Foto-foto satelit dari sebuah kota kecil di wilayah barat laut Suriah menunjukkan tingkat kehancuran yang disebabkan oleh gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 pada 6 Februari 2023.
Kepala kelompok White Helmets, yang memimpin upaya penyelamatan di wilayah yang dikuasai oposisi, menggambarkan situasi di Kota Jindayris sebagai bencana. Menurutnya, kota itu penuh dengan "pemandangan mengerikan" dan "kehancuran di mana-mana".
Sekitar 200 bangunan hancur total akibat gempa. White Helmets mengatakan sebanyak 517 jenazah telah dievakuasi dari puing-puing, sedangkan 813 korban luka lainnya ditemukan dalam keadaan masih hidup.
Jumlah jenazah yang mereka temukan itu mewakili hampir seperempat dari total kematian yang dilaporkan di seluruh wilayah ini. Sebanyak 90% dari 4,6 juta penduduk membutuhkan bantuan kemanusiaan bahkan sebelum bencana ini terjadi.
Di Kota Jindayris juga terjadi beberapa penyelamatan luar biasa yang dilakukan oleh White Helmets dan warga setempat.
Sebuah video dramatis yang direkam beberapa jam setelah gempa menunjukkan seorang pria menggendong bayi perempuan yang baru lahir ditemukan di bawah puing-puing rumah keluarganya, dan tali pusarnya masih terhubung dengan ibunya yang telah meninggal.
Ayah dari bayi itu, saudara kandung dan bibinya juga tidak selamat.
Rekaman drone di Kota Jindayris yang diunggah oleh White Helmets seminggu yang lalu menunjukkan bahwa penyelamatan semacam itu merupakan hasil dari upaya ratusan orang yang mencarinya di antara puing-puing, bahkan dengan tangan kosong.
Bagaimanapun, White Helmets mengeluhkan bahwa operasi mereka terhambat oleh kegagalan PBB dan komunitas internasional untuk mengirimkan bantuan alat berat atau peralatan khusus lainnya yang mereka butuhkan.
Baca juga:
Raed al-Salah, sebagai pemimpin White Helmets, juga memperingatkan pada Selasa bahwa pencarian korban gempa di wilayah barat laut Suriah akan segera berakhir.
"Kami mengindikasikan bahwa tidak ada lagi [yang selamat], tapi kami berusaha memeriksa semua lokasi untuk terakhir kalinya," kata al-Salah kepada kantor berita Reuters.
Situasi serupa juga terjadi di wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemerintah, di mana Kementerian Kesehatan telah melaporkan 1.414 kematian.
PBB mengatakan 7.400 bangunan telah hancur maupun rusak di seluruh wilayah Suriah, dan sebanyak 8,8 juta orang telah terdampak.
Gempa itu pun terjadi ketika kebutuhan kemanusiaan di Suriah tengah memuncak sejak perang saudara melanda negara itu hampir 12 tahun yang lalu.
Bencana itu juga terjadi selama periode terdingin tahun ini dan di tengah wabah kolera.
(nvc/nvc)