Mengenang Putri Diana, Perempuan Paling Sering Difoto di Dunia

Mengenang Putri Diana, Perempuan Paling Sering Difoto di Dunia

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 31 Agu 2022 16:58 WIB
Getty Images
Jakarta -

Diana, mantan putri Inggris pernah dikenal sebagai "perempuan yang paling banyak difoto di dunia".

Dalam peringatan 25 tahun kematiannya, kami menarik kembali kehidupan masa silamnya melalui lensa kamera, dengan sejumlah gambar yang paling ikonik.

A young Lady Diana Spencer in her pram at Park House, Sandringham in Norfolk, 1963Getty Images

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana Frances Spencer lahir pada 1 Juli 1961 di Park House dekat Sandringham, Norfolk, Inggris.

Dia merupakan putri bungsu dari Viscount dan Viscountess Althorp.

ADVERTISEMENT

Setelah orang tuanya bercerai pada 1969, ia sering melakukan perjalanan antara rumahnya di Northamptonshire dan Skotlandia.

A young Lady Diana SpencerGetty Images

Lady Diana mengenyam pendidikan pertama kali di sekolah dasar Riddlesworth Hall di Diss, Norfolk. Pada 1974 ia kemudian masuk asrama West Heath, dekat Sevenoaks, Kent.

Ia meninggalkan West Heath pada 1977, dan menyelesaikan sekolahnya di Institut Alpin Videmanette di Rougemont, Swiss yang kemudian ia tinggalkan pada masa Paskah 1978.

Lady Diana Spencer, later to become Princess Diana, Princess of Wales pictured at the kindergarten at St. George's Square, Pimlico, London, where she works as a teacher, 18th September 1980Getty Images

Setelah selesai sekolah, dia bekerja di London, pertama sebagai pengasuh, kadang-kadang sebagai juru masak, dan kemudian sebagai asisten di TK Young England di Knightsbridge, London.

Desas-desus mulai menyebar bahwa hubungannya dengan Pangeran Wales berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.

Mulai saat itu, pers dan kamera televisi mulai mengelilinginya di setiap kesempatan dan di tempatnya bekerja, hari demi hari.

Prince Charles And Lady Diana Spencer (later To Become Princess Diana) At Buckingham Palace On The Day Of Announcing Their EngagementGetty Images

Pada 24 Februari 1981, Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer resmi mengumumkan pertunangan mereka di Istana Buckingham. Harga cincinnya hampir mencapai Pound 30,000 pada saat itu (Rp520 juta dengan nilai tukar hari ini), dilengkapi sebuah batu safir yang dikelilingi dengan 14 butir berlian.

Cincin ini kemudian menjadi sangat terkenal, dan sekarang dipakai oleh Catherine, Duchess of Cambridge.

The Prince and Princess of Wales pose on the balcony of Buckingham Palace on their wedding day, with the Queen and some of the bridesmaids, 29th July 1981Getty Images

Disebut sebagai "pernikahan abad ini", Lady Diana menikah dengan Pangeran Charles di St Paul's Cathedral pada 29 Juli 1981 yang acaranya disiarkan televisi dan ditonton jutaan orang seluruh dunia.

Pada usia 20 tahun, ia menunjukkan kecanggungan hanya sekali ketika berusaha untuk mengingat nama suaminya dengan urutan yang benar. Ayahnya, Earl Spencer kemudian menuntunnya turun di antara deretan kursi gereja.

Gaun yang dirancang oleh David dan Elizabeth Emanuel, memiliki panjang 10 meter yang terbuat dari kain teffeta berwarna gading, dan renda antik. Pengantin baru ini kemudian melambaikan tangan pada orang-orang yang berkumpul dari balkon istana (gambar di atas) dengan para pengiring pengantin, dan Ratu Elizabeth II.

Diana Princess of Wales with Prince Charles and Prince William posing for a photo call on the lawn of Government House in Auckland in 1983Getty Images

Diana selalu mendambakan punya keluarga besar. Satu tahun setelah pernikahannya, pada 21 Juni 1982, ia melahirkan anak pertama, Pangeran William, yang berada di urutan tahta kedua setelah ayahnya Pangeran Charles.

Ia yakin bisa memberikan pendidikan pada anak-anaknya seperti umumnya, seperti yang dimungkinkan dalam lingkungan kerajaan. William menjadi laki-laki pertama, keluarga kerajaan, yang masuk ke sekolah anak usia dini.

September 16: Prince Charles & Princess Diana With The Newly Born Prince Henry (harry) Outside The Lindo WingGetty Images

Pada 1984, tepatnya 15 September, William punya adik.

Dia dibaptis dengan nama Henry, meskipun ia lebih dikenal sebagai Pangeran Harry.

Prince William (left) Princess Diana, Prince Harry on a skiing trip togetherGetty Images

Para pangeran ini tidak dididik dengan guru privat, tapi pergi ke sekolah umum dengan anak-anak yang lain.

Diana tetap menjadi ibu yang menyayangi kedua anaknya.

Pangeran Harry mengatakan bahwa Diana "salah satu orang tua paling nakal", sebelum menambahkan: "Dia mendekap kami dengan kasih sayang, itu pasti."

Princess Diana Dancing with John Travolta in Cross Hall at the White HouseGetty Images

Pada kunjungan resmi pertamanya ke Amerika Serikat, sang putri berdansa dengan aktor John Travolta di Gedung Putih.

Popularitas Diana mulai mencuat. Ia menjadi ikon mode, dengan koleksi gaunnya yang menjadi pusat perhatian.

Diana, Princess of Wales talks to patients in the AIDS unit of St Mary's Hospital, London, December 1989Getty Images

Saat dia tampil lebih banyak dalam acara resmi, kegiatan amalnya menarik simpati publik, dan membuatnya menjadi sorotan media di seluruh dunia.

Ia memainkan peran penting dalam mengangkat perhatian terhadap orang dengan AIDS. Pernyataannya terus menentang segala prasangka terhadap orang dengan Aids.

Tindakan sederhana seperti berjabat tangan dengan pasien AIDS, membuktikan pada masyarakat bahwa kontak dengan mereka bebas dari risiko penularan.

Diana, Princess of Wales, wearing a red and purple suit designed by Catherine Walker, poses alone outside the Taj Mahal on February 11, 1992 in Agra, India.Getty Images

Putri dan Pangeran Wales sebelumnya melakukan banyak kegiatan bersama, termasuk berkeliling dunia. Namun, pada akhir 1980an, mereka berpisah, dan diketahui publik.

Dalam kunjungan resmi ke India pada 1992, Diana duduk seorang diri di luar Taj Mahal - monumen keabadian cinta.

Hal ini dilihat sebagai pernyataan pada publik, bahwa meskipun pasangan ini secara resmi masih bersama, tapi mereka sebenarnya menjauh.

Diana, Princess of Wales, wearing a cream suit, holds hands with Mother Teresa following a meeting in the Bronx on June 18, 1997 in New York, NYCGetty Images

Selama hidupnya, Diana berteman baik dengan Bunda Teresa, seorang biarawati Katolik Roma yang terkenal, yang kemudian diberikan gelar orang suci.

Dikenal banyak melakukan kegiatan amal, Bunda Teresa juga dianugrahi Penghargaan Nobel Perdamaian, karena mendedikasikan hidupnya untuk menolong orang lain.

Bunda Teresa meninggal enam hari setelah Lady Diana tutup usia.

Princess Diana (1961 - 1997) arriving at the Serpentine Gallery, London, in a gown by Christina Stambolian, June 1994Getty Images

Setelah lama berpisah, Diana dan Charles akhirnya bercerai pada 28 Agustus 1996.

Pada Juni tahun berikutnya, ia melelang 79 gaun yang pernah dikenakan, dan menjadi sampul majalah di seluruh dunia.

Hasil lelang yang mencapai $4.5juta (Rp66,7 miliar dengan nilai uang saat ini) disumbangkan untuk amal, dan juga menjadi simbol penutup masa lalunya.

Diana, Princess of Wales wearing protective body armour and a visor visits a landmine minefield being cleared by the charity Halo in HuamboGetty Images

Sang putri menjadi sorotan media internasional pada Januari 1997, saat ia menyerukan larangan bom ranjau yang ditujukan untuk membunuh personel tentara.

Salah satu pendiri anti ranjau darat dari kelompok Mines Advisory Group (MAG), Lou McGrath bekerja sama dengan Diana.

Dia kemudian mengatakan dukungan Diana memberikan "titik balik" dalam upaya secara global untuk melarang penggunaan senjata tersebut.

Portrait of Princess Diana during her visit to Leicester to formally open The Richard Attenborough Centre for Disability and Arts.Getty Images

Pada 31 Agustus 1997, setelah makan malam di Ritz Paris dengan Dodi Al Fayed, anak konglomerat Mohamed Al Fayed. Mereka meninggalkan restoran secara bersama dengan menggunakan mobil limosin.

Mereka diburu fotografer yang menggunakan sepeda motor, yang menginginkan lebih banyak lagi foto tentang putri bersama teman barunya itu.

Pengejaran ini menyebabkan tragedi di sebuah terowongan - sebuah kecelakaan mobil yang mematikan.

Earl Spencer, Prince William, Prince Harry, Prince Charles and the Duke of Edinburgh follow the coffin to the funeral cortege of Diana, Princess of Wales as it arrives at Westminster Abbey on September 6, 1997 in London, EnglandGetty Images

Lebih dari satu juta orang berbaris di jalur iring-iringan pemakaman ke Westminster Abbey dan sepanjang perjalanan terakhirnya ke rumah keluarga Spencer di Northamptonshire.

Iring-iringan peti jenazah diikuti dengan berjalan kaki oleh (gambar di atas mulai dari kiri) Pangeran Charles, putra bungsunya, Pangeran Harry - yang saat itu masih berusia 12 tahun, kakak Diana, Earl Spencer, serta putra tertuanya Pangeran William dan Duke of Edinburgh.

Dua puluh lima tahun setelah kematiannya, Diana masih dikenang di seluruh dunia sebagai "Putrinya Rakyat"

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads