Pengadilan China telah menjatuhkan hukuman terhadap enam orang dalam kasus perdagangan manusia yang menyebabkan seorang perempuan dirantai di sebuah desa terpencil.
Kasus yang menggemparkan negara tersebut membuat ngeri banyak orang dan telah memicu tindakan tegas terhadap praktik perdagangan pengantin.
Suami perempuan itu dipenjara selama sembilan tahun karena telah menyiksa, melecehkan, dan menahannya. Lima orang lainnya dipenjara dalam rentang delapan hingga 13 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun banyak orang menilai putusan yang dibacakan pada Jumat (07/04) itu terlalu kecil, dan perubahan yang dilakukan setelah perstiwa ini masih belum cukup.
Penderitaan Xiaohuamei menjadi perhatian publik pada Januari 2022, ketika seorang vlogger menemukannya tinggal di gubuk berlantai tanah di sebuah desa di sekitar Xuzhou, Provinsi Jiangsu. Di lehernya terpasang rantai besi.
Video vlogger yang berasal dari daerah Fengxian itu kemudian viral. Dia menyampaikan keprihatinannya terhadap perdagangan orang ini.
Xiaohumaei, menurut vlogger itu, berusia 40-an tahun, dilaporkan memiliki delapan anak dan tampak "linglung serta cacat mental.
Kasus ini menarik perhatian masyarakat China. Banyak yang tanpa henti berkampanye secara online menuntut keadilan bagi perempuan tersebut.
Awalnya, otoritas kota setempat menepis kekhawatiran terkait perdagangan manusia, dengan menyatakan bahwa pasangan tersebut memiliki akta nikah yang sah dan mereka hanya sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.
Pihak berwenang juga mengulangi pembelaan dari suaminya, Dong Zhimin, bahwa dia memasung Xiaohuamei karena menderita skizofrenia dan rentan terhadap kekerasan.
Namun pernyataan itu justru memicu kemarahan publik. Kritik dari masyarakat kian tajam setelah banyak orang secara online menuding pihak berwenang telah menutup mata terhadap apa yang menimpa perempuan tersebut dan kemungkinan korban perdagangan manusia lainnya.
Baca juga:
Situasi itu berujung pada penyelidikan dan janji polisi untuk menindak perdagangan perempuan dan anak-anak.
Banyak detil dari kasus ini untuk pertama kalinya terungkap di persidangan.
Pengadilan menetapkan bahwa Xiaohuamei saat remaja telah diculik dari kampung halamannya di Provinsi Yunnan pada tahun 1998, lalu dijual kepada seorang petani di Provinsi Donghai seharga 5.000 yuan, atau sekitar Rp9 juta pada saat itu.
Setahun kemudian dia kembali dijual ke lebih banyak pedagang, kali ini sepasang suami istri yang menjualnya ke ayah Dong.
Para juri mengatakan bahwa ketika dia pertama kali tiba di rumah Dong, Xiaohuamei "pada dasarnya mampu menjaga dirinya sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain".
Pengadilan menyatakan Dong bersalah menyiksa dan melecehkan istrinya. Dia memaksa Xiaohuamei untuk memiliki anak, yang pertama pada tahun 1999 dan tujuh anak lainnya pada periode antara 2011 hingga 2020.
Setelah melahirkan anak ketiganya, Xiao mengalami kondisi skizofrenia yang semakin parah. Dong menanggapinya dengan menjadi lebih kasar, kata Pengadilan Rakyat Menengah Kota Xuzhou, Jiangsu.
Pada 2017, dia memindahkan Xiao dari rumah keluarga ke gubuk di luar, tempat dia mengikat istrinya dengan tali dan rantai kain.
Gubuk itu tidak memiliki air, listrik atau lampu dan sering kali dia tidak diberi makan.
Hakim Ketua Yao Hui mengatakan Dong tidak pernah membawa istrinya ke dokter ketika dia sakit, dan berulang kali menghamilinya terlepas dari kondisinya.
Pada hari Jumat, berita soal vonis kasus ini menjadi tren di media sosial Weibo, dengan lebih dari 100 juta klik dalam satu jam pertama setelah vonis.
Mayoritas pengguna media sosial menyatakan marah dan kecewa atas hukuman tersebut.
"[Hukuman] hanya selama itu untuk [tindakan] menghancurkan hidup seseorang?" tulis salah satu pengguna.
Komentar lainnya mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Xiao terjadi "seumur hidupnya, tapi [hukuman yang dijatuhkan] hanya sembilan tahun bagi Dong.
Ada pula yang berkomentar, "Sembilan tahun tidak cukup baginya untuk melahirkan delapan kali.
Namun, yang lainnya menyoroti bagaimana hukuman bagi kejahatan perdagangan manusia biasanya dibatasi hingga 10 tahun.
Para aktivis telah mendorong reformasi hukum sejak tahun lalu, dengan alasan hukuman yang ringan tidak menimbulkan efek jera bagi pasar perdagangan manusia dan pembelinya.
"Amandemen undang-undang, hukumannya terlalu ringan, tulis seorang pengguna dalam diskusi daring pada Jumat.
Beberapa juga menanyakan kondisi Xiaohuamei saat ini. Dia dipindahkan dari desanya tahun lalu setelah kasusnya diketahui dan dibawa ke tempat perawatan medis, menurut laporan media China.
Lihat juga Video 'Detik-detik Penangkapan Andrew Tate Terkait Perdagangan Manusia':