Fosil Reptil Terbang 'Naga Kematian' Ditemukan di Argentina

Fosil Reptil Terbang 'Naga Kematian' Ditemukan di Argentina

BBC Indonesia - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 06:28 WIB
Ilustrasi (BBC)
Jakarta -

Naga Kematian, demikian para ilmuwan menamainya, berburu di langit Bumi sekitar 86 juta tahun yang lalu.

Ketika dibentangkan sepenuhnya, lebar sayapnya memiliki panjang sembilan meter dari satu ujung ke ujung lainnya.

Besarnya ukuran predator ini memberikan "gambaran yang menakutkan", kata para ilmuwan di balik penemuan ini kepada BBC.

"Spesies ini hampir setinggi jerapah," kata pemimpin proyek Leonardo Ortiz, dengan lebar sayap yang "menantang batas-batas pemahaman biologis kita".

Baca juga:

Jasad hewan ini terawetkan di bebatuan pegunungan Andes selama 86 juta tahun, yang berarti makhluk bersayap ini hidup bersama para dinosaurus.

Fosil pterosaurusReutersTulang-belulang dan fosil pterosaurus yang baru ditemukan ini terkubur di bebatuan selama 86 juta tahun.

Prof. Ortiz merupakan salah satu pakar paleontologi yang awalnya menemukan fosil reptil tersebut dalam penggalian di Argentina pada 2012.

Ia memilih nama spesies Thanatosdrakon amaru karena nama itu menggabungkan kata "kematian" dan "naga" dalam bahasa Yunani.

"Sepertinya itu nama yang pas," kata Prof. Ortiz dalam sebuah wawancara. "Ini adalah naga kematian."

Reptil itu diyakini merupakan salah satu predator pertama yang menggunakan sayap mereka untuk berburu terbang di langit Bumi zaman prasejarah sebelum burung berevolusi.

Kendati demikian, Prof. Ortiz mengatakan kepada BBC bahwa hewan pemburu ini kemungkinan besar menghabiskan banyak waktunya di darat.

Gaya hidup makhluk ini di zaman prasejarah belum banyak diketahui, kata Prof. Ortiz, namun fakta bahwa dua spesimen yang berbeda ukuran ditemukan bersama-sama adalah bukti bahwa predator ini hidup dalam kelompok.

Reptil mengerikan ini hidup sekitar 20 juta tahun sebelum asteroid menghantam bumi dalam peristiwa kepunahan katastrofik, yang memusnahkan tiga perempat kehidupan hewan dan tumbuhan, dan menandai akhir Periode Kapur (Cretaceous).

Penemuan fosilReutersSekelompok paleontologis menemukan fosil itu di pegunungan Andes, Argentina pada 2012.

Pada 2017, fosil pterosaur yang jauh lebih tua lagi, berasal dari 170 tahun yang lalu di periode Jurassic, ditemukan di Pulau Skye, Skotlandia. Makhluk itu memiliki lebar sayap 2,5 meter.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads