jurang di barat laut Pakistan selama berjam-jam telah berhasil diselamatkan.
Dalam operasi yang lambat dan berbahaya, sebuah helikopter militer menyelamatkan seorang anak, sementara tim di lapangan menyelamatkan sisa kelompok tersebut.
Mereka diselamatkan setelah tim penyelamat menggunakan kawat yang menjadi jalur kereta gantung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan orang itu sedang dalam perjalanan ke sekolah ketika salah satu kawat kereta gantung putus. Akibatnya, kereta itu menggantung di ketinggian 274m di atas tanah dan dalam angin kencang.
Perdana menteri sementara Pakistan, Anwaar ul Haq Kakar, mengatakan dirinya lega sekaligus berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penyelamatan.
Tentara Pakistan mengatakan misi penyelamatan itu "sangat sulit dan berbahaya".
Insiden itu terjadi sekitar pukul 07:00 waktu setempat (02:00 GMT) pada hari Selasa di dekat kota Battagram di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Enam anak berusia antara 10 dan 16 tahun terjebak bersama dua orang dewasa.
Salah satu dari anak-anak tersebut, seorang remaja laki-laki, menderita penyakit jantung dan tidak sadarkan diri selama beberapa jam, kata seorang dewasa di dalam kereta bernama Gulfaraz kepada media lokal.
Seorang anak juga pingsan karena "kepanasan dan ketakutan", kata seorang pekerja penyelamat kepada kantor berita Reuters, meskipun tidak jelas apakah itu anak yang sama.
Baca juga:
- Kematian penyintas tragedi 'gua Thailand' menghancurkan 'akhir yang bahagia'
- Korban gugur TNI dalam misi penyelamatan pilot Susi Air di Papua bertambah jadi lima orang, operasi siaga tempur diberlakukan
- 'Apakah saya masih hidup?' - upaya penyelamatan sarat emosi dua perempuan bersaudara yang terperangkap reruntuhan
Operasi penyelamatan berlangsung sangat tegang, khususnya bagi korban yang terjebak.
"Demi Tuhan tolong kami," kata Gul Faraz, salah satu orang dewasa yang terjebak di kereta gantung itu, kepada kantor berita AFP lewat sambungan telepon.
Misi penyelamatan menjadi semakin sulit karena angin kencang di area sekitar dan baling-baling helikopter berisiko membuat kereta gantung semakin tidak stabil.
Anak-anak itu terjebak di kereta gantung pada Selasa (22/08) pagi, dalam perjalanan ke sekolah di daerah pegunungan terpencil di Battagram, sekitar 200km dari utara ibu kota Pakistan Islamabad, kata pihak berwenang.
Misi penyelamatan menjadi semakin sulit karena angin kencang di area sekitar dan baling-baling helikopter berisiko membuat kereta gantung semakin tidak stabil (Getty Images)
Seorang petugas keamanan, berbicara kepada kantor berita Reuters dengan syarat namanya tidak disebut, berkata pasukan khusus yang terlatih dalam sling operation terlibat dalam "operasi yang sangat berbahaya dan berisiko" ini.
Sling operation adalah operasi udara yang memindahkan muatan besar di medan yang secara geografis sulit.
"Semua upaya dikerahkan oleh tentara Pakistan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di kereta gantung," ujarnya kepada Reuters.
Foto kereta gantung yang terjebak di atas jurang. (AFP)
Warga di wilayah pegunungan di utara Pakistan sering menggunakan kereta gantung sebagai moda transportasi dari satu desa ke desa lain.
Penduduk desa berbaris di lereng lembah yang berliku-liku, dengan cemas menyaksikan operasi.
Abdul Nasir Khan, warga lokal, berkata anak-anak itu hendak berangkat sekolah di Batangai di Allai.
"Kami menyaksikan mereka dengan tak berdaya, tetapi [kami] tak bisa menolong," kata Khan.
"Setiap kali helikopter menurunkan penyelamat lebih dekat ke kursi gantung, angin dari helikopter akan mengguncang dan mengacaukan keseimbangan kursi gantung, membuat anak-anak berteriak ketakutan," Ghulamullah, tokoh masyarakat di daerah Allai, berkata kepada Geo News.
(ita/ita)