Kisah Cinta Pasangan India-Pakistan yang Berakhir di Penjara

ADVERTISEMENT

Kisah Cinta Pasangan India-Pakistan yang Berakhir di Penjara

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 25 Feb 2023 16:06 WIB
Iqra dideportasi ke Pakistan pekan lalu, sementara Mulayam masih dipenjara di Bangalore. (JEET LAL YADAV)
New Delhi -

Pada Januari lalu, seorang pria India ditangkap karena membantu seorang perempuan Pakistan memasuki negara itu secara ilegal dan mendapatkan kartu identitas palsu.

Orang yang dia tolong adalah istrinya.

Mulayam Singh Yavad (21 tahun) berasal dari India, sedangkan Iqra Jeewani (19 tahun) dari Pakistan. Mereka bertemu dan jatuh cinta saat bermain ludo di internet.

Tapi keduanya tahu akan sulit bagi mereka untuk bersama.

India dan Pakistan memiliki hubungan yang tidak baik. Kedua negara bertetangga itu telah berperang tiga kali sejak 1947, ketika akhirnya secara resmi Pakistan memisahkan diri dari India dan menjadi negara merdeka.

Perpecahan itu mempersulit orang mendapatkan visa untuk bepergian atau bertemu satu sama lain.

Jadi, pada September tahun lalu Mulayam dan Iqra pergi ke Nepal, tempat mereka menikah.

Mereka kemudian melakukan perjalanan ke Kota Bangalore (Bengaluru) di India - ibu kota negara bagian Karnataka dan tinggal bersama.

Tapi kehidupan bahagia mereka berubah jadi tragis pada Januari silam.

Iqra Jeewani ditahan karena memasuki India secara ilegal, sementara Mulayam Yavad ditangkap dan didakwa atas sangkaan melakukan penipuan, pemalsuan dan memberikan perlindungan kepada warga negara asing tanpa dokumen yang sah.

Iqra dideportasi ke Pakistan pekan lalu, sementara Mulayam masih dipenjara di Bangalore.

Anggota keluarga Mulayam, yang tinggal di Negara Bagian Uttar Pradesh, India Utara, sangat terpukul dengan penangkapan tersebut. Mereka mengatakan kisah pasangan itu adalah cinta yang sederhana dan sungguh-sungguh.

"Kami ingin mereka pulang," kata saudara Mulayam, Jeetlal.

"Kami memahami situasi antara India dan Pakistan. Tapi yang mereka lakukan hanyalah jatuh cinta."

Bahkan polisi tampaknya setuju.

"Selain masuk secara ilegal dan pemalsuan, tampaknya ini adalah kisah cinta," ucap seorang pejabat senior kepolisian Bangalore tanpa menyebutkan nama.

Polisi berkata Mulayam dan Iqra Jeewani bertemu pada 2020, selama pemberlakuan penguncian akibat Covd-19.

Polisi berkata Mulayam dan Iqra Jeewani bertemu pada 2020, selama pemberlakuan penguncian akibat Covid-19. (BANGALORE POLICE)

Kisah cinta itu dimulai pada 2020, selama pemberlakuan lockdown akibat Covid-19.

Mulayam Yadav bekerja sebagai penjaga keamanan untuk perusahaan teknologi informasi di Bangalore, sementara Iqra Jeewani adalah seorang mahasiswa di Kota Hyderabad, Pakistan.

Keduanya memulai hubungan jarak jauh setelah bertemu secara online. Tapi Iqra Jeewani berada dalam tekanan keluarga untuk segera menikah.

Atas saran Mulayam, Iqra meninggalkan Pakistan dan pergi ke Nepal lewat Dubai untuk menemuinya. Polisi berkata keduanya menikah dalam upacara Hindu di sebuah kuil di sana dan datang ke India.

Tetapi Iqra Jeewani tidak punya dokumen yang diperlukan untuk tinggal di India, jadi polisi mengatakan Mulayam Yadav mengurus kartu Aadhaar palsu - dokumen identitas India- untuk sang istri.

Menurut polisi, Mulayam Yadav keluar setiap hari untuk bekerja sementara istrinya Iqra Jeewani tinggal di rumah.

Tapi Jeewani sering melakukan panggilan WhatsApp ke ibunya di kampung halamannya di Pakistan, yang membuat polisi mendatanginya.

Pejabat polisi Bangalore berkata, mereka dalam status siaga tinggi selama tiga bulan yang lalu karena dua acara internasional besar dijadwalkan berlangsung di kota itu pada Februari: pertunjukan udara Aero India dan pertemuan menteri keuangan G20.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, Jeewani ditahan karena masuk secara ilegal dan diserahkan ke Kantor Pendaftaran Regional Orang Asing pada 20 Januari. Dia dideportasi ke Pakistan pada bulan Februari.

"Sampai sekarang tidak ada pelanggaran terhadap Jeewani selain masuk ke negara itu secara ilegal," kata S Girish, wakil komisaris polisi di distrik Whitefield Bangalore kepada BBC.

"Tapi penyelidikan sedang berlangsung," sambungnya.

BBC tidak dapat menghubungi Jeewani atau keluarganya di Pakistan untuk memberikan komentar.

Awal pekan ini, kantor berita PTI melaporkan bahwa ayah Jeewani telah memastikan bahwa anaknya sudah sampai di rumah dan mereka tidak ingin "berbicara tentang masalah tersebut".

Adapun ibu Mulayam Yadav, Shanti Devi mengatakan dia berharap pemerintah kedua negara bisa membantu menyatukan mereka kembali.

"Kami tidak peduli apakah dia Muslim atau Pakistan, dia adalah menantu perempuan kami. Kami akan merawatnya dengan baik."

(nvc/nvc)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT