Paus Fransiskus telah sukses melalui operasi untuk mengatasi masalah pada usus besarnya di sebuah rumah sakit di Roma, kata Vatikan.
Pemimpin umat Katolik yang berusia 84 tahun itu kini 'dalam kondisi baik' setelah operasi, yang dilakukan dalam keadaan anestesi umum atau bius total, menurut juru bicara Vatikan, Matteo Bruni.
Ini pertama kalinya Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak pengangkatannya di Vatikan pada 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari Minggu (04/07), sebelum ia dibawa ke rumah sakit, Paus berbicara kepada ribuan pengunjung di Lapangan Santo Petrus.
- Paus Fransiskus potong gaji para kardinal akibat pandemi Covid-19
- Paus tunjuk perempuan sebagai anggota Sinode untuk pertama kalinya
- Vatikan rombak hukum 'terbesar dalam hampir 40 tahun' soal kekerasan seksual, apa saja perubahannya?
Dalam pernyataan sebelumnya, Vatikan mengatakan Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Universitas Gemelli karena "symptomatic diverticular stenosis" pada usus besarnya.
Itu adalah kondisi yang ditandai dengan tonjolan pada dinding usus besar, yang dapat menyebabkan penyempitan usus.
Gejalanya meliputi kembung, sakit perut yang berulang, dan perubahan kebiasaan buang air besar.
Vatikan tidak memberi informasi lebih lanjut tentang operasi tersebut, atau berapa lama Paus akan dirawat di rumah sakit.
Dalam pemberkatan pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus, Paus mengumumkan bahwa ia akan berangkat ke Slovakia pada bulan September setelah mengadakan Misa di Budapest, ibu kota negara tetangganya Hongaria.
Ini pertama kalinya Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak pengangkatannya pada 2013. (AFP)
Lahir pada tahun 1936 di Buenos Aires, Fransiskus kehilangan sebagian paru-paru kanannya pada usia 21 tahun.
Ia juga menderita masalah pinggul dan linu panggul, yang menyebabkan rasa sakit yang menjalar dari punggung bagian bawah sampai ke kaki.
Pada tahun 2014, ia harus membatalkan sejumlah pertemuan karena dilaporkan mengalami sakit perut.
(ita/ita)