Pasangan lansia yang terjangkit virus corona dibantu oleh pihak rumah sakit untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir mereka setelah kondisi sang istri memburuk.
Gerry dan Barbara Jarrett, dari Bracknell, Berkshire, di Inggris dirawat di bangsal terpisah di Rumah Sakit Frimley Park, di Surrey.
Putri mereka, Chloe Keljarrett, yang mengunggah foto pertemuan orang tuanya di Twitter, mengatakan ibunya "tampaknya berada di akhir [hidupnya]".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kisah pasien yang idap Covid-19 selama enam bulan: 'Saya tak tahu cara untuk sembuh'
- Virus corona: Kisah pasutri yang tak terpisahkan dalam sehat maupun sakit
- Kisah dokter penyintas covid-19, 'hal sederhana untuk membangkitkan semangat hidup pasien covid-19'
Ia mengatakan orang tuanya memiliki waktu ekstra yang "berharga" berkat upaya "luar biasa" rumah sakit.
Keljarrett lalu menuturkan ayahnya, yang berusia 79 tahun, dan ibunya yang berusia 76 tahun, telah hidup bersama selama 50 tahun.
Mereka dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dua minggu lalu.
Pada hari Selasa dia mengunggah foto di Twitter bahwa di puncak pandemi staf rumah sakit telah memastikan ayahnya bisa melihat ibunya untuk terakhir kalinya.
Keljarrett menyebut pertemuan itu terjadi pada hari Rabu ketika "ibunya sepertinya berada di akhir [hidupnya]".
Frimley Park Hospital mengatakan pertemuan itu merupakan bentuk "perawatan yang paling penting" (Frimley Health NHS Foundation Trust)
Ia menjelaskan, "Ayah saya didorong masuk ke dalam ruangan, ia menangis, dan menyentuh tangan ibu saya. Mata ibu saya terbuka lebar. Dia terjaga dan dapat berbicara
"Kami mendapat satu atau dua jam ekstra yang berharga sebelum napasnya memburuk lagi dan kami bisa mengatakan apa yang kami inginkan.
"Terima kasih kepada staf yang memungkinkan pertemuan ini. Pada masa seperti ini, saya merasa itu luar biasa."
'Batas emosional'
Keljarrett, seorang guru di The Brakenhale School, mengatakan bahwa ayahnya "menunjukkan tanda-tanda pemulihan tetapi butuh waktu panjang baginya untuk benar-benar pulih."
"Ayah memiliki sejumlah masalah kesehatan lain yang akan membuat pemulihan lebih sulit, tetapi saya harus tetap yakin bahwa dia akan mengatasi virus yang parah ini," tambahnya.
Keljarrett mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan pekerja rumah sakit yang "melakukan sif ganda" karena kekurangan staf.
"Bagaimana mereka tetap bisa menunjukkan belas kasihan seperti itu ketika mereka ditarik ke batas emosional dan fisik, saya tidak memahaminya," tambahnya.
Menanggapi unggahan Keljarrett, rumah sakit menulis, "Hati kami tertuju pada Anda dan keluarga Anda.
"Kami sangat senang bahwa staf kami berhasil membuat waktu ini sedikit lebih mudah bagi Anda semua.
Simak juga video '3 Ribu Kamar Karantina Dibangun China Usai Corona Melonjak Lagi':