Kebun Binatang AS Dituduh Perlakukan Buruk Panda, China Tunggu Kepulangannya

Kebun Binatang AS Dituduh Perlakukan Buruk Panda, China Tunggu Kepulangannya

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 12 Apr 2023 10:59 WIB
Seekor panda bernama Ya Ya, dalam foto yang diambil 2020, memiliki kondisi yang membuat bulunya menipis dan rontok, kata Kebun Binatang Memphis (Reuters)
Jakarta -

Jutaan warga China menyaksikan bagaimana kebun binatang di AS memberikan salam perpisahan untuk seekor panda raksasa yang sudah lama dinantikan kembali ke negara asalnya setelah 20 tahun.

Kebun Binatang Memphis menggelar pesta perpisahan untuk Ya Ya, panda berusia 22 tahun, yang diadakan pada Sabtu (08/04).

Ya Ya dan pasangannya Le Le, yang mati Februari lalu, telah lama menyita perhatian warga China setelah muncul tudingan bahwa mereka mendapatkan perlakuan buruk selama hidup di kebun binatang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak kebun binatang membantah tuduhan tersebut dan menuding balik para aktivis yang mereka klaim menyebarluaskan berita palsu.

Mereka menyatakan bahwa Ya Ya mengidap penyakit kulit dan bulu yang "terkadang membuat rambutnya terlihat tipis dan gundul di beberapa tempat".

ADVERTISEMENT

Sekitar 500 orang menghadiri acara perpisahan di Kota Tennessee, yang menyertakan pertunjukan budaya China dan surat-surat perpisahan.

Ya Ya dikelilingi bambu dan diberi kue es khusus yang terbuat dari anggur, tebu, dan kue kering, menurut gambar dan video yang dibagikan secara online. Banyak orang China menonton acara itu secara daring.

"Hati-hati di jalan Ya Ya. Anda akan dirindukan banyak orang," tulis sebuah komentar di halaman Facebook kebun binatang tersebut.

"Kami akan merindukanmu... Anda telah memberi kami begitu banyak kegembiraan," tambah komentar lain di Twitter.

Namun, beberapa komentar menyerang kebun binatang itu. "Berhentilah berpura-pura sayang, kalian membuat saya muak," kata sebuah komentar dalam bahasa China.

"Ya Ya menderita karena perlakuan keras. Kembalilah pulang kami semua menunggumu," tulis pengguna lain.

Tuduhan perlakuan buruk kebun binatang Memphis terhadap panda dari China

Ya Ya dan Le Le datang ke Kota Tennessee pada 2003 dalam keadaan dipinjam. China sudah lama menggunakan apa yang disebut dengan 'diplomasi panda' untuk menumbuhkan relasi baik dengan negara-negara lain.

Tetapi baru-baru ini, Kebun Binatang Memphis banyak dihujat oleh warganet China atas tuduhan-tuduhan bahwa Ya Ya dan Le Le mendapat perlakuan buruk selama tinggal di sana.

Beberapa dugaan yang dibantah oleh pihak kebun binatang bahwa kedua panda itu menderita gangguan fisik maupun mental.

Sebuah video yang diunggah tahun lalu oleh kelompok pembela hak binatang bertajuk "Pembelaan Terhadap Suara Binatang dan Panda" menunjukkan panda-panda itu berjalan dalam lingkaran.

Kelompok itu mengatakan panda itu sudah kehilangan banyak bulu dan turun berat badan. Mereka meminta agar panda-panda itu "dikembalikan ke China sebelum terlambat".

Pimpinan kebun binatang berargumen bahwa mereka adalah "dua binatang yang paling dimanja di planet ini" dalam pemberitaan Associated Press.

Di situs resminya, kebun binatang itu mengatakan: "Ya Ya mengidap kondisi kulit dan bulu yang kronis. Kondisi ini tidak mempengaruhi kualitas hidupnya tetapi hanya membuat bulunya terlihat tipis dan rontok.

"Kondisi ini terus dimonitor oleh tim peduli binatang kami dan staf dokter hewan."

Baca juga:

Ya Ya akhirnya dipulangkan

Beberapa bulan kemudian, Kebun Binatang Memphis mengumumkan para panda akan dikembalikan ke China, sebab perjanjian dengan Asosiasi Taman Zoologi China telah berakhir.

Menurut pemberitaan Reuters, keputusan itu tidak ada hubungannya dengan tekanan dari para pendukung hewan.

Tetapi amarah dari warga China terpicu ketika panda bernama Le Le yang berumur 25 tahun mati pada Februari lalu.

Meskipun biasanya panda hanya bertahan hidup hingga 25 sampai 30 tahun dalam kurungan, banyak yang mempertanyakan apakah binatang-binatang yang sering disebut sebagai harta nasional China sebenarnya diabaikan oleh para pengurus kebun binatang AS.

Hal tersebut diduga terutama setelah hubungan antara AS dan China kian memburuk akibat perselisihan diplomasi dan larangan perdagangan.

Di media sosial, banyak orang mendesak agar Ya Ya dikembalikan lebih cepat ke negara asalnya.

Mereka memasang gambar-gambar dan slogan di berbagai tempat di China dan menelepon pihak-pihak terkait untuk menanyakan berita terbaru terkait Ya Ya.

Beberapa warga keturunan China yang tinggal Amerika bahkan rela terbang jauh ke Memphis untuk mengunjungi kebun binatang itu dan "mengawasi Ya Ya".

Namun ahli-ahli dari China terbang ke AS setelah kematian Le Le dan, bersama dengan para pengamat dari AS, mengambil kesimpulan bahwa Le Le mati karena serangan jantung.

Mereka juga memeriksa Ya Ya dan menentukan bahwa ia makan dengan lahap dan memiliki berat badan stabil, meski bulunya rontok karena penyakit kulit.

Ya Ya dijadwalkan akan kembali ke China pada akhir bulan ini, menurut laporan media China.

Pada Selasa (11/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan kondisi Ya Ya relatif stabil selain bulu rontok.

"China akan membawa Ya Ya pulang dengan selamat dalam kurun waktu tercepat," tambahnya.

Tapi ini tidak membuat warganet berhenti mengajukan lebih banyak pertanyaan - termasuk apakah China dapat meninggalkan 'diplomasi panda'.

"Kapan kita bisa menjadi cukup kuat sehingga kita tidak butuh panda untuk menjadi duta besar kita," bunyi komentar yang disukai lebih dari 100 orang di media sosial China, Weibo.

"Kita tidak boleh mengirim panda lagi ke AS," tulis pengguna lain.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads