Tersangka utama penyerangan kantor Charlie Hebdo, majalah satir Prancis yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad, positif tertular Covid-19 sehingga sidang ditunda, kata pihak berwenang.
Tersangka utama dalam serangan tahun 2015 itu, Ali Reza Polat, didakwa membantu para penyerang yang membunuh 12 orang di kantor majalah itu.
Ali Reza Polat, 35, jatuh sakit dan diperiksa oleh dokter. Sesudah ia jatuh sakit, hakim memutuskan untuk menunda sidang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim ketua mengatakan 10 terdakwa pembantu pelaku kini harus menjalani tes virus corona sebelum sidang dapat dilanjutkan.
- Empat belas terdakwa disidang dalam kasus serangan kantor Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi
- Mengapa umat Muslim menyerukan boikot produk buatan Prancis?
- Dampak 'serangan' Erdogan terhadap Macron, Prancis sebut Turki 'coba picu kebencian terhadap Prancis'
Hakim Regis de Jorna mengatakan 10 terdakwa harus diperiksa, dan "kelanjutan sidang akan bergantung pada hasil tes dan perkembangan kesehatan orang-orang yang terkait".
Semula kuasa hukum terdakwa dijadwalkan akan membacakan pembelaan dalam beberapa hari mendatang dan vonis direncanakan akan dijatuhkan sekitar dua minggu lagi.
Namun dengan perkembangan terbaru ini maka sidang diperkirakan akan molor dari jadwal.
Dua pelaku membunuh 12 orang dalam aksi di kantor majalah Charlie Hebdo. (Getty Images)
Secara keseluruhan terdapat 14 orang yang diadili dalam kasus penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, dan juga serangan terhadap seorang polisi perempuan dan supermarket Yahudi yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia selama tiga hari.
Dua pelaku utama menembak mati 12 orang di dalam dan sekitar kantor Charlie Hebdo pada Januari 2015. Pria bersenjata ketiga menembak mati seorang polisi perempuan dan menyerang supermarket Yahudi. Pembunuhan itu menandai awal gelombang serangan jihadis di Prancis.
Tiga dari 14 terdakwa diadili secara in absentia atau tidak hadir di persidangan yang digelar di Paris.
Ali Reza Polat dianggap sebagai penghubung utama dalam serangan-serangan itu dan diyakini memegang peran kunci dalam menyediakan senjata yang digunakan. Ia sempat berusaha melarikan diri ke Dubai, Lebanon dan Suriah tetapi selalu gagal.
Sidang ini sendiri telah ditunda selama empat bulan karena pandemi virus corona. Prancis kembali menerapkan karantina wilayah yang ketat mulai Jumat (30/10) setelah terjadi peningkatan infeksi belakangan.
(ita/ita)