WHO Kembali Temukan Obat Batuk Sirup Beracun Buatan India

WHO Kembali Temukan Obat Batuk Sirup Beracun Buatan India

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 26 Apr 2023 16:05 WIB
Guaifenesin digunakan sebagai obat untuk meredakan dada yang tersumbat dan gejala batuk (WHO)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sejumlah obat batuk sirup produksi India yang terkontaminasi telah ditemukan di Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

WHO telah menguji sampel dari obat batuk sirup merek Guaifenesin TG yang dibuat oleh QP Phamachem Ltd di Punjab. Hasil itu menunjukkan "kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak bisa diterima.

Kedua senyawa itu beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan resmi WHO tidak merinci apakah ada orang yang jatuh sakit akibat meminum obat itu.

Peringatan itu muncul beberapa bulan setelah WHO menemukan kaitan antara obat batuk sirup yang diproduksi di India dengan kematian anak-anak di Gambia dan Uzbekistan.

ADVERTISEMENT

Sudhir Pathak, direktur pelaksana QP Pharmachem, mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan telah mengekspor sebanyak 18.346 botol ke Kamboja setelah mendapatkan semua izin sesuai regulasi.

Ia mengaku tidak tahu bagaimana produk itu bisa sampai ke Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

"Kami tidak mengirim botol-botol itu ke wilayah Pasifik, dan mereka tidak disertifikasi untuk digunakan di sana.

"Kami tidak tahu dalam keadaan maupun kondisi apa botol-botol ini sampai di Kepulauan Marshall dan Mikronesia, katanya sambil menambahkan bahwa perusahaannya telah mengirimkan surat hukum kepada perusahaan yang mengekspor obat-obatan tersebut ke Kamboja.

Keterangan dari WHO mengatakan bahwa obat yang digunakan untuk meredakan dada tersumbat dan gejala batuk itu, diuji kelayakannya oleh regulator obat berbasis Australia, yakni Therapeutic Goods Administration.

Baca juga:

Pihak berwenang India sedang menyelidiki sirup obat batuk setelah peringatan WHO pada Oktober 2022

Guaifenesin merupakan jenis obat batuk sirup kedua buatan India yang diberi peringatan oleh WHO karena beracun bagi manusia (AFP)

Obat sirup tersebut dipasarkan oleh Trillium Pharma, yang berbasis di Negara Bagian Haryana. BBC tidak dapat menghubungi perwakilan Trillium melalui telepon. Pemerintah India juga belum menanggapi peringatan terbaru.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa "baik produsen maupun pemasar tidak memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produk ini".

India merupakan pengekspor obat generik terbesar di dunia, memenuhi sebagian besar kebutuhan medis di negara-negara berkembang.

Pada Oktober tahun lalu, WHO mengeluarkan peringatan global terhadap empat sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals yang menyebabkan kematian 66 anak akibat cedera ginjal di Gambia.

Pihak berwenang dari pemerintah India dan produsen obat batuk Maiden Pharmaceuticals keduanya membantah tudingan tersebut.

Pada Maret, India membatalkan lisensi produksi sebuah perusahaan yang sirup obat batuknya menyebabkan kematian 18 anak di Uzbekistan.

Awal bulan ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menemukan bahwa produsen obat tetes mata India yang menyebabkan tiga kematian dan infeksi serius di AS telah melanggar beberapa norma keamanan.

Simak juga 'Catatan WHO soal Infeksi Flu Burung H3N8 pada Manusia di China':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads