Investigator Sebut Putin Suplai Rudal yang Tembak Jatuh MH17!

ADVERTISEMENT

Investigator Sebut Putin Suplai Rudal yang Tembak Jatuh MH17!

BBC Indonesia - detikNews
Kamis, 09 Feb 2023 09:59 WIB
Jakarta -

Ada indikasi kuat Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menyuplai peluru kendali atau rudal yang menjatuhkan penerbangan MH17 pada 2014, kata investigator internasional.

Pesawat ini ditembak oleh rudal buatan Rusia di atas Ukraina, menewaskan nyaris 300 orang.

Para penuntut berkata ada bukti bahwa Putin memutuskan menyediakan rudal tersebut kepada kelompok separatis yang dibekingi Moskow.

Tidak ada indikasi bahwa Putin memerintahkan penembakan pesawat itu.

Pada November, pengadilan di Belanda menjatuhkan vonis bersalah in absentia kepada tiga pria - dua orang Rusia dan satu orang Ukraina - atas peran mereka menembak jatuh MH17.

Jaksa penuntut berkata pada Rabu bahwa mereka telah memeriksa semua petunjuk dan tidak dapat meneruskan penuntutan pidana.

Pesawat Boeing 777 terbang dari ibu kota Belanda ke Kuala Lumpur ketika ditembak oleh rudal dengan pelontar darat-ke-udara buatan Rusia pada Juli 2014, di saat konflik antara pemberontak pro-Rusia dan pasukan Ukraina berlangsung di wilayah Donbas, Ukraina.

Dari 298 penumpang dan kru, 196 adalah warga negara Belanda dan sisanya berasal dari Malaysia, Indonesia, Australia, Inggris, Belgia, dan negara-negara lain.

Melalui pernyataan tertulis, Tim Investigasi Gabungan (JIT) berkata pengadilan memutuskan Moskow memiliki "kendali menyeluruh atas Republik Rakyat Donetsk, yang mengontrol area tersebut pada Juli 2014.

Mereka mengutip rekaman pembicaraan via telepon, di mana pejabat Rusia berkata keputusan menyediakan dukungan militer "bergantung kepada Presiden.

"Tidak ada informasi konkret soal apakah permintaan kelompok separatis disampaikan kepada presiden, dan apakah permintaan ini dikabulkan, sebut pernyataan itu.

Namun mereka juga menambahkan, tidak diketahui apakah permintaan ini termasuk "secara eksplisit menyebutkan sistem yang dipakai untuk menembak jatuh MH17.

"Walaupun kami menemukan indikasi kuat, bukti-bukti yang komplet dan konklusif tidak ditemukan, kata investigator.

"Lebih jauh lagi, Presiden menikmati imunitas dalam posisinya sebagai Kepala Negara.

Tim Investigasi Gabungan terdiri dari anggota-anggota dari Belanda, Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina - negara-negara yang paling banyak terdampak oleh penembakan pesawat ini.

Tim mengatakan ingin membuktikan identitas dari orang-orang yang menembakkan rudal tersebut, dan siapa saja yang ada dalam garis komando. Namun mereka mengaku untuk saat ini, itu mustahil dilakukan.

Rusia menyangkal semua tuduhan keterlibatan dan mengatakan putusan pengadilan Belanda tahun lalu "penuh skandal dan dilatari politik.

Piet Ploeg kehilangan saudara laki-laki, istri saudaranya, dan keponakannya yang saat itu terbang dengan MH17. Dia mengaku lega para penuntut membuka bukti-bukti keterlibatan Putin dalam kasus ini.

"Meski kita tidak bisa berbuat banyak, Putin tidak dapat dituntut secara hukum, ujarnya kepada Reuters. "Kami hanya ingin tahu siapa yang pada akhirnya bertanggung jawab, dan sekarang semua jelas.

Pada Januari, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menegaskan akan menggelar persidangan kasus Belanda yang terpisah melawan Rusia atas jatuhnya MH17.

(ita/ita)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT