Sosok Lloyd Austin, Jenderal Kulit Hitam yang Dinominasikan Jadi Menhan AS

Sosok Lloyd Austin, Jenderal Kulit Hitam yang Dinominasikan Jadi Menhan AS

BBC Indonesia - detikNews
Rabu, 09 Des 2020 12:31 WIB
Jenderal Lloyd Austin memerlukan pengecualian khusus dari Kongres karena ia mulai pensiun kurang dari tujuh tahun lalu. (Getty Images)
Jakarta -

Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, menunjuk jenderal purnawirawan Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan di kabinetnya, lapor media setempat.

Baik Biden maupun Jenderal Austin belum memberikan pernyataan terkait hal ini. Dilaporkan Biden menawarkan posisi itu dan Jenderal Austin telah menerima tawaran itu.

Jika disetujui, Austin, 67, yang pensiun pada tahun 2016 akan menjadi warga Amerika keturunan Afrika pertama yang memimpin Pentagon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memerlukan persetujuan Kongres karena ketentuan Amerika Serikat (AS) menetapkan jeda setidaknya tujuh tahun antara masa aktif di militer dengan masa jabatan menteri pertahanan.

Biden mendapat seruan dari berbagai pihak, termasuk dari kaukus Asia, kaukus Kulit Hitam dan Latino pendukung Demokrat untuk menominasikan orang-orang dari kelompok minoritas guna menduduki jabatan tinggi di kabinet.

ADVERTISEMENT

Michle Flournoy, pejabat yang lama berkarier di Pentagon, juga diunggulkan mengisi jabatan menteri pertahanan, selain Jeh Johnson, mantan konsul jenderal Pentagon dan mantan menteri keamanan dalam negeri.

Di masa pemerintahan Presiden Barack Obama, Jenderal Austin memimpin Komando Pusat AS, antara lain mencakup wilayah Timur Tengah, Asia Tengah dan sebagian Asia Selatan, antara 2013 hingga 2016.

Jenderal bintang empat itu adalah arsitek utama dalam operasi militer pimpinan AS menggempur kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) di Irak dan Suriah.

Menghindari sorotan

Sebelumnya ia menjabat wakil kepala staf Angkatan Darat dan tercatat sebagai jenderal terakhir yang memimpin pasukan AS di Irak.

Selama kurun waktu tersebut, Austin bekerja sama dengan Joe Biden sebagai wakil presiden pemerintahan Obama.

Jenderal Austin dikenal sebagai sosok yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat dan menghindar dari sorotan publik, tidak banyak memberikan wawancara kepada media dan memilih tidak membeberkan operasi militer kepada publik.

Joe Biden dan Jendral Lloyd Austin di Irak tahun 2011

Joe Biden dan Jenderal Lloyd Austin dalam foto di Irak tahun 2011. (Getty Images)

Tetapi penunjukkan Austin bisa jadi mendapat kritikan dari sejumlah kelompok progresif terkait dengan kedudukan jenderal itu sebagai anggota dewan direktur perusahaan pertahanan Raytheon.

Nominasinya mungkin juga akan ditentang oleh anggota Kongres yang lebih mendukung jika Pentagon di bawah kepemimpinan sipil.

Persyaratan persetujuan pengecualian yang dikeluarkan Kongres sejauh ini baru diberikan dua kali, yang terbaru adalah dalam kasus James Mattis, pensiunan jenderal marinir yang menjadi menteri pertahanan pertama di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Joe Biden mengalahkan Presiden Trump dalam pemilihan pada tanggal 3 November.

Namun Trump tetap menolak mengakui kekalahan dan terus mengeluarkan tuduhan terjadi kecurangan luas, tanpa didukung bukti-bukti.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads