Berkunjung ke Kamp Tawanan Perang untuk Tentara Rusia

ADVERTISEMENT

Berkunjung ke Kamp Tawanan Perang untuk Tentara Rusia

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2023 18:38 WIB
Ratusan tentara, wajib militer, dan tentara bayaran Rusia yang ditangkap ditawan di sejumlah fasilitas di Ukraina. (BBC)
Jakarta -

Rudal Rusia kembali mengancam Ukraina dari langit saat kami memasuki fasilitas tawanan perang di barat negara itu.

Ratusan tentara, wajib militer, dan tentara bayaran Rusia yang ditangkap berada di gedung-gedung berdebu ini - salah satu dari 50 situs di sekitar Ukraina tempat mereka ditahan.

Suara pertahanan udara Ukraina dapat terdengar di kejauhan saat kami dibawa ke selter bawah tanah. Kami disambut dengan pemandangan puluhan tahanan yang berlindung dari serangan Rusia.

Pertukaran tahanan telah menjadi hal yang rutin dalam perang ini, dan bagi Kyiv sangat penting mereka terus melakukannya.

Ukraina mengatakan bahwa bulan ini mereka telah mengamankan pembebasan 1.762 pria dan wanita dalam pertukaran tahanan. Ini adalah operasi yang sangat sensitif, dan seringkali perlu waktu berbulan-bulan untuk mengaturnya.

Sebagaimana diatur Konvensi Jenewa, tawanan perang tidak boleh diarak atau diekspos ke publik.

Kami diizinkan untuk mendekati orang yang kami inginkan dan meminta persetujuan mereka. Tetapi para penjaga mengikuti kami ke mana pun kami pergi dan orang-orang ini kemungkinan besar tidak bisa berbicara dengan bebas.

Banyak yang menyembunyikan wajah mereka untuk lebih melindungi identitas mereka.

Para tahanan diizinkan melakukan satu panggilan telepon setiap dua minggu.BBCPenjaga Ukraina mengatakan para tahanan diizinkan melakukan satu panggilan telepon setiap dua minggu.

Pada November 2022 lalu, laporan hak asasi manusia PBB mendokumentasikan pelanggaran HAM oleh kedua belah pihak, berdasarkan wawancara dengan para tahanan yang berbicara tentang kasus-kasus penyiksaan dan perlakuan buruk.

Di tempat ini, para penjaga tampak tertarik menunjukkan bahwa mereka memperlakukan para tahanan dengan baik.

Seorang petempur mengatakan dia bekerja untuk kelompok tentara bayaran. Dia dibawa ke fasilitas ini tiga hari sebelumnya, setelah ditawan di dekat kota Soledar di timur, yang bulan lalu dikuasai oleh pasukan Rusia.

Beberapa tawanan menatap kami dengan tatapan menantang. Kami menemui tatapan seorang tahanan yang mengatakan dia ditangkap di wilayah Luhansk pada tanggal 29 Desember.

"Saya harap saya akan dipertukarkan dan saya tidak perlu kembali ke tentara," katanya.

"Bagaimana jika Anda tidak punya pilihan?" tanya saya.

Dia diam sejenak lalu berkata: "Saya punya beberapa ide. Saya bisa kembali dengan menyerah secara sukarela."

Baca juga:

Ketika kami meninggalkan selter, menjadi jelas bahwa setengah dari seluruh tahanan telah terluka.

Beberapa orang tangan atau kakinya dibalut perban. Lainnya berjalan dengan berseok-seok.

Seorang pemuda menjadi emosional ketika dia menceritakan bagaimana dia kehilangan kakinya dalam ledakan granat.

Tawanan perang RusiaBBCDi salah satu bengkel di fasilitas itu, tentara Rusia membuat furnitur taman.

Seiring kami mendekati suara berdenyut dari bor kompresi, sebuah jalur produksi kecil mulai terlihat tawanan perang sedang menyusun set furnitur luar ruangan.

Mereka bekerja, lagi-lagi dengan kepala tertunduk.

Kami diberi tahu bahwa sebuah perusahaan lokal menjalin kontrak dengan fasilitas tersebut, dan itu berarti para narapidana juga bisa menghasilkan uang. Sebagian besar mereka belanjakan untuk rokok dan permen.

Mayoritas dipaksa untuk memiliki pekerjaan seperti ini. Rupanya hanya perwira Rusia yang punya pilihan.

Saat makan siang, para tahanan digiring ke kantin sementara di lantai paling atas. Dari jendela tampak bendera Ukraina mengepak tertiup angin dingin.

Mereka makan dengan cepat dan dalam diam, yang terdengar hanya suara makan. Kemudian, meja demi meja, dalam momen koreografi yang sempurna, mereka berdiri bersama dan berteriak dalam bahasa Ukraina: "Terima kasih untuk makan siang!"

makan siang para tahananBBCMakan siang para tahanan: roti, sup jagung, dan semangkuk jelai dan daging.

Narapidana di sini dibuat untuk menonton TV dalam bahasa Ukraina, termasuk film dokumenter tentang sejarah Ukraina dan kota selatan Mariupol, yang semuanya diratakan oleh pengepungan dan pemboman Rusia yang berlangsung selama berbulan-bulan.

Beberapa tentara Ukraina yang telah membela Mariupol adalah bagian dari pertukaran tawanan terakhir.

Kami bertanya kepada seorang narapidana apakah dia mengerti apa yang dia tonton.

"Kurang lebih," katanya. "Saya merasa itu mendidik." Dia tidak mungkin mengatakan sesuatu yang tidak menarik.

Sangat mungkin bahwa beberapa orang Rusia di ruangan itu tidak dapat memahami program yang harus mereka tonton, dan mereka mungkin tidak menginginkannya.

Baca juga:

Para tahanan diizinkan melakukan satu panggilan telepon setiap dua minggu, menurut penjaga.

Bagi keluarga mereka di Rusia, panggilan ini seringkali menjadi kesempatan pertama mereka untuk mengetahui bahwa putra-putra mereka telah ditangkap.

"Di mana kau? Separuh kota ini sudah aku tanya tentang kau!" ibu seorang pemuda terdengar berbicara melalui telepon.

"Bu, tenang dulu. Aku di fasilitas tawanan, aku tidak bisa bilang lebih banyak."

"Dengan orang-orang Ukraina brengsek itu?" katanya, yang disusul dengan suara tangisan.

"Cukup, Bu. Tenang," katanya, sementara penjaga berdiri di belakangnya. "Yang penting aku masih hidup dan sehat."

Beberapa panggilan tahanan tidak dijawab, membuat mereka berharap mendapat kesempatan lain untuk menelepon - dan pertukaran tahanan di masa depan.

Reportase tambahan oleh Hanna Chornous dan Morgan Gisholt Minard.

(ita/ita)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT