Tak Ada Indikasi Puluhan Tahun Sekap Putranya, Wanita Swedia Dibebaskan

Tak Ada Indikasi Puluhan Tahun Sekap Putranya, Wanita Swedia Dibebaskan

BBC Indonesia - detikNews
Sabtu, 05 Des 2020 08:04 WIB
Stockholm -

Polisi Swed

Kepolisian menggeledah flat yang ditempati seorang ibu bersama anaknya di Haninge, Stockholm. (EPA)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejaksaan Swedia mengatakan mereka tidak memiliki cukup bukti terkait seorang perempuan tua yang menyekap anaknya selama puluhan tahun di satu flat di pinggiran kota Stockholm.

Perempuan berusia 70 tahun itu sebelumnya ditahan dan dituduh menyekap putranya di flat, selama sekitar 30 tahun.

ADVERTISEMENT

Ia menyanggah menyekap putranya dan melukai anaknya yang ditemukan dengan luka-luka di tubuh.

Perempuan itu kini dibebaskan dari tahanan karena kejaksaan tidak menemukan bukti ia menyekap putranya yang kini berusia 40 tahun itu.

"Kami tidak menemukan indikasi apapun bahwa putranya dikurung, diikat atau secara fisik dicegah meninggalkan rumah. Tak ada indikasi ada ruangan untuk disekap," kata jaksa Emma Olsson kepada kantor berita AFP.

"Pria itu sendiri mengatakan ia bisa meninggalkan apartemen itu bila ia mau," tambahnya.

"Ia pria dewasa dan dia bisa pergi ke mana saja yang ia inginkan," katanya lagi dan menyebutkan ada saksi mata yang sempat melihatnya di luar.

Olsson mengatakan kepada para wartawan bahwa luka-luka di tubuh pria itu bukan karena kekerasan.

Putranya itu ditemukan luka-luka dan hidup dalam kondisi jorok.

Sang putra kini menjalani operasi di rumah sakit atas luka-luka yang dialaminya.

Ia baru ditemukan oleh seorang kerabat pada Minggu (29/11) setelah ibunya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.

Kepolisian membarikade apartemen yang terletak di Haninge, pinggiran ibu kota Swedia, Stockholm, untuk melakukan penyelidikan dan mencari saksi mata untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Bagaimana putra itu ditemukan?

Seorang kerabat perempuan, yang namanya tidak sebutkan, mendatangi flat pada Minggu (29/11) malam bersama pasangannya sesudah mendengar kabar bahwa perempuan tua tersebut dirawat di rumah sakit, sebagaimana dilaporkan surat kabar Expressen.

Police outside the apartment building in Haninge, 1 December

EPA

Kerabat itu terakhir berkunjung ke flat itu sekitar 20 tahun lalu, katanya, setelah usaha sebelumnya gagal untuk menyuarakan nasib anak dari perempuan tersebut.

Ketika itu, si anak ditarik dari sekolah saat usianya baru 11 atau 12 tahun.

Ketika membuka pintu yang tidak dikunci, ia menemukan flat dalam keadaan gelap dan tercium bau kencing, busuk, kotor dan debu.

Tidak terdengar suara ketika ia meneriakkan salam "halo" sehingga ia masuk dan berjalan di antara barang-barang berserakan.

Ia lantas mendengar suara dari arah dapur dan melihat seorang laki-laki duduk di pojok yang gelap, diterangi oleh cahaya dari jalan. Bagian kaki hingga lutut penuh dengan luka.

Ketika si pria itu melihatnya, ia berdiri dan membisikkan namanya berulang-ulang. Sebagian besar giginya sudah tanggal dan suaranya cadel.

Bagaimanapun, katanya, pria itu masih mengenalinya setelah lama tak bertemu dan tidak takut kepadanya.

Setelah ia dibawa ke rumah sakit, tim dokter memberi tahu polisi dan ibunya ditahan.

Jaksa penuntut Stockholm, Emma Olsson, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pria itu perlu dioperasi, tetapi ia tidak memberikan keterangan lebih rinci.

Adapun seorang juru bicara kepolisian mengatakan: "Kami menyelidiki berapa lama putra ini mungkin telah disekap, tetapi kami asumsikan lama sekali."

Bagaimana hubungan ibu dan anak itu?

Sejauh ini belum ada laporan resmi tentang bagaimana sebenarnya hubungan antara ibu dan anak ini, tetapi kerabat yang menemukan putra itu mengatakan kepada televisi Swedia bahwa sang ibu merasa kalut ketika kehilangan anak sebelumnya ketika masih muda.

Ketika ia melahirkan lagi, ia menamakan bayinya ini dengan nama yang sama dengan nama anak sebelumnya.

Ia menginginkan putranya hidup lagi, menurut seorang kerabat, sehingga ia terlalu melindungi putra keduanya.

"Saya berterima kasih ia mendapat pertolongan dan bisa bertahan hidup," kata kerabat yang menemukannya kepada surat kabar Expressen.

Seorang tetangga, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan perempuan itu tidak menunjukkan tanda-tanda ia tinggal bersama seseorang.

"Sepengetahuan kami, perempuan itu tinggal sendiri, itulah yang kami ketahui selama ini. Dan ketika kami berbincang-bincang dengannya, ia tidak pernah menunjukkan ada orang lain di flat itu, hanya dia seorang diri. Bukan perempuan tua, tetapi sendiri. Itulah yang kami tahu," ungkapnya.

(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads