Tidur Kurang dari 5 Jam, Risiko Kena Penyakit Kronis Bertambah 30%

Tidur Kurang dari 5 Jam, Risiko Kena Penyakit Kronis Bertambah 30%

BBC Indonesia - detikNews
Kamis, 20 Okt 2022 17:39 WIB
Getty Images
Jakarta -

Tidur paling sedikit lima jam sehari dapat mengurangi kemungkinan beberapa masalah kesehatan kronis yang terjadi pada usia 50-an tahun, menurut para peneliti.

Kesehatan yang buruk dapat mengganggu tidur, namun kurang tidur juga bisa menjadi peringatan atau risiko itu sendiri, ujar mereka.

Ada bukti bahwa tidur membantu memulihkan, mengistirahatkan, dan meremajakan tubuh dan pikiran - tetapi mengapa "jam tidur yang tepat" penting masih belum jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian PLoS Medicine melacak kesehatan dan pola tidur pegawai negeri Inggris.

Semua dari sekitar 8.000 peserta mendapat pertanyaan: Berapa jam tidur rata-rata Anda di malam hari?

ADVERTISEMENT

Baca juga:

Beberapa dari mereka juga mengenakan jam tangan perekam jam tidur.

Selain itu, para peneliti juga memeriksa apakah ada kondisi kronis yang mereka alami, termasuk diabetes, kanker, dan penyakit jantung selama dua dekade terakhir.

  • Mereka yang tidur selama lima jam atau kurang dari itu memiliki risiko 30% lebih besar terkena berbagai penyakit pada usia sekitar 50 tahun dibandingkan mereka yang tidur tujuh jam.
  • Jam tidur yang lebih singkat pada usia sekitar 50 tahun juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi, terutama terkait dengan peningkatan risiko penyakit kronis.

Para pakar pada umumnya merekomendasikan tidur selama sekitar tujuh atau delapan jam, kata para peneliti dari University College London dan Paris Cite University.

Mengapa kita tidur?

Para ilmuwan belum tahu secara pasti, tapi jelas bahwa tidur dapat membantu otak memproses memori dan tidur adalah baik untuk suasana hati, konsentrasi, dan metabolisme.

Dengan tidur, otak juga memiliki kesempatan untuk membersihkan pikiran-pikiran kotor.

woman in an eye maskGetty Images

Tips untuk tidur nyenyak

  • Buat diri Anda lelah di siang hari dengan menyibukkan diri dan aktif, namun melambat menjelang jam tidur
  • Hindari tidur siang
  • Lakukan rutinitas malam dan pastikan tempat kamar tidur Anda nyaman dan kondusif untuk tidur - tirai tebal atau tirai gelap, suhu kamar dan tempat tidur yang nyaman, dan hindari distraksi, seperti tidak sibuk dengan ponsel di tempat tidur
  • Kurangi atau hindari kafein dan alkohol menjelang jam tidur
  • Jika Anda tidak bisa tidur, jangan dipaksakan atau menjadi frustrasi karenanya - bangun dan lakukan sesuatu yang santai, seperti membaca buku, dan kembali mencoba tidur ketika sudah mengantuk
  • Jika Anda bekerja di sif malam, cobalah dan lakukan tidur siang sebentar sebelum sif pertama Anda di malam hari, untuk transisi. Jika Anda keluar malam, cobalah tidur siang dan kemudian tidur lebih awal malam itu

Direktur Surrey Sleep Centre, Profesor Derk-Jan Dijk berkata kepada BBC, "Penelitian ini menegaskan bahwa jam tidur yang singkat tidak baik untuk kita. Pada umumnya, itu tidak sehat - meskipun bagi beberapa orang, mungkin baik-baik saja.

"Pertanyaan besarnya adalah mengapa beberapa orang kurang tidur. Apa penyebabnya dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal itu? Tidur adalah faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi sampai batas tertentu."

Di sisi lain, tidur yang buruk dalam waktu lama dapat sangat mempengaruhi kesejahteraan.

Kini, dokter jarang meresepkan obat tidur, yang dapat memiliki efek samping yang serius dan menyebabkan ketergantungan.

Tetapi masalah tidur seringkali dapat diselesaikan dan upaya untuk mengatasinya tersedia.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads