Bagaimana Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran untuk Bertempur di Ukraina?

Bagaimana Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran untuk Bertempur di Ukraina?

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 12 Mar 2022 15:42 WIB
Moskow -

Wagner di ukraina

Anggota kelompok Wagner di wilayah Donbas pada 2014/15. (@RSOTM telegram group)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai akun media sosial dan grup-grup percakapan digunakan di Rusia untuk merekrut kelompok tentara bayaran guna dikerahkan bersama pasukan Angkatan Darat dalam pertempuran di Ukraina.

BBC telah berbincang dengan seorang serdadu sewaan dan seorang mantan petempur yang punya keterkaitan erat dengan sebuah perusahaan tentara swasta di Rusia. Mereka berbagi sejumlah hal-hal terperinci mengenai rangkaian upaya perekrutan.

ADVERTISEMENT

Beberapa pekan sebelum invasi dimulai, serdadu sewaan tersebut mengungkap kepada BBC bahwa banyak veteran organisasi rahasia Wagner dikontak melalui grup percakapan Telegram. Mereka diundang untuk menghadiri "piknik di Ukraina" dan menyantap "Salo", lemak babi yang merupakan hidangan tradisional Ukraina.

Undangan itu secara khusus ditujukan pada "mereka yang punya catatan kriminal, utang, dicoret dari kelompok-kelompok tentara bayaran, atau tanpa paspor eksternal". Pesan tersebut juga menyebut "orang-orang dari kawasan Luhansk dan Donetsk yang diduduki Rusia diundang dengan hormat".

Baca juga:

Kelompok Wagner adalah salah satu organisasi paling rahasia di Rusia. Keberadaannya secara resmi tidak diakui karena bertugas sebagai tentara bayaran melanggar hukum di Rusia dan juga hukum internasional.

Bagaimanapun, setidaknya 10.000 personel Wagner diyakini menandatangani paling sedikit satu kontrak dengan Wagner selama tujuh tahun terakhir.

Tentara bayaran yang berbincang dengan BBC mengatakan para personel baru dikirim ke unit-unit yang dikomandoi perwira-perwira dari GRU, badan intelijen militer Rusia di bawah Kementerian Pertahanan.

Menurutnya, kebijakan perekrutan telah berubah dan semakin sedikit larangan yang diterapkan.

"Mereka merekrut semua orang, siapa pun," jelasnya, seraya menyebut bahwa para petempur baru ini punya tingkat profesionalisme yang rendah.

Sebelumnya, orang-orang yang punya catatan kriminal tidak bisa bergabung menjadi tentara bayaran. Orang yang lahir di luar Rusia sebelumnya tidak bisa bergabung karena kesetiaan mereka diragukan.

Lebih lanjut soal kelompok Wagner:

Dia mengatakan para tentara bayaran yang baru direkrut ini tidak lagi disebut tentara Wagner, tapi dengan nama-nama lain seperti 'Elang'.

Sebutan-sebutan itu menunjukkan kecenderungan baru-baru ini dalam menjauhi reputasi kelompok Wagner karena "merek itu sudah tercemar", kata Candace Rondeaux, professor kajian Rusia Eurasia, dan Eropa Timur dari Arizona State University.

Kelompok Wagner berulang kali dihadapkan pada tuduhan pelanggaran HAM dan kejahatan perang dalam operasi tempur di Suriah dan Libia.

Sumber-sumber BBC mengatakan tentara bayaran yang baru direkrut menerima pelatihan di markas Wagner di Mol'kino, bagian selatan Rusia. Lokasinya berada persis di sebelah pangkalan militer Rusia.

Map showing how a Wagner base is adjacent to a Russian military base

BBC

Upaya perekrutan tentara bayaran tidak hanya digencarkan di grup-grup percakapan privat, tapi juga dilangsungkan secara umum.

Sebuah laman yang menyebut diri mereka sebagai spesialis dalam kegiatan keamanan, mengunggah iklan di media sosial Rusia, VK, pada pekan pertama invasi ke Ukraina. Iklan itu mencari "petugas keamanan" dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk ditempatkan di "negara tetangga". Para pakar militer menilai itu adalah rujukan untuk Ukraina.

tentara bayaran rusia

Iklan lowongan tentara bayaran di media sosial VK. (VK social media site)

Ada "kebutuhan petempur yang tinggi" dan agar bisa berpengaruh di medan tempur "mereka perlu ribuan tentara bayaran", kata Jason Blazakis, peneliti senior dari lembaga kajian Soufan Centre yang berbasis di AS.

Pada Jumat (11/03), Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan terdapat 16.000 petempur dari Timur Tengah telah bersukarela untuk bertempur bersama tentara Rusia. Presiden Vladimir Putin lantas memberikan perintah yang mengizinkan para petempur dari Timur Tengah dikerahkan dalam pertempuran di Ukraina.

Dilaporkan ada sekitar 400 petempur dari kelompok Wagner yang sudah berada di Ukraina.

Kelompok Wagner pertama kali diidentifikasi pada 2014, saat mendukung milisi separatis pro-Rusia dalam konflik di bagian timur Ukraina.

Seorang petempur Wagner yang berbincang dengan BBC, menjelaskan bahwa dirinya dikirim ke Kharkivkota terbesar kedua di Ukraina pada beberapa hari pertama invasi ke Ukraina. Dia mengklaim saat itu unitnya berhasil menyelesaikan misi, tanpa mengungkap misi apa yang dia maksud.

"Kami kemudian dibayar US$ 2.100 (Rp 30 juta) yang setara sebulan bekerja, lalu dipulangkan kembali ke Rusia," ungkapnya kepada BBC.

Jason Blazakis, peneliti senior dari lembaga kajian Soufan Centre yang berbasis di AS, menilai penggunaan tentara bayaran adalah "tanda keputusasaan" demi mempertahankan sokongan publik Rusia. Pasalnya, keputusan Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina telah memicu sejumlah aksi protes di Rusia dan ribuan orang telah ditangkap.

Blazakis menambahkan, penggunaan tentara bayaran membuat Kremlin "dapat menjaga angka kematian rendah karena tentara bayaran adalah sesuatu yang bisa dikorbankan".

Moskow selalu membantah keterkaitan dengan kelompok-kelompok tentara bayaran.

BBC bertanya kepada Kementerian Pertahanan Rusia apakah pangkalan militer di Mol'kino dipakai merekrut pasukan tambahan untuk menyokong upaya yang diistilahkan pemerintah Rusia sebagai "operasi militer khusus di Ukraina".

Pemerintah Rusia tidak merespons pertanyaan BBC.

Reportase tambahan oleh Nader Ibrahim dan Ahmed ElShamy

Rusia menyerang Ukraina:

Saksikan juga: Duo Ultra Terbaru Samsung, Segahar Apa?

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads