Menyusui 12 Bulan atau Lebih 'Turunkan' Risiko Penyakit Jantung-Stroke

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 19:02 WIB
Wina -

Penelitian baru menemukan perempuan yang menyusui lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit jantung, terkena stroke, atau meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dibandingkan perempuan yang tidak menyusui.

Para ilmuwan di Austria -- yang menganalisis data hampir 1,2 juta ibu -- mengatakan, menyusui bayi selama 12 bulan atau lebih lama menurunkan risiko mengalami penyakit-penyakit tersebut.

Menurut hasil penelitian, perempuan yang menyusui 11% lebih rendah mengalami penyakit kardiovaskular.

Rata-rata, dalam periode 10 tahun, perempuan yang pernah menyusui 14% lebih rendah punya penyakit jantung, 12% lebih kecil terkena stroke, dan 17% lebih rendah meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

Baca juga:

"Penting bagi para perempuan untuk mengetahui manfaat menyusui, baik bagi bayi maupun bagi kesehatan mereka sendiri," ujar Peter Willeit, penulis penelitian dan guru besar di Medical University of Innsbruck, di Innsbruck, Austria.

Penelitian yang menganalisis data 1,2 juta ibu menunjukkan menyusui menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. (Getty Images)

Penelitian tentang hubungan antara dan menyusui dan risiko terkena penyakit jantung ini dimuat di majalah ilmiah the Journal of the American Heart Association (JAHA).

Shelley Miyamoto, ketua organisasi kesehatan jantung di Amerika Serikat, mengatakan manfaat menyusui bagi bayi dan anak sudah luas diketahui, tetapi kaum ibu perlu terus diberi penjelasan bahwa menyusui juga memberi manfaat kesehatan bagi mereka.

"Ini sangat menguatkan bagi ibu-ibu ... untuk mengetahui bahwa menyusui, selain memberi nutrisi optimal kepada bayi, pada saat yang bersamaan, bagi ibu-ibu, menyusui juga mengurangi risiko terkena penyakit jantung," kata Miyamoto.

Baca juga:

Dalam penelitian ini, para saintis menganalisis delapan kajian yang dilakukan antara 1986 dan 2009 di Australia, China, Norwegia, Jepang, dan Amerika Serikat. Dikaji pula satu penelitian yang melibatkan banyak negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sudah merekomendasikan perlunya menyusui setidaknya selama enam bulan pertama usia bayi. (Getty Images)

Para peneliti mengatakan kajian-kajian terdahulu tidak secara konsisten memperlihatkan kaitan antara lamanya menyusui dan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Menyusui juga dikatakan memiliki manfaatkan kesehatan lain, termasuk menurunkan kemungkinan mengalami diabetes, kanker rahim, dan kanker payudara.

Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sudah merekomendasikan perlunya menyusui setidaknya selama enam bulan pertama, hanya satu dari empat balita di AS yang secara eksklusif mendapatkan air susu ibu selama enam bulan pertama usia mereka.

Angka kematian ibu di AS adalah yang tertinggi di antara negara-negara maju dan penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama, menurut data Asosiasi Jantung Amerika.




(nvc/nvc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork