Artileri dan pesawat tempur Rusia masih terus menggempur kota-kota di seluruh Ukraina. Pejabat Kyiv mengatakan pasukan Rusia menembaki sebuah blok apartemen pada Rabu pagi, saat kota itu memberlakukan jam malam selama "masa berbahaya".
Di Mariupol, sebuah kota pelabuhan utama di tenggara, ratusan orang yang berdesakan di ruang bawah tanah sebuah gedung mulai kehabisan makanan, dengan banyak juga yang membutuhkan bantuan medis mendesak, kata wartawan BBC Hugo Bachega.
"Beberapa telah menderita sepsis dari pecahan peluru di dalam tubuh," kata Anastasiya Ponomareva, seorang guru berusia 39 tahun. Dia berhasil melarikan diri dari kota pada awal perang, tetapi tetap berhubungan dengan teman-temannya di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman-temannya bersama keluarga lain yang menghabiskan sebagian besar hari mereka di ruang bawah tanah.
Dari waktu ke waktu mereka naik ke atas untuk mendapatkan sinar matahari, tetapi jarang di luar. Mereka semua telah meninggalkan rumah yang tidak lagi aman atau sudah rata dengan tanah.
MaxarGambar satelit menunjukkan api yang berkobar setelah serangan Rusia di daerah perumahan di timur Mariupol, Ukraina
Juru kamera dan jurnalis terbunuh di Kyiv
Seorang juru kamera dan seorang jurnalis yang bekerja untuk Fox News tewas ketika kendaraan mereka diserang oleh tembakan yang datang di pinggiran ibukota Ukraina, Kyiv, kata staf jaringan televisi AS itu.
Juru kamera Pierre Zakrzewski (kiri) dan jurnalis Oleksandra Kuvshinova (terlihat di sini mengenakan helm dan rompi pelindung) (Reuters)
Kepala eksekutif Fox News Suzanne Scott menggambarkan kematian Pierre Zakrzewski, 55, dan Oleksandra Kuvshinova, 24, sebagai kejadian "memilukan".
Rekan mereka, Benjamin Hall, 39 tahun, terluka dalam insiden itu dan dibawa ke rumah sakit.
Serangan itu terjadi setelah kematian jurnalis AS berusia 50 tahun, Brent Renaud, pada Minggu, yang ditembak dan dibunuh di kota Irpin, Ukraina.
Larangan keluar rumah di Kyiv
Serangan Rusia di Kyiv mengenai gedung apartemen. (EPA)
Sebelumnya, Wali kota Kyiv, Vitaliy Klitschko, mengatakan larangan keluar rumah diberlakukan di ibu kota Ukraina selama 35 jam mulai Selasa malam waktu setempat (15/03).
Pemberlakuan larangan keluar rumah menunjukkan bahwa ibu kota Ukraina menghadapi momen yang berbahaya dan sulit akibat gempuran pasukan Rusia.
"Dilarang berkeluyuran di kota tanpa izin khusus, kecuali untuk pergi ke tempat perlindungan bom," kata Vitali Klitschko.
Klitschko mengatakan empat orang meninggal dunia dalam serangan udara Rusia terhadap gedung-gedung apartemen pada Rabu pagi.
Lebih lanjut ia meminta warga menyiapkan diri untuk tetap berada di dalam rumah atau tempat perlindungan selama jam larangan keluar rumah di Kyiv.
"Ibu kota adalah jantung Ukraina, dan akan dipertahankan. Kyiv, yang saat ini menjadi simbol dan basis operasi terdepan bagi demokrasi dan keamanan Eropa, tidak akan kita serahkan."
ReutersGambar dari udara kondisi di Mariupol.
Sehari sebelumnya, sekitar 160 mobil - mengangkut warga yang terkepung- meninggalkan kota Mariupol melalui koridor kemanusiaan, menurut dewan kota setempat.
Beberapa kali upaya untuk mengevakuasi warga sipil di Mariupol - koa dengan penduduk 400.000 jiwa - gagal dalam satu minggu ini karena gempuran Rusia yang terus berlanjut.
Koordinator bantuan darurat untuk Medecins Sans Frontires di Ukraina, Alex Wade, menggambarkan kondisi di Mariupul "mengerikan", dan penduduk tak memiliki makanan ataupun air.
Baca juga:
- Cerita WNI yang masih berada di Kyiv: 'Orang sipil ditodong, seram juga saya'
- Siapa saja 'crazy rich' Rusia yang kena sanksi Barat?
- Mengapa 'Z' menjadi simbol pro-perang di Rusia?
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: Dari komedian menjadi pemimpin perang melawan Putin
Dalam perkembangan lain di kota Mariupol, seorang perempuan hamil yang terekam dalam foto diangkut dari rumah sakit ibu dan anak, meninggal bersama bayinya.
Pengeboman Rusia begitu intens dan menyebabkan korban sipil yang meninggal dimakamkan di pemakaman massal, termasuk di Mariupol.
China bantah Rusia minta bantuan
Dalam perkembangan lain, China mengatakan klaim para pejabat Amerika Seriakt bahwa Rusia meminta Beijing bantuan militer adalah informasi yang salah.
Kremlin juga menyanggah dan mengatakan mereka memiliki sumber daya untuk melakukan operasi militer ini.
Laporan di surat kabar Financial Times dan New York Timesmenyebutkan Rusia meminta bantuan militer dan ekonomi China.
Sebuah laporan terpisah di New York Times - lagi-lagi mengutip pejabat AS - menuduh Rusia juga meminta bantuan ekonomi untuk mengurangi dampak sanksi.
Rusia menyerang Ukraina:
- PERKEMBANGAN TERAKHIR: Laporan terbaru invasi Rusia ke Ukraina
- LATAR BELAKANG: Mengapa Putin menginvasi Ukraina?
- DALAM PETA: Dari mana saja Rusia menyerang?
- KONDISI WNI: Usaha menyelamatkan WNI dari medan perang
China sejauh ini berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina dan tidak mengutuk invasi tersebut.
Drone pembawa bahan peledak dijatuhkan
Militer Rusia melakukan serangan udara ke fasilitas vital Ukraina (Getty Images)
Sebelumnya sebuah pesawat nirawak (drone) yang disebut membawa bahan peledak seberat tiga kilogram dijatuhkan oleh pasukan keamanan Ukraina di Kyiv.
Pesawat nirawak yang jatuh di lingkungan Podil, Kyiv tersebut memicu kebakaran kecil di sebuah gedung bank. Lokasi gambar di bawah telah diverifikasi oleh BBC.
https://twitter.com/stefsiohan/status/1502581553981005824
Kemudian, sebuah lapangan terbang militer di selatan Kyiv dihantam oleh rudal di tengah laporan yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasukan Rusia kini hanya berjarak puluhan kilometer dari ibu kota.
Sementara itu, di wilayah barat Ukraina, saksi mata mengatakan kepada BBC Ukraina, Minggu (13/03), bahwa mereka mendengar ledakan di wilayah Kota Lviv, Ivano-Frankivsk, dan sekitarnya - sama seperti yang dilaporkan media lokal.
https://twitter.com/KyivIndependent/status/1502861153638174721
Ribuan tentara Ukraina tewas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam konferensi pers, sejak serbuan Rusia dimulai, terdapat 1.300 tentara Ukraina telah tewas.
Selain itu, Zelensky menambahkan, sekitar 500-600 tentara Rusia menyerah kepada pasukan Ukraina pada hari Jumat lalu, tetapi BBC tidak dapat memverifikasi klaim itu.
Pihak Ukraina juga menyebut, pasukan Rusia menembaki konvoi perempuan dan anak-anak yang mengungsi dari sebuah desa dekat Kyiv, menewaskan tujuh orang - terkait itu, Moskow belum berkomentar.
Kementerian Pertahanan Inggris merujuk laporan terkini yang menyebutkan sebagian besar pasukan Rusia kini sudah berada sejauh 25km dari pusat Kota Kyiv.
Pasukan tersebut kini memencar "sepertinya untuk mendukung upaya Rusia mengepung kota".
"Boleh jadi itu juga merupakan upaya Rusia untuk mengurangi kerentanan akibat serangan balasan Ukraina, yang telah menimbulkan jumlah korban signifikan pada pasukan Rusia," sebut Kemenhan Inggris.
Sviatoslav Yurah, anggota parlemen Ukraina dan mantan penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, menuturkan kepada BBC bahwa Kyiv telah dihantam rangkaian serangan roket sepanjang malam.
Pertempuran di pinggiran kota juga masih berlangsung.
ReutersSebuah gudang penyimpanan produk-produk beku dilalap api seiring dengan gempuran Rusia ke Kyiv.
Dia mewanti-wanti Rusia harus siap menghadapi korban dalam jumlah besar seiring dengan laju mereka ke Kyiv.
"Kota ini besar dengan penduduk dua juta orang. Jika Rusia ingin masuk, mereka bakal bertempur dengan susah payah. Ini bakal menjadi Stalingrad bagi mereka jika mereka ingin membuatnya seperti itu," ujarnya merujuk pertempuran Perang Dunia II yang menewaskan 1,1 juta tentara Soviet serta 800.000 tentara Nazi Jerman dan Romania.
Pertempuran Stalingrad pada 1943 adalah titik balik yang menghentikan laju Nazi dalam menguasai Rusia.
"Tidak ada yang mau menyerah. Saya bisa jamin itu," tegasnya.
Maxar/EPAFoto-foto Maxar menunjukkan apa yang tampak seperti konvoi truk pemasok dan peluncur roket yang meliuk-liuk di sepanjang jalan di Berestyanka, barat laut Kyiv.
Gambar satelit menunjukkan bahwa konvoi pasukan Rusia terus perlahan-lahan maju menuju ibu kota Ukraina, Kyiv.
Citra satelit atas konvoi militer besar Rusia di dekat Kyiv menunjukkan bahwa mereka telah "sebagian besar tersebar dan dipindahkan", kata Maxar Technologies.
Meski demikian, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memutuskan tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
"Saya ingin ini menjadi jelas: Kami akan mempertahankan setiap inci teritori NATO dengan paduan kekuatan penuh NATO. Namun kami tidak akan bertempur dalam peperangan melawan Rusia di Ukraina.
"Konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia adalah Perang Dunia III," sebut Biden melalui Twitter.
Pernyataan tersebut dia kemukakan setelah pejabat senior pertahanan AS mengatakan konvoi pasukan Rusia telah bergerak lima kilometer lebih dekat ke Kyiv dalam 24 jam terakhir.
Perusahaan AS yang mengambil foto dalam 24 jam terakhir itu mengatakan elemen-elemen konvoi tersebut terakhir terlihat di dekat Bandara Antonov, barat laut Kyiv, kini telah pindah ke posisi di kota-kota sekitarnya.
Bagian-bagian lainnya terlihat lebih jauh ke utara, dan pasukan artileri dilaporkan dalam posisi menembak.
Konvoi itu sebelumnya terlihat terhenti tidak jauh dari ibu kota, di mana para pejabat AS mengatakan mereka menjadi sasaran pasukan Ukraina dengan rudal anti-tank.
Tidak jelas berapa banyak kendaraan yang saat ini terlihat bergerak, mungkin merupakan bagian awal dari kelompok pertama itu.
Sedangkan pertempuran sengit telah berkecamuk dalam beberapa hari terakhir di Irpin (46km dari Kyiv) dan Bucha (57km), kota-kota satelit yang hanya sekitar 1 jam perjalanan dari barat laut Kyiv. Ribuan warga sipil terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
(ita/ita)