Perangkat Luar Angkasa Rusia-China Tidak Jadi Tabrakan

Perangkat Luar Angkasa Rusia-China Tidak Jadi Tabrakan

BBC Indonesia - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 18:17 WIB
Sebelumnya diperkirakan satelit Rusia yang mati dan segmen roket China yang dibuang kemungkinan datang dalam jarak 25 meter satu sama lain, demikian kata LeoLabs. (Gambar ilustrasi: Getty Images)
Jakarta -

Dua unit sampah luar angkasa yang diperkirakan dapat bertabrakan telah lewat dengan aman.

Mereka terhindar dari tabrakan, kata sebuah perusahaan rintisan Silicon Valley yang menggunakan radar untuk melacak obyek di orbit.

Sebelumnya diperkirakan satelit Rusia yang mati dan segmen roket China yang dibuang kemungkinan datang dalam jarak 25 meter satu sama lain, demikian kata LeoLabs.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada Jumat pagi tidak ada tanda-tanda puing di atas Antartika, demikian pernyataan terbaru.

Pakar lain memperkirakan Kosmos-2004 dan bagian roket ChangZheng akan lewat dengan jarak yang jauh lebih besar.

ADVERTISEMENT

Dengan mempertimbangkan benda-benda yang memiliki massa gabungan lebih dari 2,5 ton dan kecepatan relatif 14,66 km/detik (32.800 mph), setiap tabrakan akan menjadi bencana besar dan menghasilkan puing-puing.

Dan mengingat ketinggian hampir 1.000 km, fragmen yang dihasilkan akan bertahan untuk waktu yang sangat lama, menimbulkan ancaman bagi satelit yang beroperasi.

https://twitter.com/LeoLabs_Space/status/1316919600160903168

Dr Moriba Jah, seorang ahli astrodinamik dari University of Texas di Austin, AS, memperkirakan selisih jarak benda luar angkasa itu menjadi sekitar 70 meter.

Dan Aerospace Corporation, sebuah konsultan yang sangat dihormati, memiliki kesimpulan yang sama.

Dengan semakin banyaknya satelit yang diluncurkan, kekhawatiran makin menguat tentang potensi tabrakan.

Menjadi kekhawatiran yang besar adalah populasi perangkat keras yang berlebihan di orbit - sekitar 900.000 obyek lebih besar dari 1cm menurut beberapa perhitungan - dan semua itu mampu membuat kerusakan besar atau bahkan menghancurkan pesawat ruang angkasa operasional dalam pertemuan berkecepatan tinggi.

Minggu ini, Badan Antariksa Eropa merilis laporan tahunan 'State of the Space Environment', yang menyoroti masalah peristiwa fragmentasi yang sedang terjadi.

Ini termasuk ledakan di orbit yang disebabkan oleh sisa energi dalam bahan bakar dan baterai di pesawat ruang angkasa dan roket tua.

Rata-rata selama dua dekade terakhir, terjadi 12 fragmentasi tidak disengaja di luar angkasa setiap tahun- "dan sayangnya tren ini terus meningkat", kata badan tersebut.

Pada pekan ini juga, dalam International Astronautical Congress yang diadakan secara online, sekelompok ahli mendaftar apa yang mereka anggap sebagai 50 obyek telantar yang paling mengkhawatirkan di orbit.

Sebagian besar dari mereka adalah bagian roket Zenit dari era Rusia kuno alias era Soviet.

Lihat juga video 'Cerita Astronaut NASA yang Bersiap Nyoblos Pilpres AS di Luar Angkasa':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads