Misteri Tiga Objek Terbang yang Ditembak Jatuh Militer AS

ADVERTISEMENT

Misteri Tiga Objek Terbang yang Ditembak Jatuh Militer AS

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 14 Feb 2023 10:25 WIB
Para penyelam AS masih mencari puing-puing dari balon yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan. (Getty Images)
Jakarta -

China menuding AS telah melanggar wilayah udaranya 'setidaknya sepuluh kali' dalam setahun terakhir. Sementara itu, pasukan militer AS masih tak yakin apa tiga objek terbang yang mereka tembak jatuh dari langit Amerika Utara.

Tuduhan dari Kementerian Luar Negeri China itu muncul setelah pada 4 Februari lalu AS menembak jatuh balon mata-mata yang dianggap mencurigakan di wilayah udaranya, yang menurut China adalah balon sipil.

Sejak saat itu, hubungan kedua negara memburuk. Dalam beberapa hari terakhir, AS mengatakan juga telah menembak jatuh sejumlah objek tak dikenal lainnya.

Dikonfirmasi pada Senin (13/02), Beijing mengatakan AS telah membuat banyak pelanggaran wilayah udara.

"Tidak jarang juga AS memasuki wilayah udara negara lain secara ilegal," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers yang digelar secara rutin.

"Sejak tahun lalu saja, balon AS telah terbang secara ilegal di atas China lebih dari 10 kali tanpa persetujuan dari otoritas China.

"Hal pertama yang harus dilakukan pihak AS adalah memulai dengan tanpa mempertimbangkan apa yang telah terjadi di masa lalu, melakukan refleksi diri, bukannya mencoreng dan menuduh China," tambahnya.

Baca juga:

Dia mengatakan Beijing telah menanggapi serangan itu dengan cara "bertanggung jawab dan profesional".

"Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang balon udara AS yang secara ilegal memasuki wilayah udara China, saya sarankan Anda mengonfirmasi ke pihak AS," katanya.

Washington belum menanggapi tuduhan dari Beijing.

Insiden balon pertama telah menyebabkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan rencana perjalanan ke Beijing. Diplomat top menyebut dugaan mata-mata China "tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab".

Pada hari Minggu, AS memerintahkan balon dengan "struktur segi delapan" tak berawak untuk dijatuhkan di Michigan dekat perbatasan Kanada - ini adalah objek keempat yang dihancurkan dalam delapan hari.

Pilot pesawat tempur juga menembak jatuh benda tak dikenal yang lebih kecil di atas Alaska pada 10 Februari dan Kanada bagian utara pada 11 Februari.

Wang mengatakan dia "tidak memiliki pemahaman tentang [objek-objek tersebut]".

"Tapi yang ingin kami sampaikan kepada semua orang di sini adalah bahwa seringnya penembakan rudal canggih AS yang digunakan untuk menjatuhkan benda terbang tak dikenal adalah reaksi berlebihan dari kekuatan yang berlebihan," katanya.

Seorang komandan militer AS, Jenderal Glen VanHerck, mengatakan bahwa tidak ada indikasi adanya ancaman dari objek terbaru tersebut.

Dia mengatakan itu bisa jadi "jenis balon gas" atau "semacam sistem propulsi". VanHerck juga tidak dapat mengesampingkan bahwa benda-benda itu adalah makhluk luar angkasa.

Bagaimana awal mulanya?

Sebuah objek yang berada di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut (high-altitude) terlihat pada 28 Januari, saat melewati Kepulauan Aleutian Alaska, sebuah kepulauan di Samudra Pasifik utara antara AS dan Rusia.

Balon itu terlacak memasuki wilayah udara Kanada sebelum muncul di atas negara bagian Montana, AS barat.

Pada 1 Februari, penduduk di Kota Billings yang terkejut melihat objek itu, mengambil beberapa foto. Ini kali pertama sebuah objek di ketinggian menarik perhatian mereka karena sempat membuat bandara lokal tutup.

Montana, negara bagian dengan jumlah penduduk yang sedikit, adalah rumah bagi salah satu dari tiga ladang silo rudal nuklir di negara itu.

Para pejabat mengatakan objek itu adalah balon pengintai China yang diduga memantau titik-titik sensitif di wilayah tersebut.

A balloon flies in the sky over Billings, Montana, U.S. February 1, 2023 in this picture obtained from social media.ReutersBalon yang diduga sebagai mata-mata China terlihat di atas kota Billings, Montana.

Ketinggiannya lebih dari 60 meter, kata para pejabat, dan dilengkapi dengan banyak antena, panel surya, dan peralatan pengawasan yang mampu menyadap telekomunikasi.

Namun, pada awalnya para pejabat menolak untuk menembak jatuh balon itu karena khawatir terjadi kerusakan yang disebabkan oleh puing-puing yang jatuh, sehingga dibiarkan melayang melintasi benua AS selama berhari-hari.

Pada 4 Februari, Presiden Joe Biden mengizinkan untuk menembak jatuh balon itu di lepas pantai Carolina Selatan, menggunakan jet F-22.

Para kru mengumpulkan beberapa puing-puingnya. Mereka menggunakan perahu dan kapal selam mini untuk menjangkau puing-puing balon yang jatuh ke dasar, di kedalaman 14 meter.

China membantah bahwa mereka menggunakan balon itu untuk memata-matai AS, mengatakan itu adalah perangkat pemantau cuaca yang tersesat.

Penghancuran balon itu "sangat melanggar praktik internasional," kata Beijing, dan China berhak "menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa".

Alaska dan Yukon

Pada Jumat (10/02), objek lain ditembak jatuh oleh pasukan AS di lepas pantai Alaska utara.

Para pejabat mengatakan itu "seukuran mobil kecil" dan terbang di ketinggian 12.000 meter di atas permukaan laut, saat melakukan perjalanan ke arah Kutub Utara tanpa sistem propulsi atau kendali apa pun.

Keesokan harinya, pada Sabtu (11/02), "objek terbang" serupa ditembak jatuh atas perintah AS dan Kanada di atas wilayah Yukon di Kanada barat laut.

Masih belum jelas apa kedua objek ini dan laporan memberikan gambaran yang beragam.

Pada Minggu (12/02), Senator Chuck Schumer, petinggi Partai Demokrat di Kongres, mengatakan para pejabat intelijen percaya kedua objek tersebut adalah balon, "tetapi jauh lebih kecil daripada yang pertama".

Ditanya tentang komentar Schumer, juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan keduanya "tidak mirip" dengan balon aslinya.

Dan seorang pejabat senior mengatakan kepada ABC News bahwa objek terbaru yang ditembak jatuh kemungkinan besar adalah balon cuaca dan bukan perangkat pengintai.

Lini masa munculnya benda terbang tak dikenal (UFO)

4 Februari: Militer AS menembak jatuh balon pengintai mencurigakan di lepas pantai Carolina Selatan. Benda itu melayang selama berhari-hari di AS, dan para pejabat mengatakan itu berasal dari China dan telah memantau lokasi-lokasi sensitif.

10 Februari: AS menembak jatuh objek lain di lepas pantai Alaska utara, yang menurut para pejabat tidak memiliki sistem propulsi atau kontrol apapun.

11 Februari: Jet tempur AS menembak jatuh "objek terbang" di atas wilayah Yukon Kanada, sekitar 160 kilometer dari perbatasan AS. Objek itu digambarkan berbentuk silinder dan lebih kecil dari balon pertama.

12 Februari: Jet AS menembak jatuh objek keempat di dekat Danau Huron "untuk menghindari risiko atau hal yang tidak bertanggung jawab".

map showing objects shot down over North American airspaceBBC

Danau Huron

Pada Minggu (12/02), jet AS menembak jatuh objek lain saat mendekati Danau Huron, salah satu danau terbesar yang melintasi perbatasan AS-Kanada.

Itu berarti objek ketiga yang ditembak jatuh dalam beberapa hari terakhir, dan seperti dua objek sebelumnya - tidak jelas itu apa.

Petinggi di pertahanan menggambarkannya sebagai struktur segi delapan dengan tali yang menggantung.

Mereka mengatakan balon itu diledakkan "untuk menghindari risiko atau hal yang tidak bertanggung jawab" karena benda itu terlihat berbahaya bagi penerbangan sipil, melihat ketinggian terbangnya.

Setelah insiden terbaru, komandan Angkatan Udara AS yang bertugas menjaga wilayah udara Amerika Utara mengatakan dia tidak dapat menjelaskan apa tiga objek terbaru itu, bagaimana mereka tetap di udara, atau dari mana asalnya.

Dan ditanya tentang kemungkinan aktivitas luar angkasa, Jenderal Glen VanHerck mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan itu.

Para pejabat mengatakan sistem radar AS - yang lebih dilengkapi untuk rudal yang bergerak cepat daripada balon yang melayang - dapat mendeteksi lebih banyak objek ketika mereka melanjutkan pencarian.

"Sekarang, tentu saja, kami sedang mencari mereka. Jadi, mungkin kami akan menemukan lebih banyak benda," kata Anggota Kongres Jim Himes, petinggi Demokrat di Komite Intelijen DPR, kepada NBC News.

Pemulihan dan reaksi

Tim sedang bekerja untuk membereskan puing-puing dari objek-objek tersebut.

Helikopter dan pesawat angkut telah dikerahkan Laut Beaufort yang beku, di lepas pantai utara Alaska.

"Kondisi cuaca Arktik, termasuk angin dingin, salju, dan siang hari yang terbatas, merupakan faktornya," kata militer AS.

Di Yukon, pesawat patroli CP-140 Kanada sedang mencari puing-puing dari objek ketiga.

Sementara itu, sebagian besar puing balon asli telah ditemukan dari Samudera Atlantik, dan sedang dianalisis oleh agen FBI.

Saat ini, ada lebih banyak seruan untuk Gedung Putih dan para pejabat pertahanan untuk memberikan lebih banyak informasi sesegera mungkin.

"Kami membutuhkan fakta tentang dari mana mereka berasal, apa tujuan mereka, dan mengapa frekuensi mereka meningkat," kata politisi Demokrat di Michigan Debbie Dingell.

Lihat juga Video 'Balon Mata-mata Milik China Akhirnya Ditembak Jatuh Militer AS':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT