Pejabat Antikorupsi Meksiko Mundur Usai Gelar Pernikahan Mewah

Pejabat Antikorupsi Meksiko Mundur Usai Gelar Pernikahan Mewah

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 10 Nov 2021 16:30 WIB
Jakarta -

Kepala Unit Intelijen Keuangan Meksiko, Santiago Nieto, mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin malam usai Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengkritik pernikahan mewahnya sebagai sebuah "skandal".

Nieto merupakan salah satu pejabat senior yang menangani kasus-kasus korupsi dan pencucian uang, yang seharusnya memiliki peran kunci pada pemerintahan Presiden Lopez Obrador. Lopez Obrador dikenal sangat menyoroti isu korupsi di Meksiko.

"Ini masalah skandal," kata Presiden Lopez Obrador pada Senin, dikutip dari AFP, beberapa jam sebelum Nieto mengundurkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga:

Lopez Obrador sendiri menolak menghadiri pernikahan yang dihadiri oleh 300 tamu tersebut, termasuk beberapa politisi.

ADVERTISEMENT

Presiden Meksiko

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador (kiri) dikenal sangat menyoroti isu korupsi di Meksiko (AFP)

Pihak berwenang sita uang tunai hampir Rp500 juta

Pernikahan Nieto dengan Carla Humphrey, yang merupakan konselor di Lembaga Pemilihan Umum Nasional Meksiko, digelar di Antigua, Guatemala.

Pihak berwenang Guatemala menyita uang tunai sebesar US$35.000 (Rp499 juta) dari pemimpin surat kabar terkemuka di Meksiko, El Universal, Francisco Ealy Ortiz, yang merupakan tamu pernikahan tersebut.

Dikutip dari Reuters, kolom yang diterbitkan di surat kabar itu pada Senin lalu mengklaim bahwa uang itu untuk perawatan medis dan sudah disampaikan kepada otoritas Meksiko.

Pejabat Pariwisata Mexico City, Paola Felix, juga mengundurkan diri setelah ada laporan media yang menyebutkan bahwa dia sempat ditahan di Bandara Guatemala.

Menurut laporan itu, Felix yang menuju ke pesta pernikahan tersebut membawa uang tunai berjumlah besar secara ilegal ke Guatemala. Namun, Felix membantah tuduhan itu.

Sementara itu, Nieto mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa dia tidak ingin agenda anti-korupsi pemerintah terganggu oleh "kritik terhadap tindakan pihak ketiga dalam acara pribadinya yang transparan".

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads