Skandal Pelecehan Seks di Balik Jatuhnya PM Inggris

Skandal Pelecehan Seks di Balik Jatuhnya PM Inggris

BBC Indonesia - detikNews
Jumat, 08 Jul 2022 08:51 WIB
Boris Johnson mengatakan ia
Jakarta -

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Partai Konservatif, posisi yang menjadikannya sebagai perdana menteri setelah gelombang pengunduran diri para pejabat pemerintah.

Hal ini terjadi setelah terungkap Johnson mengetahui dugaan skandal pelecehan seksual seorang anggota parlemen yang ia tunjuk sebagai wakil ketua kaukus parlemen pada Februari lalu.

Dalam pidatonya, Johnson mengatakan, "Saya ingin Anda tahu bahwa betapa sedihnya saya mundur dari pekerjaan terbaik di dunia."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnson mengatakan pemilihan ketua partai dimulai sekarang dan ia akan tetap menjabat sampai ketua baru terpilih.

Ia juga mengatakan sangat bangga atas sejumlah pencapaian, termasuk menyelesaikan Brexit - keluarnya Inggris dari Uni Eropa - melewati pandemi Covid serta memimpin Barat menghadapi aksi Vladimir Putin menyerang Ukraina.

ADVERTISEMENT

Baca juga:

Sebelumnya Johnson berkukuh akan tetap menjabat meski banyak menteri mundur.

Ia termasuk salah satu perdana menteri Inggris dengan masa pemerintahan yang singkat.

Warga berkumpul di depan Downing Street, London menanti pengumuman Boris Johnson.BBCWarga berkumpul di depan Downing Street, London menanti pengumuman Boris Johnson.

Ketika Boris Johnson mengeluarkan pernyataan pengunduran diri, puluhan orang di luar Downing Street mendengar pengumuman bersejarah itu.

Pengunduran pejabat paling besar dalam sejarah

Inggris, Boris JohnsonGetty ImagesPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson, meninggalkan kantornya di Downing Street, London, Rabu (06/07).

Keputusan Johnson untuk mundur terjadi dua hari setelah lebih dari 50 eksekutif pemerintahan mundur. Angka pengunduran diri ini adalah yang terbesar sejak 1932, dan saat itu tercatat 11 anggota pemerintahan yang mundur.

Yang pertama mundur adalah Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid yang mengajukan pengunduran diri Selasa (05/07) karena cara PM Boris Johnson menangani tuduhan skandal pelecehan seksual seorang anggota parlemen dari partainya.

Pengunduran diri kedua menteri disusul oleh para pejabat lain.

Rishi Sunak, mantan menteri keuangan.Getty ImagesRishi Sunak, mantan menteri keuangan.

Bahkan Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, yang baru sehari menjabat, menulis surat desakan agar Boris lengser dari jabatannya.

Mundurnya para menteri dan para pejabat itu terjadi sebulan setelah Johnson menghadapi mosi tidak percaya di parlemen dan menang walaupun 41% anggota partainya sendiri menentang.

Upaya untuk menggesernya terjadi setelah muncul foto-foto dan bukti terjadinya pertemuan dan pesta di kantor pemerintah ketika terjadinya lockdown ketat di Inggris, yang diumumkan oleh pemerintah sendiri.

Skandal pelecehan seksual

Namun gelombang pengunduran diri secara besar pekan ini terjadi karena skandal pelecehan seksual menyangkut anggota parlemen Chris Pincher.

Chris PincherGetty ImagesChris Pincher dilaporkan menggerayangi dua pria dalam pesta.

Pada tanggal 30 Juni lalu, surat kabar The Sun melaporkan Pincher, yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Kaukus Partai Konservatif di Parlemen, menggerayangi dua pria di satu klub di London.

Pincher yang ditunjuk oleh Johnson pada Februari lalu di tengah perombakan eksekutif, langsung mengundurkan diri.

Apa yang terungkap kemudian menunjukkan bahwa sebenarnya Boris Johnson mengetahui tentang latar belakang Pincher terkait tuduhan pelecehan seksual yang juga pernah terjadi sebelumnya.

Para menteri dan juru bicara Johnson sempat menekankan bahwa perdana menteri tidak mengetahui terkait tuduhan spesifik menyangkut Pincher saat ia ditunjuk sebagai wakil ketua kaukus parlemen.

Namun Senin malam (04/07), fakta yang sebenarnya mulai terungkap.

Wartawan politik BBC Ione Wells mengungkap bahwa Johnson pernah menerima keluhan resmi terkait "kelakuan tak patut" terkait Pincher ketika dia menjabat sebagai pejabat urusan Eropa dan Amerika di Kementerian Luar Negeri pada 2019 dan 2020.

Pada Selasa (05/07) lalu, Sir Simon McDonald, mantan pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Johnson secara resmi mendapatkan informasi terkait pengaduan itu.

Kantor perdana menteri Downing Street kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Johnson mengetahui tentang pengaduan itu namun dia "lupa".

Pada Selasa itu juga, Johnson mengakui bahwa penunjukkan Pincher merupakan "kesalahan besar."

Namun, gelombang besar pengunduran diri terus bergulir sejak itu.

Simak Video 'Hengkangnya PM Inggris Diiringi Olok-olok Warga':

[Gambas:Video 20detik]



Saksikan juga Anggota Dewan Pengawas BPKH: Mengatasi Biaya Haji yang Semakin Tinggi.

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads