Sebuah perangkat jet yang dirancang agar tenaga kesehatan bisa terbang menghampiri pasien telah diuji coba sebuah lembaga amal di Inggris.
Andy Mawson, direktur operasional Great North Air Ambulance Service (GNAAS) yang pertama kali memunculkan gagasan tersebut, mengatakan "luar biasa" saat melihat uji coba berlangsung mulus.
- Seekor burung pukau para ilmuwan setelah terbang sejauh 12.000 km dan lintasi 16 negara
- Rolls-Royce kembangkan proyek taksi terbang
- Rencana mobil terbang Skydrive dapat dukungan Toyota
Melalui uji coba tersebut, menurutnya, seorang tenaga kesehatan bisa "terbang" ke puncak gunung dalam 90 detik. Hal ini tentu dapat menghemat waktu ketimbang berjalan kaki selama 30 menit menuju lokasi yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada puluhan pasien setiap bulan di kawasan pegunungan ini. Kami bisa melihat kebutuhannya. Yang kami tidak tahu secara pasti adalah bagaimana alat ini bisa berfungsi dalam kenyataan.
"Nah, kami telah melihatnya dan, jujur, luar biasa," papar Mawson.
Ditambahkannya, uji coba tersebut menunjukkan potensi pemakaian perangkat jet untuk melakoni layanan kritis.
Pengetesan perangkat jet terlaksana setelah GNAAS dan Gravity Industries melakukan pembicaraan selama setahun.
Adapun uji coba dilaksanakan oleh Richard Browning, pendiri Gravity Industries.
- 115 dokter meninggal akibat Covid-19, IDI keluarkan pedoman standar perlindungan khusus
- Kisah para penggali kubur untuk jenazah Covid-19: 'Kalau kita kena dan mati, siapa yang kuburkan?'
- Siapa yang pertama kali akan mendapatkan vaksin virus corona dan seberapa cepat akan tersedia?
Menurutnya, perangkat jet tersebut punya dua mesin mini pada masing-masing lengan, dan satu mesin lainnya pada bagian punggung sehingga tenaga kesehatan bisa mengendalikan pergerakan hanya dengan menggerakkan tangan.
"Keuntungan terbesarnya adalah kecepatan," kata Mawson.
"Jika ide ini berhasil, tenaga kesehatan akan dilengkapi alat medis, dengan obat pereda nyeri bagi pelancong yang mungkin mengalami patah tulang serta alat pemacu jantung bagi mereka yang mungkin mengalami serangan jantung.
"Dengan jet pack, perjalanan menjangkau pasien yang tadinya memerlukan satu jam mungkin hanya memerlukan beberapa menit, dan itu bisa jadi pembeda antara hidup dan mati."
(ita/ita)