Aktivis lingkungan Greta Thunberg akan dihadapkan ke pengadilan pada Juli ini dengan tuduhan "tidak mematuhi polisi" selama aksi protes, kata jaksa penuntut Swedia.
Thunberg, 20 tahun, bergabung dalam aksi unjuk rasa memblokade kapal tanker minyak di sebuah pelabuhan di Malm, Juni lalu.
Kepolisian Swedia mengatakan dia menolak meninggalkan lokasi unjuk rasa saat diminta oleh aparat keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas perbuatannya, Greta Thunberg dapat dihukum penjara selama enam bulan atau membayar denda.
Pihak perwakilan dari Thunberg mengatakan kepada BBC News bahwa kliennya tidak tersedia untuk dimintai komentar.
Pada bulan lalu, kelompok Ta Tillbaka Framtiden atau Reclaim the Future memblokade pelabuhan Malm selama enam hari.
Sejumlah pengunjuk rasa memanjat ke atas kapal tanker minyak, kata kelompok tersebut.
"Kami memilih tidak menjadi penonton, dan malah secara fisik terlibat menghentikan infrastruktur bahan bakar fosil," tegasnya. (AFP)
"Krisis iklim sudah menjadi masalah hidup dan mati bagi banyak orang," tulis Thunberg di Instagram pada Juni ketika dia bergabung dalam aksi protes tersebut.
"Kami memilih tidak menjadi penonton, dan malah secara fisik terlibat menghentikan infrastruktur bahan bakar fosil," tambahnya.
Baca juga:
- Kisah Greta Thunberg, remaja yang menantang pemimpin dunia di konferensi perubahan iklim
- Greta Thunberg jadi 'Person of the Year' versi majalah Time
- Greta Thunberg, aktivis iklim berusia 16 tahun, akan melintasi Atlantik dengan perahu layar
Apa dakwaan terhadap aktivis muda ini?
"Jaksa penuntut telah mengajukan dakwaan terhadap perempuan muda yang pada 19 Juni lalu, ikut serta dalam demonstrasi iklim yang, menurut kejaksaan, menyebabkan gangguan lalu lintas di Malm," kata Kejaksaan Swedia.
"Perempuan itu menolak mematuhi perintah polisi supaya meninggalkan tempat kejadian," tambahnya.
Dikatakan kepada BBC News bahwa Thunberg akan menghadiri persidangan pada 24 Juli, bersama tiga pengunjuk rasa lainnya.
Irma Kjellstrm, 20 tahun, juga akan hadir di pengadilan pada Juli.
Atas perbuatannya, Greta Thunberg dapat dihukum penjara selama enam bulan atau membayar denda. (AFP)
Dia mengatakan kepada BBC News bahwa polisi memintanya agar meninggalkan pelabuhan, tetapi dia menolak. Kjellstrm lantas diringkus oleh polisi.
"Kami memblokir pelabuhan untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil yang membunuh orang-orang yang tidak bersalah," ujarnya.
"Kejahatan nyata berlanjut di dalam gerbang pelabuhan. Kami tidak akan duduk dan menunggu sementara industri bahan bakar fosil menghilangkan impian kami," tambah Kjellstrm.
Ditanya apakah dirinya khawatir terhadap konsekuensi dari putusan persidangan, dia menjawab: "Saya pribadi lebih khawatir tentang bahaya mengerikan yang dilakukan industri bahan bakar fosil terhadap dunia."
"Saya tidak akan berhenti saat mereka mengancam planet ini," tandasnya.
Gas rumah kaca telah dipompa ke atmosfer melalui aktivitas seperti pembakaran bahan bakar, yang telah memanaskan atmosfer bumi.
Dunia telah menghangat sekitar 1,1C sejak revolusi industri sekitar 200 tahun silam.
Aktivis lingkungan di seluruh dunia telah menargetkan industri bahan bakar fosil, termasuk kelompok asal Inggris, Just Stop Oil, yang menggelar aksi protes saat digelar acara olah raga terkenal pada musim panas ini.
Sebagian besar industri minyak dan gas mengatakan bahwa produksi yang berkelanjutan diperlukan guna memenuhi permintaan energi global.
Memotong produksi minyak dan gas akan "berbahaya dan tidak bertanggung jawab", kata kepala perusahaan energi Shell kepada BBC News.
Badan Energi Internasional mengatakan bahwa saat ini tidak akan ada investasi baru dalam minyak, gas, dan batu bara, jika pemerintah serius menangani krisis iklim.
Ketua PBB Antonio Guterres baru-baru ini mengatakan investasi dalam produksi minyak dan gas baru adalah "wujud kegilaan ekonomi dan moral".
Pekan ini, dunia mengalami rekor hari terpanas pada Selasa, yaitu peningkatan suhu mencapai 17C untuk pertama kalinya.
Lihat juga Video: Yang Dibahas Zelensky saat Bertemu Aktivis Lingkungan Greta Thunberg