Partai Komunis China akhirnya mengungkap para figur yang akan memerintah negara itu dalam lima tahun ke depan sekaligus pendukung Xi Jinping untuk menjabat tiga periode.
Tujuh anggota Komite Tetap Politbiro ini memiliki posisi yang setara dengan kabinet presidensial China.
Komite ini dianggap sebagai elite di antara para elite partai. Untuk bisa mencapai posisi ini tidak hanya membutuhkan rekam jejak politik yang baik, namun juga manuver cekatan menghadapi persaingan internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perombakan besar-besaran Komite Tetap setelah masa jabatan presiden berakhir bukanlah hal yang aneh, dan perombakan kali ini pun tidak berbeda.
Anggota komite ini dipilih sendiri oleh Presiden Xi Jinping, yang mayoritas merupakan orang baru di dalam tim ini, kecuali Zhao Leji dan Wang Huning.
Tidak ada perempuan di antara 24 orang anggota baru politbiro, tempat tujuh anggota Komite Tetap dipilih.
Sun Chunlan, wakil perdana menteri Dewan Negara yang berpengalaman selama puluhan tahun menjadi satu-satunya perempuan di politbiro yang sebelumnya. Namun, dia telah pensiun pada usia 72 tahun.
Baca juga:
- Xi Jinping tambah masa jabatan jadi tiga periode, mengapa kekuasannya makin tak tertandingi?
- China ajarkan ideologi Xi Jinping di sekolah, mengapa sampai jadi kewajiban?
- Presiden Xi Jinping benarkan pembongkaran masjid, agama di Tiongkok harus 'berorientasi kepada China'
BBC
Pertama, dan yang paling jelas, Xi Jinping masih memegang kendali sampai kapan pun yang dia inginkan, atau sampai pergolakan politik menyingkirkannya di masa depan.
Tidak ada yang benar-benar berharap bahwa kongres ini akan berujung pada hal lain, selain kelanjutan Xi sebagai "inti" Partai Komunis.
Apalagi, tim barunya dipenuhi dengan loyalis Xi. Tidak satu orang pun yang masuk ke dalam tim itu memiliki sudut pandang berbeda dengan Xi walau hanya sedikit.
Di satu sisi, keputusan yang paling tidak biasa adalah menunjuk Li Qiang sebagai Perdana Menteri, pemimpin nomor dua di negara itu, dan akan bertanggung jawab mengelola perekonomian China.
Penunjukan Li Qiang telah memberi sinyal bahwa kesetiaan terhadap Xi Jinping lebih penting dibanding kemampuan. Sebab, Li Qiang adalah orang yang bertanggung jawab atas kebijakan karantina wilayah (lockdown) di Shanghai yang berujung bencana karena kurangnya suplai pangan bagi puluhan juta orang.
Untuk semua kesalahan-kesalahannya yang lain, Partai Komunis China membanggakan partainya sendiri sebagai meritokrasi, namun penunjukan Li tampak mengabaikan itu.
Yang lebih buruk, bagi sebagian orang, Xi yang juga merupakan sekretaris jenderal partai, sebenarnya tidak memiliki pemahaman yang kuat soal perekonomian dan apa yang diperlukan untuk mencapainya. Dia bahkan tidak memandangnya sebagai prioritas.
Bagi Xi, disiplin partai dan dukungan nasionalis untuk negara saat dia berkuasa adalah yang utama, sedangkan hal-hal lainnya menjadi nomor dua.
Terlepas dari dampak besar yang muncul akibat kebijakan nol Covid terhadap mata pencaharian masyarakat, penguatan atas komitmen teguh terhadap kebijakan itu, tanpa jalan keluar yang jelas, tampaknya mengonfirmasi pandangan itu.
Juga, sekali lagi, tidak ada perempuan di antara tujuh orang anggota komite yang berada di puncak kekuasaan China ini.
Tidak pernah ada seorang perempuan di dalam komite ini dan Xi Jinping pun tidak mematahkan kondisi itu. Satu-satunya pengecualian adalah Mao dalam periode Geng Empat, tetapi posisi itu pun tidak resmi.
Ini akan mengecewakan banyak pihak, namun tidak mengejutkan.
Inilah orang-orang yang berada di pusaran kekuasaan di China, dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.
Li Qiang (Reuters)
Li Qiang
Usia: 63 tahun
Jabatan politik: Sekretaris Partai Kota Shanghai
Dipandang sebagai junior Xi yang paling dipercaya, Li bekerja di sebuah wilayah kecil di Provinsi Zheziang. Ketika Xi menjadi ketua partai di Zhejiang, Li menjabat sebagai kepala stafnya.
Cara Li mengatasi merebaknya COVID di Shanghai pada awal tahun ini menuai kontroversi dan membuat masyarakat mengkritiknya. Ada pula spekulasi bahwa hal ini bisa mempengaruhi masa depan politik Li.
Tetapi dengan penunjukan ini, tampak jelas bahwa kesetiaan Li kepada Xi telah menempatkannya dalam posisi yang bagus.
Gelar anggota Komite Tetap akan dikonfirmasi pada tahun depan, dan banyak pihak meyakini Li akan menjadi Perdana Menteri berikutnya, yang merupakan orang nomor dua setelah Xi.
Zhao Leji (Reuters)
Zhao Leji
Usia: 65 tahun
Jabatan politik saat ini: Ketua Komisi Pusat Inspeksi Disiplin.
Zhao dipandang sebagai bintang baru dalam kepemimpinan China dan berkaitan erat dengan Provinsi Shaanxi, seperti halnya Xi.
Setelah bekerja di pemerintahan Provinsi Qinghai, karier Zhao melesat dan dia menjadi gubernur pada usia 42 sekaligus menjadi orang termuda yang menjabat gubernur provinsi.
Sebagai kepala dari lembaga anti-korupsi, Zhao bertanggung jawab menjaga disiplin partai dan telah melaporkan sejumlah perwira senior yang menerima suap selama bertahun-tahun.
Wang Huning (Reuters)
Wang Huning
Usia: 67 tahun
Posisi politik saat ini: Sekretaris Pertama Sekretariat Partai Komunis
Seorang mantan akademisi dan profesor, Wang melejit setelah menarik perhatian politisi senior. Dia direkomendasikan oleh mantan Presiden Jiang Zemin dan dipromosikan menjadi konsultan Jiang.
Sebagai pakar teori politik di partainya, Wang dianggap sebagai otak di balik konsep pemikiran Partai Komunis, termasuk ideologi untuk tiga pemimpin, yakni Tiga Perwakilan Jiang Zemin, Pandangan Ilmiah tentang Perkembangan Hu Jintao, dan Pemikiran Xi Jinping. Inisiatif Sabuk-Jalan (Belt and Road initiative) China yang ambisius juga diyakini merupakan idenya.
Dia juga disebut berhubungan baik dengan seluruh faksi di partai.
Cai Qi (Reuters)
Cai Qi
Usia: 66 tahun
Jabatan politik saat ini: Wali kota Beijing
Sebagai sekutu dekat Xi, dia telah bekerja di bawah kepemimpinan Xi di Provinsi Fujian dan Zhejiang. Cai juga telah menyuarakan kesetiaan mutlak terhadap Xi.
Kesuksesan Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin di tengah puncak pandemi awal tahun ini, di dalam internal partai dipandang sebagai keberhasilan Cai.
Namun dia juga pernah memicu kontroversi ketika pada 2017 lalu meluncurkan rencana mengurangi populasi Beijing, sehingga memaksa banyak orang berpenghasilan rendah pergi dari ibu kota.
Ding Xuexiang (Reuters)
Ding Xuexiang
Usia: 60 tahun
Jabatan politik saat ini: Direktur Kantor Sekretaris Jenderal dan Kantor Presiden
Sebagai seorang insinyur terlatih, Ding memulai karier politiknya di sebuah pusat penelitian yang berafiliasi dengan pemerintah di Shanghai.
Meski dia tidak berpengalaman sebagai sekretaris partai atau gubernur pada tingkat provinsi --yang biasanya dianggap penting untuk naik ke kekuasaan--, dia menjadi sekretaris Xi pada 2007. Sejak 2014, dia menjabat sebagai kepala kantor kepresidenan, juga bertindak sebagai kepala staf pemerintahan Xi.
Ding merupakan pendukung kuat Pemikiran Xi Jinping. Dia juga adalah salah satu pembantu Xi yang paling dipercaya. Dia telah menemani Xi dalam banyak perjalanan di dalam maupun luar negeri.
Pengamat mengatakan bahwa dia mungkin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Xi dibandingkan pejabat lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
Li Xi (Reuters)
Li Xi
Usia: 66 tahun
Jabatan politik saat ini: Sekretaris Partai Provinsi Guangdong
Seorang loyalis yang berhubungan dekat dengan keluarga Xi. Li dipandang sebagai pemecah masalah dalam menangani skandal di Provinsi Liaoning pada 2017 soal data ekonomi yang dipalsukan.
Li merupakan pemimpin partai di kota Yanan yang secara politik signifikan, yang digunakan Mao Zedong sebagai markas partai selama Perang Dunia Kedua, tempat Xi menghabiskan tujuh tahun untuk kerja paksa.
Di Guangdong, Li mendorong pengembangan industri teknologi dan reformasi ekonomi. Dia juga mengeluarkan kebijakan perdagangan baru dan mempromosikan integrasi regional di daerah tersebut.
Simak video 'Xi Jinping Diberi Mandat Pimpin China Periode Ketiga':