Akhirnya, Facebook Bersedia Membayar Konten Berita di Australia

Akhirnya, Facebook Bersedia Membayar Konten Berita di Australia

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 16 Mar 2021 14:31 WIB
Bos Media News Corporation, Rupert Murdoch telah mengamankan pembayaran dari Facebook di Australia. (Getty Images)
Jakarta -

Facebook setuju membayar perusahaan raksasa media di Australia, News Corp Australia, untuk konten jurnalistik yang diambil dari media-media perusahaan ini.

Kesepakatan itu dicapai beberapa pekan setelah Australia mengesahkan Undang Undang kontroversial pertama di dunia yang bertujuan agar platform-platform besar membayar konten berita lokal.

Sejauh ini, News Corp belum mengungkapkan nilai dari kesepakatan dengan kontrak selama tiga tahun di Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, perusahaan ini telah mencapai kesepakatan global dengan Google.

Kesepakatan pembayaran ini meliputi seluruh konten dari News Corp di Australia - dengan pembayaran yang signifikan.

ADVERTISEMENT

News Corp Australia mengendalikan 70% sirkulasi surat kabar di Australia dengan media-media lokal termasuk The Australian, The Daily Telegraph, dan The Herald Sun. Grup media itu juga pemilik laman berita news.com.au.

Kepemilikan perusahaan ini juga meliputi jaringan Sky News Australia - model TV konservatif seperti Fox News, yang tumbuh menjadi media yang kontennya paling sering dibagikan di Facebook.

News Corp juga memiliki kesepakatan lain dengan Facebook terkait media AS-nya. Kesepakatan ini termasuk platform membayar konten berita yang dimasukkan ke dalam tab Berita Facebook - fitur yang tidak ada di Australia.

Kesepakatan di Australia ini jauh lebih luas - meliputi semua konten dari News Corp Australia yang dibagikan di Facebook.

Bagaimana ini bisa dicapai?

Sama dengan perusahaan penerbit global lainnya, media Australia telah kehilangan pendapatan dalam satu dekade terakhir karena pengiklan beralih ke raksasa internet Facebook dan Google.

News Corp mempelopori kampanye lobi-lobi politik di Australia - dengan dukungan dari kompetitor tradisional - untuk mempengaruhi politisi agar membuat perusahaan raksasa internet itu membayar konten berita dari situsnya.

Pemerintah Australia kemudian menyusun undang undang yang bertujuan untuk menempatkan "keadilan" kontrak negosiasi antara media dengan perusahaan teknologi.

Google dan Facebook sama-sama kuat menolak undang undang ini.

Namun, undang undang ini mendorong perusahaan teknologi untuk mencapai kesepakatan komersial mereka sendiri dengan perusahaan media, seperti yang dilakukan Facebook dengan News Corp.

Tanpa kesepakatan itu, undang undang ini memaksa perusahaan teknologi tersebut untuk melakukan arbitrase dengan penerbit atas konten yang digunakan.

Pertarungan atas rancangan undang undang ini mendorong Facebook secara tiba-tiba memblokir seluruh akses konten berita Australia di situsnya bulan lalu.

Pemblokiran itu berlangsung selama seminggu sebelum akhirnya pemerintah Australia membuat konsesi dan mengesahkan undang undang tersebut pada 25 Februari.

Pada Selasa ini, Kepala Eksekutif News Corp, Robert Thompon memuji kesepakatan dengan Facebook sebagai "tonggak penting dalam transformasi bisnis jurnalisme".

"Rupert dan Lachlan Murdoch mengawali perdebatan global di saat industri lain diam-diam saja atau bersikap acuh tak acuh karena disfungsionalitas digital telah mengancam jurnalisme menjadi tatanan pengemis," kata Thomson.

"Akhir dari perdebatan tentang digital ini telah dibuat lebih dari satu dekade,"

Analis melihat Undang Undang media di Australia ini telah lama menilai bahwa kebijakan ini dirancang untuk membantu perusahaan besar seperti News Corp dan bukan untuk media-media kecil.

Perusahaan media besar lain di Australia - Seven West - juga menandatangani kesepakatan dengan Facebook bulan lalu.

Kesepakatan Facebook-News Corp juga terjadi di tengah penyelidikan parlemen di Canberra memeriksa dominasi dan pengaruh media News Corp terkait urusan dalam negeri. Hal ini dipicu petisi anti-Murdoch dari mantan Perdana Menteri Kevin Rudd yang mengumpulkan lebih dari 500.000 tanda tangan..

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads