Kisah Pengantin Baru Asal Jakarta Terperangkap di Thailand

Kisah Pengantin Baru Asal Jakarta Terperangkap di Thailand

BBC Indonesia - detikNews
Jumat, 23 Jun 2023 17:12 WIB
David dan Joy berada di tempat penampungan khusus di Thailand selama berbulan-bulan setelah menjadi korban perdagangan orang lintas negara. (Dok. pribadi)
Jakarta -

Sepasang pengantin baru asal Jakarta sudah berbulan-bulan terperangkap di penampungan khusus Thailand dan belum bisa pulang ke Indonesia. Mereka menjadi korban perdagangan orang.

Sebelumnya, mereka dipaksa menghabiskan masa bulan madu sebagai penipu online di bawah tekanan dan ancaman penyiksaan sindikat perdagangan orang di Myanmar, setelah dijerumuskan teman sendiri.

Pihak KBRI di Thailand mengatakan kasus enam WNI yang masih tertahan di penampungan khusus di Chiang Rai ini masih dalam "penanganan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang korban perdagangan orang yang sudah tiba di Indonesia merinci kekejaman yang telah mereka alami.

Persoalan ini masih berlangsung di tengah komitmen pemimpin ASEAN untuk memberantas sindikat perdagangan manusia, yang memperbudak korban menjadi penipu online.

ADVERTISEMENT

Peringatan: Artikel berisi konten yang dapat membuat pembaca merasa tidak nyaman. Sejumlah nama narasumber disamarkan demi keamanan mereka.

perdagangan orangDok. PribadiSiluet David dan Joy.

Kamis, 10 Maret 2022, salah satu hari paling berbahagia bagi David dan Joy untuk merintis hidup baru. Setelah saling bertukar cincin di jari manis, mereka resmi menjadi pasangan suami istri.

Namun sebuah keputusan besar menciptakan ujian pertama yang "sangat berat" dalam rumah tangga mereka.

Lima hari setelah pernikahan, David dan Joy yang sama-sama berusia akhir 20-an tahun, memutuskan terbang dari Jakarta ke Thailand untuk menerima tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan investasi.

Tawaran pekerjaan ini menjadi kesempatan sekaligus harapan besar untuk memulai hidup baru. Sebab, saat menikah, David memang sudah empat bulan belum mendapat pekerjaan.

Dengan tawaran pekerjaan kontrak yang dijanjikan selama enam bulan, pasangan ini bersemangat mewujudkan cita-cita membuka usaha kecil di Jakarta.

perdagangan orangReutersDavid dan Joy beserta sejumlah rekannya dijanjikan bekerja di perusahaan mata uang digital.

Tawaran ini sangat meyakinkan karena datang dari teman kuliah David.

"Dikasih tahu kerjanya investasi, kita jual jasa kripto, jual koin-koin kripto yang pasarnya Amerika Serikat," kata David yang mengaku itu adalah bidangnya di perusahaan tempat bekerja sebelumnya.

Ia mengaku dijanjikan memperoleh gaji sekitar Rp17 juta/bulan dengan fasilitas tempat tinggal dan asuransi kesehatan.

Joy juga dijanjikan bekerja di perusahaan yang sama di bagian layanan pelanggan dengan "gaji tinggi" sekitar Rp25 juta/bulan.

"Oke, kita berangkat kerja, kita pulang, kita punya tabungan, kita buka bisnis. Pikiran kita itu saja saat mau berangkat," kata Joy bersemangat.

Diselundupkan dari Thailand ke Myanmar

perdagangan orangVachira Vachira/NurPhoto via Getty ImagesBandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Menjelang malam, David dan Joy tiba di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Mereka tidak hanya berdua karena ada dua rekan lagi dari Indonesia yang mendapat tawaran serupa untuk bekerja di perusahaan yang sama.

Di bandara sebuah mobil van sudah menunggu, dengan sopir orang lokal yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris.

Baca Juga:

Tanpa rasa curiga, keempat WNI ini masuk dan mengikuti perjalanan menuju perusahaan investasi yang dijanjikan.

Setelah perjalanan darat sekitar 12 jam, David dan Joy tiba di Distrik Mae Sai, bagian utara Thailand yang berbatasan dengan Myanmar dan Laos.

Mereka sempat beristirahat di sebuah hotel. Lalu di hari yang sama mereka dijemput "naik sepeda motor ke sebuah restoran untuk ganti pakai mobil".

perdagangan orangDok. PribadiDavid dan rekannya sebelum menyadari akan diseberangkan ke Myanmar.

Pergantian kendaraan dan sopir ini dilakukan sampai empat kali. Di ujung perjalanan mereka ditempatkan di dalam sebuah kafe yang sudah tutup permanen.

"Dari situ kita secara ilegal diseberangkan ke Tachileik, Myanmar," kata David.

Sehari setelahnya, David dan Joy langsung bekerja selama 18 jam, mulai pukul 09:30 malam hingga pukul 04:00 sore, setiap hari.

Di perusahaan ini, David dan Joy juga bertemu dengan dua WNI lain sehingga totalnya enam orang. Tim mereka bekerja sebagai penipu online atau biasa disebut "cyber scammer".

perdagangan orangDok. Pribadi/Google mapsDavid membagikan foto satelit dari Google Maps yang menampilkan lokasi perusahaan penipuan online di Tachileik.

Kerjanya memikat korban melalui asmara di media sosial. Setelah terbuai asmara dan terjerat tipu daya, kemudian tim ini menguras habis uang dari korbannya melalui investasi bodong.

"Kita menyamar jadi perempuan. Perempuan sukses. Habis gitu pendekatan dengan kliennya, sampai percaya, baru diajakin buat investasi," kata David yang mengakui modus operandi sama dengan Jagal Babi.

Sejak awal bekerja di Tachileik, paspor milik enam WNI rombongan David dan Joy disita perusahaan. Penggunaan ponsel juga dibatasi.

Setiap hari mereka menyaksikan orang-orang yang "dipukul sampai berdarah-darah" dan dijemur di bawah terik matahari "dari jam 12 siang, sampai jam 4 sore".

Pemandangan mengerikan ini, membuat tim David dan Joy tak punya pilihan untuk mengikuti semua perintah perusahaan untuk terus bekerja, dengan jeda tidur selama tiga jam.

perdagangan orangDok. PribadiKawasan kantor di Tachileik difoto oleh David secara sembunyi-sembunyi.

"Ya, kita juga ada baiknya cari aman menghindari hukuman," kata David.

Dua bulan bekerja di sebuah kompleks tertutup di Tachileik yang berisi "belasan perusahaan", David, Joy, dan timnya kemudian mengaku dijual ke perusahaan lain.

"Awalnya kita tidak tahu dijual lagi. Katanya, ini bos perusahaan ada cekcok. Jadi terpaksa kita harus pindah. Ya sudah, semuanya pindah," kata Joy yang mengatakan tidak diberitahu akan ke mana mereka dipindahkan.

Tapi belakangan diketahui, lokasi perusahaan kedua berada di Kota Myawaddy, bagian selatan Myanmar dengan perjalanan darat hampir 10 jam, atau sekitar 524 kilometer dari Tachileik.

Namun, untuk menuju kawasan tertutup yang disebut "KK Park" di Myawaddy, tim David dan Joy harus melewati jalur negara Thailand.

Masuk penjara 'disuruh makan ketan banyak kutu'

perdagangan orangDok. PribadiDavid membagikan video detik-detik akan ditangkap petugas Thailand.

Pada 20 Mei 2022, saat melintasi batas negara, keenam WNI ini ditangkap pihak imigrasi Thailand di Kota Chiang Rai. Mereka dituduh sebagai imigran ilegal karena tidak mengantongi paspor, dan harus mendekam di penjara selama 12 hari.

Masa-masa di dalam penjara ini disebut sebagai bagian perjalanan "paling parah" karena semua "tidak bisa ngomong sama siapa-siapa".

"12 hari di penjara itu sangat hina. Disuruh makan. Makanannya ketan, ketannya banyak kutu," kata David yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri.

Video terkait

Sampai tiba seorang petugas menyodorkan surat yang mengatakan pihak 'KBRI di Thailand' telah membebaskan mereka.

"Percaya dong. Tanda tangan surat keluar penjaranya itu. Kita tidak bisa komunikasi banyak juga dengan mereka karena keterbatasan bahasa.

"'Embassy, Embassy, you sign!' Oke, tanda tangan. Kita sudah dengar embassy senang dong," kata David menirukan momen berbincang dengan petugas saat itu.

TPPOGetty ImagesIlustrasi.

Namun, kegembiraan David dan timnya hanya berlangsung beberapa menit.

Setelah mengemas barang-barang, dan melangkah girang keluar dari gerbang kantor imigrasi"Ternyata, dari pihak trafficker-nya yang keluarin kita. Pas keluar dari penjara, sudah ditunggu sama mereka di depan gerbang," ujar David.

Belakangan, mereka baru mengetahui telah menyandang status sebagai buronan, karena dianggap melarikan diri dari penjara dan tidak mengikuti persidangan yang sudah dijadwalkan.

Neraka kedua

perdagangan orangDok. PribadiDavid mengabadikan foto sebelum dipindahkan ke Myawaddy.

Mereka lalu dibawa ke kawasan Golden Triangle di Thailand. "Satu malam di situ, besoknya berangkat tepat pukul 12 malam," kata David yang langsung dibawa ke Myawaddy.

Tiga hari pertama di KK Park, David dan Joy serta tim harus melewati latihan fisik yang disebut "latihan militer".

"Katanya buat kesehatan. Sampai badan sakit-sakit semua," ujar David.

Pekerjaan mereka sama seperti di perusahaan sebelumnya: menjadi penipu online, mencari korban dengan menyamar sebagai pria atau perempuan sukses. Menjalin percintaan.

Setelah korban terpikat, barulah mereka perlahan-lahan mengajak berinvestasi apa yang disebut "tabungan bersama" untuk masa depan.

TPPOJakeOlimb via Getty ImagesIlustrasi

Jika pekerjaan tidak mencapai target, maka para pekerja ini harus siap menghadapi hukuman "squat jump 300 sampai 500 kali tergantung dari target kita capainya berapa".

Target yang dimaksud adalah pencapaian mencari korban agar bisa dijerat dalam investasi bodong.

"Kalau dihukum push-up, lari-lari lapangan itu sudah makanan sehari-hari. Sampai sakit-sakitan. Sudah sakit, tetap dipaksa kerja," tambah David.

Joy ikut menimpali. Ia mengaku menyaksikan hampir setiap saat orang-orang disetrum dan dipukuli.

"Di KK Park, paling banyak orang meninggal. Dibunuh, dijual organ tubuhnya.

"Untuk menghindari itu. Jadi kita ikut [perintah] saja, dari pada tiba-tiba pulang tinggal nama," kata Joy.

Atur strategi, cari jalan sendiri untuk keluar

perdagangan orangGoogle MapsKompleks KK Park di Myanmar hanya dibatasi Sungai Moei dengan Thailand.

KK Park di Myawaddy, Myanmar disebut "kota kecil". Berdasarkan sejumlah pemberitaan dan sumber BBC, di kawasan ini terdapat gedung-gedung bertingkat yang berisi "ratusan bahkan ribuan" perusahaan.

Di kawasan ini juga terdapat kantin, tempat karaoke, restoran mewah dan kasino. "Tapi itu hanya buat bos-bos saja. Bos besar [orang] China semua," kata David.

Sementara di gedung-gedung lainnya, terdapat ribuan orang yang diduga menjadi korban perdagangan manusia, menjalankan cyber scamming di bawah tekanan dan siksaan.

Hampir di setiap sudut gedung-gedung di kawasan KK Park dijaga petugas yang dilengkapi senjata laras panjang.

perdagangan orangDok. PribadiBentuk bangunan yang diduga mengoperasikan penipuan online di KK Park dibagikan oleh David.

Pasokan listrik kawasan KK Park selama ini berasal dari Thailand. Tapi awal bulan ini pemerintah Thailand memutus aliran listrik karena kontrak sudah berakhir, dan pemerintah Myanmar tak ingin diperpanjang, seperti dilaporkan kantor berita AP.

Sejumlah kalangan mengatakan Myanmar sebagai lokasi paling aman untuk kejahatan perdagangan orang dan mengeksploitasi korbannya. Situasi politik dan keamanan di Myanmar sampai saat ini masih berkecamuk setelah kudeta militer dua tahun lalu.

Sejak awal bekerja di KK Park, tim David dan Joy sudah mulai kasak-kusuk mencari cara keluar dari perusahaan. Mereka kemudian menghadap bos, dan meminta untuk berhenti kerja.

Bos mereka terima dengan syarat, mereka harus membayar penalti total sebesar US$27.000 atau sekitar Rp400 juta, sebagai pengganti "operasional yang sudah dikeluarkan perusahaan."

"Uang dari mana ratusan juta?" kata Joy yang mengaku kaget, hampir putus asa.

Untungnya mereka bertemu dengan seorang WNI dari perusahaan lain yang memberi petunjuk. WNI ini disebut segera kembali ke Indonesia setelah menjalani beberapa prosedur.

"Dia bilang, 'cari saja kantor manajemen area'. Kita coba cari sendiri kantornya. Ketemu tuh," kata Joy.

Lewat kantor manajemen area ini, kemudian David dan Joy dibantu bernegosiasi dengan pihak perusahaan terkait dengan pembayaran dendanya.

perdagangan orangDok. PribadiKawasan KK Park di Myawaddy, Myanmar diambil gambarnya secara sembunyi-sembunyi oleh David.

"Dibantu nego. Turun dendanya jadi US$3.000 [Rp44 juta] per kepala," tambah Joy.

Mereka pun segera cari pinjaman dari keluarga atau rekan-rekan yang ada di Indonesia untuk membayar penalti tersebut. "Ya sudahlah, anggap saja uangnya buat buang sial," kata Joy.

Tapi kemudian, pihak perusahaan tak mampu mengembalikan paspor mereka.

"Mungkin, si pihak manajemen area ini mencari jalan teradil. Ya sudah, kalian nggak usah bayar denda. Habis gitu, perusahaan harus antar kalian ke KBRI di Bangkok," lanjut Joy mengenang proses akhir dari negosiasi tersebut.

perdagangan orangTaylor Weidman/LightRocket via Getty ImagesSejumlah kalangan menyebut Myanmar sebagai lokasi yang aman untuk jaringan TPPO karena negara ini sedang berkonflik.

Akhirnya pihak perusahaan bersedia mengantarkan Joy dkk. melintasi Sungai Moei masuk ke wilayah Mae Sot di Thailand. Perjalanan hanya butuh waktu sekitar satu jam. Namun, mereka tidak benar-benar diantar sampai kantor KBRI di Bangkok.

"Perusahaan itu ngedrop kita di kantor imigrasi [di Mae Sot]," kata Joy.

Tak mau dipenjara untuk kedua kalinya, persis di depan gerbang kantor imigrasi Thailand, Joy langsung berkomunikasi dengan pihak KBRI. Mereka akhirnya memutuskan mencari tempat penginapan terdekat.

Sehari kemudian, pihak Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) datang menemui, dan melakukan asesmen. Mereka juga menjalani wawancara dengan pihak kepolisian setempat.

"Waktu itu kita berada di bawah perlindungan polisi Mae Sot. Menjalani wawancara untuk TPPO. Kita sudah dinyatakan korban secara official," kata Joy.

Terkatung-katung di Thailand

perdagangan orangGetty ImagesSebuah patung Buddha di Thailand

Persoalannya, status mereka masih buron.

Pihak Kejaksaan Agung Thailand belum mencabut berkas penangkapan mereka atas kasus di Chiang Rai. Hal ini yang membuat David dan Joy beserta empat rekannya masih tertahan di Thailand sejak Oktober 2022 sampai sekarang.

Selama berkas belum dicabut, dan berstatus sebagai korban TPPO, mereka berpindah-pindah tempat tinggal mulai dari Hotel di Mae Sot, ke penampungan khusus di Pathum Tani, Bangkok, dan sekarang berada di penampungan khusus Chiang Rai.

Baca juga:

"Ini sebenarnya tinggal tunggu Jaksa Agung [Thailand] untuk menandatangani surat perintah pencabutan kasus kami yang di Chang Rai, yang kena tangkap agar menutup kasusnya," kata Joy.

Beberapa kali Joy dkk. mendapat kabar berkas kasusnya akan dicabut. Tapi, sampai sekarang belum juga terealisasi.

Selama berbulan-bulan di penampungan Chiang Rai, David dan Joy diizinkan keluar untuk sekedar jalan-jalan melepas penat selama "20 menit". Kadang mereka ikut kursus bahasa Thailand dan kelas berkebun.

TPPOGetty ImagesIlustrasi.

Tapi semua itu tak cukup membunuh rasa bosan. Jauh dari keluarga dengan ruang gerak terbatas, membuat mereka merindukan Indonesia.

"Pengen kerja lagi. Sudah bosan tiap hari di sini. Nggak ada apa-apa. Sama saja tiap hari, main game, olahraga sedikit. Nonton. Main game lagi. Makan mandi tidur sudah gitu saja," kata David yang juga merindukan "ketoprak dan batagor".

"Saya kangen keluarga. Ini jauh dari orang tua. Selama ini, saya kerja di Jakarta saja," kata Joy sambil mengatakan mereka sering berkumpul seminggu dua kali dengan keluarga besar.

Ujian "sangat berat" di awal pernikahan

perdagangan orangGetty ImagesIlustrasi.

Pasangan muda ini mengatakan terjerumus sebagai korban perdagangan orang, merupakan ujian "berat" di awal pernikahan.

Namun perjalanan dramatis ini justru makin membuat mereka "saling menguatkan, apalagi mental saya sudah runtuh sebenarnya," kata Joy.

Joy mengakui suaminya itu "jauh lebih tenang" dibandingkan dirinya yang baru pertama kali bepergian ke luar negeri ini.

Bagaimanapun, di saat-saat ketenangan David mulai goyah, Joy mengatakan "Sabar saja ya, semoga ini kesialan terakhir. Nanti di Indonesia, semoga semua yang mau kita lakuin dilancarin sama Tuhan."

perdagangan orangGetty ImagesIlustrasi

Begitu pun sebaliknya, di suatu saat Joy dalam kesedihan, David mengatakan.."Kamu itu kuat, kamu sudah melewatkan hal terberat yang mungkin nggak semua orang sanggup untuk lewatin. Jadi ambil positifnya, kalau kejadian ini membuat mental kita lebih siap buat menghadapi masalah-masalah ke depannya."

Bersandar pada upaya KBRI di Thailand

perdagangan orangDok. PribadiDavid, Joy dan dua rekannya masih tertahan di Thailand selama berbulan-bulan. Mereka berharap segera dipulangkan ke Indonesia.

Sekarang keenam WNI termasuk David dan Joy masih bersandar pada upaya KBRI di Thailand untuk segera memulangkan mereka.

"Dari pihak KBRI itu harus lebih aktif mendorong ke pihak Thailand," Joy berharap. Ia berkaca pada percepatan pemulangan 20 WNI dari Myanmar setelah sempat viral di media sosial.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Thailand, Rahmat Budiman, belum mau banyak berkomentar saat dihubungi BBC News Indonesia. "Karena masih dalam penanganan," katanya dalam pesan tertulis.

Pegiat anti-TPPO, Rosa mengapresiasi "keberanian dan tekad" David dan Joy beserta empat rekannya yang masih berada di penampungan Chiang Rai. Sebab keenam WNI ini "mampu keluar secara mandiri".

TPPODok. RosaSejumlah WNI yang diduga menjadi korban perdagangan manusia di Myanmar menyerukan pertolongan kepada pihak berwenang Indonesia. Setelah viral, mereka segera dievakuasi dari Myanmar.

"Sayangnya, penderitaan mereka terus berlanjut dengan terperangkapnya mereka dan kehilangan hak-hak mereka

Dalam nama kemanusiaan, saya berharap ada keadilan bagi Joy dan teman-temannya di sana," kata Rosa yang juga mendorong penyelamatan 20 WNI korban TPPO di Myanmar, April lalu.

Rosa menambahkan, mungkin kasus mereka kurang mendapatkan perhatian luas, sehingga "penting bagi kita untuk tetap memperjuangkan keadilan bagi mereka."

Sebelumnya, pendiri akun khusus penyelamatan WNI korban cyber scammer @bebaskankami sedang mendorong pemulangan 11 orang asal Singkawang, Kalimantan Barat.

Kisah penyintas yang dipulangkan 'baju putih jadi merah karena darah'

perdagangan orangYuli SaputraThedora Mayang salah satu dari 20 WNI yang hampir setahun menjadi korban perdagangan orang akhirnya bisa kembali ke Indonesia.

Selama 36 tahun hidupnya, Thedora Mayang tak pernah membayangkan akan menjadi korban perdagangan orang. Selama tujuh bulan terjebak di wilayah perang di perbatasan Thailand-Myanmar, ia bersama 19 rekan dari WNI melewati penyekapan, penyiksaan, dan semua hal buruk "yang hanya pernah disaksikannya di film-film perang".

Semua berawal info lowongan kerja melalui kakak ipar untuk pekerjaan operator marketing di Thailand yang ia sambut dengan antusias, karena sudah lama menganggur dan puluhan lamaran kerja tak kunjung berbalas.

Pihak agen yang memberangkatkan menjanjikan pekerjaan dengan gaji, bonus, dan fasilitas yang menggiurkan.

Mayang makin semangat setelah diberitahu lokasi kantornya di Pattaya, destinasi wisata populer di Thailand.

perdagangan orangLauren DeCicca/Getty ImagesKawasan Pattaya salah satu destinasi wisata di Thailand. Mayang awalnya dijanjikan bekerja di kawasan ini, sebelum akhirnya dibelokkan ke Myanmar.

Pihak agen yang berada di Bekasi, Jawa Barat mengatakan visa kerja 'akan diberikan setelah menjalani pelatihan setiba di Thailand'.

"Dua minggu akan ada training dulu katanya. Nanti kalau misalnya lolos akan dibikinin visa kerja, kalau nggak akan dipulangkan, begitu dalihnya," tutur Mayang kepada wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia di kediamannya, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Minggu, 23 Oktober 2022 pukul 08:00 malam, Mayang dan dua rekannya (N dan I) tiba di Bandara Don Mueang, Thailand. Di sana, ia dijemput mobil terbilang mewah dengan supir yang juga mengenakan jas safari.

perdagangan orangLILLIAN SUWANRUMPHA/AFP via Getty Images

"Saya masih berpikir, gila nih perusahaan, oke juga nih jemput segala macam [fasilitas] disediakan," kenang Mayang.

Setelah menutup rapat pintu, dan bersandar di kursi empuk mobil, Mayang dan rekannya dibawa ke daerah Mae Sot, sekitar tujuh jam perjalanan. Mereka melewati beberapa pos pemeriksaan, dan tibalah di pos pemeriksaan terakhir.

Di pos tersebut, Mayang dkk dijemput dengan mobil jenis kabin ganda.

TPPOIG/@bebaskankamiSeorang pria menunjukkan pistol saat mengantar WNI ke perbatasan Thailand-Myanmar.

Namun, setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba berbelok ke sebuah jalan kecil beralas tanah yang dibentengi kebun jagung. Pemandangan itu bisa ia lihat dengan jelas karena hari telah beranjak pagi di Senin, 24 Oktober 2023.

"Saya di sana mulai curiga. Ini kita kok lewat sini. Mulai aneh, masa iya sih perusahaan sampai segitunya di kampung banget," pikir Mayang.

Setelah 30 menit berkendara di jalan tanah rusak, mereka tiba di sebuah sungai yang lebarnya sekitar 10 meter. Di seberang sungai, Mayang melihat sekitar 20 laki-laki berpakaian loreng bersenjata laras panjang-belakangan diketahui sebagai tentara pemberontak Myanmar.

Pindah negara dalam hitungan menit

perdagangan orangSOPA Images via Getty ImagesMyanmar masih dirundung konflik bersenjata setelah dua tahun kudeta militer.

Mobil berhenti di pinggir sungai. Seketika datang sejumlah warga lokal yang membawa barang-barang Mayang dkk, dan langsung dimasukkan ke dalam perahu.

Dalam kondisi kebingungan, mereka digiring naik perahu. Hanya hitungan menit, Mayang, N, dan I telah melintasi batas negara dari Thailand ke Myanmar.

Ketiga WNI langsung dikawal puluhan pria bersenjata. Mayang mulai digelayuti rasa takut.

Mereka digiring masuk ke dalam mobil kabin ganda yang kali ini dibawa salah seorang tentara. Di bak belakang, bersiaga dua tentara lain yang dilengkapi senjata laras panjang.

perdagangan orangSirachai Arunrugstichai/Getty ImagesIlustrasi. Seorang pria berseragam militer menjaga di perbatasan Myanmar-Thailand yang dipisahkan Sungai Moei.

"Saya sudah mulai tegang karena awalnya nggak begitu, normal-normal saja. Karena jumlah tentara yang begitu banyak di daerah itu, saya tuh berpikiran ini kayaknya area militer atau apa gitu," ucap Mayang.

Setelah berkendara selama kurang dari satu jam, Mayang dkk tiba di lokasi pertama bernama Xinghua Park.

Ketiganya menjalani tes usap. Mayang dinyatakan positif dan harus mendekam di ruang isolasi penuh debu, dan obat-obatan berserakan di lantai. Ruang juga berisi ranjang besi bertingkat.

Personil bersenjata tampak berjaga di luar kamarnya.

Usai isolasi, Mayang dijemput pihak perusahaan. Dia bertemu dengan seorang WN Malaysia bernama Andi yang bertugas sebagai 'leader' Tim Indonesia. Mayang sempat bertanya-tanya soal lokasi tempat ia bekerja.

perdagangan orangYuli SaputraMayang tak pernah menyangka tawaran kerja sebagai operator marketing berujung pada sindikat TPPO.

"Nggak usah banyak tanya kalau sudah sampai sini. Kan kalian ke sini mau kerja. Sudah kerja saja yang benar'," kata Mayang menirukan percakapan saat itu. Dan ia akhirnya, memilih diam karena "saya baru datang".

Tiba di perusahaan, Mayang bertemu dengan sejumlah WNI yang tiba lebih dulu. Kini semuanya berjumlah 20 orang.

Menipu dengan menjadi influencer

TPPOseksan Mongkhonkhamsao via Getty ImagesIlustrasi

Mayang mengira akan dipekerjakan sebagai operator marketing yang tugasnya menelepon calon nasabah untuk berinvestasi. Kenyataannya, dia dan WNI lainnya dipekerjakan sebagai penipu online.

Hari pertama kerja, Mayang diberi tujuh unit telepon genggam dengan tugas mencari karakter enam orang perempuan influencer, tapi yang tidak terlalu popular, juga memiliki stok foto banyak.

Dari setiap karakter, Tim Indonesia diperintahkan mengumpulkan 400 foto. Tugas berikutnya adalah membuat akun palsu di semua platform media sosial.

"Saya juga masih bingung kenapa disuruh bikin akun ya? Jadi sampai minggu kedua itu, saya pribadi, belum tahu produk investasinya itu apa," kata Mayang.

Sebelum benar-benar menjalankan aksinya, Mayang dan timnya disodori kontrak berbahasa Mandarin. Mereka tak kuasa menolak kontrak kerja selama 12 bulan.

Setelah tanda tangan kontrak, Tim Indonesia mulai disuruh mengaktifkan akun palsu dengan mengunggah foto berbagai aktivitas yang membuat akun itu tampak riil.

Dari situ, Mayang mulai memahami bekerja untuk menawarkan investasi bodong berbasis uang digital, mulai Bitcoin, Crypto, dan Ethereum. Si calon nasabah, diiming-imingi keuntungan sebesar 1% dari nilai investasi.

Baca juga:

Mereka bekerja 18 jam setiap hari, mulai pukul 08:00 malam hingga 12:00 siang. Target hariannya menjerat satu warga negara Amerika.

Jika tak mendapat target, hukuman squat jump, push up, lari, pukulan, hingga setruman, telah menanti. Bahkan untuk kesalahan kecil sekalipun, seperti tertidur saat kerja.

'Baju warna putih bisa merah semua karena darah'

Minggu kedua di Xinghua Park, Mayang dkk pertama kalinya mendengar penyiksaan terhadap seorang pekerja dari Tim China.

Awalnya, Mayang dan dua rekan perempuan disuruh masuk ke ruang tunggu. Di situ, ketiganya mendengar suara orang dipukul yang ditimpali suara setruman selama kurang lebih dua jam.

perdagangan orangGetty ImagesIlustrasi.

Korban kemudian dibawa ke ruang tunggu, di mana Mayang dan dua temannya berada.

"Teman-teman yang lain nangis, saya sudah nggak bisa nangis, cuma bisa gemeteran doang. Itu kepalanya sudah bocor, pelipisnya robek. Muka berdarah semua. Saya paling ingat ininya [menunjuk sikut] sampai kelihatan tulangnya," kenang Mayang.

Setelah tak berdaya pria China yang tangannya diborgol ke belakang, itu kemudian ditidurkan di hamparan kardus.

TPPOIG/@bebaskankamiWNI yang diduga korban TPPO di Myanmar memohon pertolongan kepada pihak berwenang Indonesia agar bisa dipulangkan segera. Mayang berada di antara WNI ini.

"Habis dipukul, ditaruh di situ, nggak dibawa ke rumah sakit atau apa. Dikasih makan sekali sehari. Nanti kalau dia sudah sembuh, dia berulah lagi, dipukul lagi," beber Mayang.

Dalam kesempatan lainnya, seluruh Tim Indonesia dipaksa menyaksikan penyiksaan apa yang disebut "shock therapy".

Seorang pria China segera diseret ke hadapan mereka. Pria ini akan dihukum karena kesalahan lupa mengunggah foto.

TPPOYOUTUBE/BBCSeorang buruh migran diduga disiksa dengan cara disetrum dalam jaringan perdagangan orang sindikat penipuan online.

Ia dipukuli berkali-kali, termasuk dengan paralon hingga pecah. Pria nahas itu juga sempat menatap Mayang seperti ingin meminta tolong, tapi apa pilihan yang bisa ia buat?

Selain pukulan dengan pipa dan tangan kosong, para penyiksa yang berjumlah sekitar enam orang, juga menggunakan senjata listrik.

"Suara setruman itu nggak berhenti rtt... rttt. Korban dari yang teriak sampai nggak ada suaranya. Habis itu dia merem, pas buka matanya sudah putih semua.

Baru mereka berhenti menyiksa. Mereka juga mikir kayaknya mati nih. Sampai dimasukin ke kardus si orang itu. Kita juga mikir orang ini sudah mati karena sudah nggak ada bentuknya. Baju warna putih bisa merah semua karena darah," kata Mayang.

perdagangan orangGetty Images

"Jadi si leader tuh ngomong, 'Nih kalian lihat ya. Kalau kalian melakukan kesalahan, nih kayak gini nanti kalian jadinya.' Jadi kita benar-benar nggak boleh memalingkan wajah, kita meleng sedikit dimarahin," tutur Mayang yang mengaku trauma hingga kini atas kejadian itu.

Satu hal yang sudah sangat dikenali pola penghukuman dari pihak perusahaan. Mereka akan memutar musik sekeras mungkin sebelum dan selama penyiksaan.

"Jadi kalau mereka mau pukul orang itu, kita sudah tahu. Mereka putar musik kencang, pintu dikunci, jendela ditutup semua," tutur Mayang.

man in animal mask in front of neon heart with dollars notes in the backgroundBBC

Sejak pertama menyaksikan penyiksaan, Mayang berniat pulang. Tapi niat itu diurungkan karena kalau berhenti bekerja di tengah jalan, ia harus bayar penalti ratusan juta rupiah.

Penalti untuk mengganti semua fasilitas termasuk "tempat tidur, makan, perangkat kerja kayak komputer, handphone, pulsa, itu masuk ke tagihan kita".

"'Kalau you mau pulang mesti bayar Rp150 juta kurang lebih'. Wah saya bilang ini datang mau cari duit, mesti bayar lagi 150 juta, iya kalau sampai Indonesia, kalau nggak," kata Mayang.

Kerja dikepung dentuman bom

Desember 2022, Tim Indonesia dipindah ke Myawaddy dengan alasan perang di Xinghua Park. Saat bekerja, mereka kerap mendengar dentuman bom dan rentetan senjata.

Di Myawaddy, Mayang sempat mendapat hukuman setrum sebanyak tiga kali karena tertidur dan tidak mencapai target. Hukuman ini meninggalkan beberapa bulatan hitam di tubuhnya.

Hukuman fisik lainnya yang pernah dijalani Mayang berupa squat jump atau dijemur di bawah terik matahari. Hukuman itu mengakibatkan tekanan darah naik dan kakinya bengkak.

Pemberontakan: 'mogok kerja dan video viral'

perdagangan orangGetty Images

Semakin hari, pihak perusahaan semakin sewenang-wenang di tengah kondisi mental 20 WNI berada pada titik terendah.

Sampai akhirnya, sekitar Februari 2023, seorang di antara mereka berhasil menyembunyikan telepon genggam. Telepon ini kemudian digunakan menghubungi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Global Anti Scam Organization (GASO).

Kedua organisasi ini pun menghubungi keluarga agar melaporkan kasus ini ke KBRI, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Semua itu dilakukan secara diam-diam. Selama itu berjalan, mereka berusaha bekerja "senormal" mungkin.

perdagangan orangGetty ImagesTelepon genggam disebut Mayang sebagai senjata mereka untuk keluar dari sindikat.

"Karena kalau ketahuan, beberapa orang yang ketahuan mau pulang itu habis babak belur dan dipukulnya di depan kita," kata Mayang.

Bulan-bulan berikutnya, belum ada perubahan. Penyiksaan justru makin menjadi-jadi, misalnya hanya karena berhenti mengikuti akun calon korban, hukumannya bisa berupa cambukan.

Sampai suatu hari, salah satu WNI akan dijual karena sakit-sakitan. Kabar itu memicu aksi perlawanan di mana Tim Indonesia sepakat mogok kerja, meski menghadapi risiko disiksa atau dijual.

"Pokoknya kalau salah satu di antara kita dijual, kita mogok kerja atau minta dijual semua. Jangan ada yang terpisah."

pig mask hanging on a lineBBCKorban dalam penipuan online disebut sebagai babi yang harus digemukkan dan kemudian disembelih.

Sebelum mogok, mereka sempat membuat video permintaan tolong, yang kemudian viral di Indonesia.

Di penghujung April 2023, Mayang dkk menjalankan aksi mogok kerja. Mereka berkumpul di satu kamar, melewati waktu bekerja.

Kemudian, datanglah si manajer, sambil marah-marah.

"Keluarlah dia, datang lagi bawa tentara. Terus ngomong lagi, 'kalian tahu nggak, apa yang kalian bikin ini membuat kalian nggak bisa keluar dari sini. Mati kalian di sini'. Kami semua diam," cerita Mayang.

perdagangan orangGetty Images

Aksi mogok kerja itu membuat Mayang dan dua rekannya disekap karena dianggap provokator, yang kemudian bertambah menjadi 10 orang. Sementara yang lainnya, dipaksa bekerja di bawah ancaman setruman dan pukulan.

Si manajer mulai melunak dan mengambil ajakan diplomatis.

"Sudahlah kalian masuk kerja saja, nggak usah bikin ulah. Ini tuh daerah konflik, tidak ada kekuatan yang bisa masuk ke sini," ujar Mayang menirukan perkataan si manajer.

Di hari ke tujuh penyekapan, tiga dari mereka ditarik keluar gara-gara ketahuan membawa telepon genggam. Ketiga orang itu dihukum cambuk, dipukul bambu, dan disetrum. Salah satunya, seorang ibu yang memiliki satu anak dan video permintaan tolongnya viral di Indonesia.

"Sampai akhirnya kita diancam, kalau kalian nggak mau kerja sama, mereka bertiga mati. Kita dilihatin darah-darahnya. Saya sudah lemas, kita selamat nggak nih," ucap Mayang.

Singkat cerita, 20 WNI ini terus merekam video dan mengirim pesan S.O.S ke Indonesia dengan satu-satunya ponsel yang berhasil disembunyikan di dalam bantal.

Dengan cepat, pihak perusahaan mengetahui puluhan karyawannya itu viral. Pihak manajer kemudian mulai bernegosiasi, bersedia membebaskan 20 WNI dengan syarat membayar Rp55 juta/orang. Tawaran kemudian turun menjadi Rp15 juta/orang.

Pesan manajer perusahaan, jika uang belum terkumpul pukul 05:00 sore, maka seluruh pekerja akan dijual ke perusahaan yang dikenal kerap memperdagangkan organ tubuh manusia.

Penyelamatan berjalan mulus

Menjelang batas waktu yang ditentukan, 20 WNI ini tidak berhasil mengumpulkan uang sejumlah yang diminta. Mayang dkk sudah putus harapan dan pasrah dijual ke perusahaan lainnya.

Di batas akhir pengumpulan uang tebusan, tim penyelamat dari Indonesia "ternyata sudah bergerak secara senyap", selepas Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah evakuasi 20 WNI di Myanmar.

"Kita sempat menjemur handuk warna warni, terus diminta memakai baju putih, supaya mereka tahu kita ada di gedung itu," sebut Mayang.

perdagangan orangYuli SaputraMayang bersyukur usahanya bersama tim sukses membuat mereka keluar dari jerat sindikat TPPO.

Di tengah keputusasaan ini, tiba-tiba datang seorang pria China yang membawa kertas berisi daftar nama. Satu per satu mereka dipanggil, dan diminta mengambil paspor dan barang-barang kemudian langsung masuk ke mobil yang sudah terparkir.

Si manajer perusahaan hanya berdiri mematung memperhatikan mereka keluar satu persatu.

"Di situ baru kita pada nangis, 'Wah kita pulang, guys!'," ucap Mayang mengenang momen keluar dari perusahaan pada awal Mei 2023, dengan nada lega.

Setelah itu, mereka diterbangkan ke Indonesia 25 Mei 2023.

Terjadi di tengah komitmen pemimpin ASEAN

perdagangan orangKemlu.go.idLogo pertemuan pemimpin ASEAN dalam pertemuan puncak di Indonesia.

Dalam pertemuan puncak ASEAN di Indonesia, 10 Mei lalu, para pimpinan negara Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam untuk pertama kalinya menyuarakan komitmen bersama memberantas kejahatan perdagangan orang, khususnya korban yang dipekerjakan sebagai penipu siber.

Para pemimpin ASEAN mencatat "meningkatnya penyalahgunaan teknologi dalam memfasilitasi perdagangan orang di Asia Tenggara dan secara global, yang berkembang pesat melalui penggunaan dan penyalahgunaan media sosial dan platform online lainnya".

Terpikat dengan ajakan kerabat, saudara, dan unggahan media sosial yang menjanjikan gaji tinggi di negara seperti Kamboja, Laos dan Myanmar, ribuan orang terjebak dalam operasi penipuan siber, dalam beberapa kasus disekap dan dipaksa menipu orang asing secara online.

TPPOImigrasi.go.idSejumlah tersangka dalam kasus dugaan pengiriman ratusan WNI ke Kamboja lewat pesawat carter.

Telah terjadi lonjakan kasus orang yang diperbudak dalam penipuan siber, dan lebih dari 1.000 korban telah diselamatkan dalam beberapa hari terakhir di pada Mei 2023.

Upaya ASEAN untuk memerangi perdagangan orang akan meliputi peningkatan kapasitas lembaga penegak hukum untuk menyelidiki, mengumpulkan data, bertukar informasi, dan melakukan latihan bersama, menurut deklarasi tersebut.

Kamboja dilaporkan telah menjadi titik kumpul jaringan kejahatan dunia maya. Namun, jaringan yang menurut kelompok masyarakat sipil sering dikaitkan dengan geng kriminal China, telah meluas ke Myanmar dan Laos.

Sejumlah temuan menyebutkan korban yang diperdagangkan ditahan di kompleks besar di Kamboja, dan di zona ekonomi khusus di Myanmar dan Laos.

TPPODok. KemenluPuluhan WNI baru-baru ini diselamatkan dan telah dikembalikan ke rumahnya masing-masing setelah terindikasi menjadi korban perdagangan manusia di Vietnam.

Untuk persoalan yang masih dihadapi David dan Joy, BBC News Indonesia telah menghubungi otoritas terkait seperti Kejaksaan Agung dan Direktorat Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri, namun belum mendapat respons.

Sejumlah kalangan mengatakan akar masalah praktik TPPO ini karena persoalan kemiskinan-pengangguran, dijalankan oknum pejabat, dan lemahnya satgas yang pernah dibentuk pemerintah.

Dalam keterangan terbaru, Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya mengambil langkah cepat untuk mencegah dan menangani TPPO. Perintah ini diwujudkan, salah satunya dengan membentuk Satgas anti-TPPO oleh polisi.

TPPOSIGID KURNIAWAN/ANTARAFOTOMenko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta, Senin (29/5/2023).

"Semua negara ASEAN meminta kepada kita Indonesia agar mengambil posisi kepemimpinan di dalam tindak pidana perdagangan orang ini, karena bagi mereka tindak perdagangan orang ini sudah begitu mengganggu kehidupan bernegara mereka, karena ini adalah kejahatan lintas negara dan sangat rapi kerjanya," kata Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Dalam perkembangan terbaru, pemimpin penegak hukum di ASEAN juga melakukan pertemuan, dan mendorong isu pemberantasan TPPO.

"Kegiatan SOMTC [Senior Officials Meeting on Transnational Crimes] kali ini adalah pertemuan para penegak hukum untuk membicarakan pemberantasan, kerja sama, dan juga melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap kejahatan transnational," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Selasa (20/06) di Yogyakarta.

perdagangan orangHumas PolriPertemuan wakil penegak hukum ASEAN di Yogyakarta yang berkomitmen memberantas kejahatan TPPO.

Bagaimanapun, David dan Joy dan empat rekannya hanya butuh langkah nyata untuk pemulangan dari Thailand ke Indonesia, mengikuti jejak Mayang yang sudah kembali.

Jika dipulangkan, pasangan ini sudah menyiapkan banyak rencana seperti memelihara anjing, dan membuka usaha kecil yang diimpikan.

"Kita mau buka tempat main biliar, kebetulan hobi kita main biliar. Alternatifnya sama usaha ropang [roti panggang]," kata David dan Joy sambil tertawa kecil penuh harap.

Wartawan Yuli Saputra di Jawa Barat berkontribusi dalam artikel ini.

Video terkait yang bisa Anda simak:

Lihat juga Video: Mantan Lurah di Magelang Diduga Terlibat Sindikat Perdagangan Orang

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads