.webp)
Ayah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan dia sedang mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Prancis setelah Inggris keluar sepenuhnya dari Uni Eropa.
Stanley Johnson mengatakan kepada radio Prancis RTL, dia selalu menganggap dirinya sebagai warga Prancis lantaran ibunya lahir di Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan anggota Parlemen Eropa berusia 80 tahun ini memilih Inggris tetap bersama Uni Eropa saat referendum Brexit 2016 lalu.
Sementara anaknya, Boris, mempelopori kampanye keluar dari Uni Eropa, dan kemudian membawa Inggris keluar dari Uni Eropa sebagai perdana menteri.
- Brexit: Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa
- Brexit: Tujuh hal menyangkut ketidakjelasan nasib Inggris keluar dari Uni Eropa
- Brexit: 'Bagi warga Indonesia yang mau wisata atau studi, Inggris akan semakin terbuka'
Stanley Johnson, ayah dari Boris Johnson yang punya beda pandangan politik terkait Brexit. (EPA)
Stanley Johnson menjelaskan alasan mengajukan kewarganegaraan Prancis dalam sebuah siaran wawancara pada Kamis (31/12), satu jam sebelum Inggris meninggalkan aturan dagang Uni Eropa.
"Ini bukan mengenai menjadi warga Prancis," katanya kepada RTL. "Ini tentang mengukuhkan apa yang sudah saya miliki."
Dia mengatakan bahwa ibunya lahir di Prancis dari seorang perempuan Prancis. "Saya akan selalu menjadi orang Eropa," tambahnya.
Stanley Johnson menduduki kursi Parlemen Eropa ketika pemilihan langsung dihelat pertama kali pada 1979. Dia kemudian bekerja untuk Komisi Eropa. Alhasil, Boris menghabiskan masa kecilnya di Brussels.
Isu Brexit telah memecah belah keluarga Johnson. Saudara perempuan Boris, jurnalis Rachel Johnson, meninggalkan Partai Konservatif dan bergabung dengan Demokrat Liberal menjelang pemilu 2017 dalam protes menentang Brexit.
Saudara kandung mereka, anggota Parlemen berhaluan Konservatif, Jo Johnson, mengundurkan diri dari kabinet pada 2018 sebagai penegasan dukungannya untuk hubungan yang lebih dekat dengan Uni Eropa.
