Misteri Kematian Perempuan Kaya di India yang Dikubur Hidup-hidup Suami

Misteri Kematian Perempuan Kaya di India yang Dikubur Hidup-hidup Suami

BBC Indonesia - detikNews
Jumat, 05 Mei 2023 10:25 WIB
bbc
Jakarta -

Shakereh Khaleeli adalah sosok perempuan yang "kaya dan cantik. Dia berasal dari salah satu keluarga aristokrat di Negara Bagian Karnataka, India selatan.

Tetapi pada tahun 1991, pewaris kekayaan itu hilang begitu saja, seolah raib dari muka bumi.

Selama tiga tahun, suami keduanya Murali Manohar Mishra, yang lebih dikenal sebagai Swami Shraddhananda, mengarang cerita-cerita yang fantastis terkait keberadaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 1994, jenazah Shakereh digali dari halaman rumah megah mereka di Bengaluru. Belakangan terungkap dia telah dibius, dikemas dalam peti kayu, dan dikubur hidup-hidup.

Pada tahun 2003, pengadilan negeri menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Shraddhananda atas pembunuhan, yang kemudian diperkuat oleh pengadilan tinggi.

ADVERTISEMENT

Pengadilan mengetahui bahwa Shraddhananda mengejar dan menikahi Shakereh karena kekayaan dan propertinya yang bernilai miliaran rupee.

Selama proses banding, Mahkamah Agung menyebut kasus ini sebagai "keserakahan keji seorang pria yang dibarengi kelicikan iblis, namun MA mengubah hukumannya menjadi penjara seumur hidup "tanpa remisi.

Pekan lalu, pengadilan tinggi menolak permohonan pembebasan bersyaratnya.

Kejahatan sensasional yang mengguncang India 30 tahun lalu itu menjadi fokus utama tayangan baru yang disiarkan di Amazon Prime Video berjudul Dancing on the Grave - dinamakan demikian karena pesta dansa Shraddhananda dilaporkan diadakan di halaman tempat istrinya dikubur.

Produser film tersebut, Chandni Ahlawat Dabas dari India Today Originals Production, mengatakan bahwa masih ada "apa, mengapa, dan bagaimana seputar kejahatan ini yang tampaknya masih sulit dipercaya.

"Meski sudah 30 tahun berlalu, kami merasa bahwa ini adalah kejahatan yang perlu dibagikan karena masih menjadi misteri hingga hari ini, tambahnya.

Serial tentang pembunuhan dan si pembunuh ini gagal menjawab semua pertanyaan yang tersisa, namun ini telah menarik banyak perhatian di India.

Baca juga:

Dua episode pertama dari empat episode itu menggambarkan kehidupan Shakereh.

Sebagai cucu dari Sir Mirza Ismail, yang merupakan Dewan negara bagian Mysore, Bengaluru, Jaipur dan Hyderabad dan disanjung atas perannya dalam mendirikan sejumlah bangunan dan monumen penting, Shakereh awalnya menikah dengan diplomat Akbar Khaleeli dan memiliki empat anak perempuan.

Keluarganya menggambarkan Shakereh sebagai "sosok yang menawan, sangat menarik, yang "menyukai mobil-mobil antik, sangat sosial, sangat penyayang dan menyenangkan.

Namun pada pertengahan 1980-an, dia bertemu dengan Sharddhananda dan kehidupannya berubah drastis.

Imran Qureshi dari BBC Hindi, yang saat itu bekerja untuk surat kabar Times of India di Bengaluru dan juga tampil di dalam serial dokumenter itu, mengatakan bahwa "pembunuhan itu mengejutkan orang-orang terutama karena cara dia dibunuh, fakta bahwa dia dikubur hidup-hidup.

Kasus itu "menjadi perbincangan di kota karena Shakereh menikah dengan laki-laki seperti Shraddhananda setelah menceraikan suami pertamanya, tambah dia.

Dalam kliping pemberitaan saat itu, Shraddhananda disebut berasal dari keluarga miskin dan putus sekolah, "orang suci yang palsu dan "pesuruh yang mendekatkan dirinya dengan Shakereh karena "membantu menyelesaikan sejumlah masalah terkait properti serta "mengeksploitasi Shakereh atas keinginannya untuk memiliki seorang anak laki-laki dengan mengklaim bahwa dia memiliki kekuatan magis.

Laporan-laporan yang ada mengatakan bahwa hubungan mereka mulai retak tidak lama setelah menikah pada 1986. Keduanya sering bertengkar, biasanya karena masalah uang, yang memicu Shraddhananda berencana mengeksekusi istrinya dengan cara yang mengerikan.

Namun terlepas dari fakta bahwa dia dinyatakan bersalah oleh total delapan hakim dari Pengadilan India, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, pengacaranya bersikeras bahwa bukti yang memberatkannya adalah bukti-bukti tidak langsung.

Di dalam serial dokumenter itu, kita bisa mendengar Sharddhananda sendiri masih menyangkal kejahatannya.

Baca juga:

Seorang pria menyamar sebagai anak yang hilang dari tuan tanah kaya raya, kuasai harta selama 41 tahun

Atiq Ahmed: Pembunuhan terang-terangan terhadap bos mafia India yang menjadi politikus

Beberapa pihak mempertanyakan dokumenter tersebut karena memberi ruang bagi seorang terpidana pembunuhan. Namun Patrick Graham, seorang pembuat film asal Inggris yang berbasis di Mumbai dan ikut menulis serta menyutradarai Dancing on the Grave, membela keputusan untuk memberi banyak ruang bagi kisah Shraddhananda.

"Saya pikir sangat penting untuk mendengar cerita dari sisinya, apalagi karena kita tidak pernah mendengar kabar darinya selama 30 tahun terakhir. Dia juga memberi kita wawasan yang tidak ternilai mengenai karakter Shakereh, katanya kepada BBC.

Graham mengatakan bahwa timnya pergi ke penjara karena ingin mengetahui bagaimana seseorang seperti Shakereh dapat dipengaruhi oleh orang seperti Shraddhananda.

"Mulanya kami sempat terpengaruh oleh dia untuk percaya bahwa ada lapisan dari cerita ini, meskipun tidak ada dari kami yang meragukan kejahatannya ketika kami selesai berurusan dengan dia.

Graham mengatakan bahwa mereka mendatangi Sharddhananda dengan "hati-hati agar tidak dianggap sebagai pengganggu oleh pria tua yang kecil dan lemah ini. Tetapi ketika kami mengetahui lebih banyak ceritanya, dan ketika kami lebih sering berinteraksi dengannya, kami merasa dia memiliki agenda, dia mempermainkan kami.

"Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersamanya, semakin jelas bahwa perasaannya tidak tulus, dan pada akhirnya kami mencoba berbincang lebih intens dengannya, kata Graham.

Upaya itu, sambung dia, berujung Shraddhananda mengeluarkan "kata-kata kasar, dan "dia bersikeras bahwa dia tidak bersalah, bahwa dia diperlakukan dengan buruk.

Dalam banyak serial kasus kejahatan berdasarkan kisah nyata, kata Graham, seorang penjahat ditampilkan sebagai "seorang jenius.

"Tapi saya jelas-jelas tidak ingin melakukan itu. Tentu saja Sharddhananda memiliki sejumlah kelebihan, salah satunya adalah membuat orang mempercayainya, ujar dia.

Namun pada akhirnya, dia tidak bisa meyakinkan pengadilan India bahwa dia tidak bersalah.

Simak juga Video 'Detik-detik Eks Anggota Dewan India Tewas Ditembaki Saat Live di TV':

[Gambas:Video 20detik]


Saksikan Live DetikPagi:

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads