ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
Para peneliti yang mengeksplorasi kedalaman bagian utara Great Barrier Reef telah menemukan spesies langka, ikan 'berjalan' yang tak pernah tercatat ada di perairan Australia. Great Barrier Reef adalah tumpukan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 2.900 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland di timur laut Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Ikan berjalan' adalah jenis ikan kalajengking yang disebut Rhinopias agriloba, biasanya ditemukan di sekitar perairan Hawaii, di Pasifik tengah.
Ini adalah pertama kalinya mereka pergi jauh dari rumah.
Spesies dikenal dengan nama 'ikan berjalan' karena ia tampak bergerak di sepanjang dasar laut dengan menggunakan siripnya yang menempel di dada.
Kapal selam tanpa awak
Ini ditemukan para peneliti dari atas kapal yang disebut RV Falkor, dioperasikan oleh Schmidt Ocean Institute.
Mereka melepas sebuah kapal selam tanpa awak ke dalam laut, hampir dua kilometer dari permukaan laut untuk mengumpulkan sampel, memetakan dan merekam bagian terumbu karang yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Tim peneliti melihat perubahan cahaya, suhu, tekanan dan faktor lingkungan lainnya. (ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute)
Tim peneliti ini terdiri dari Geoscience Australia, James Cook University, University of Sydney, Japan Agency for Marine-Earth Science dan Technology (JAMSTEC), Queensland Museum Network, serta Queensland University of Technology.
- Mengapa kematian ikan 'pembawa keberuntungan' ini membuat mahasiswa hingga presiden berduka?
- Ilmuwan ungkap bagaimana ikan berkulit sangat gelap 'hilang' di lautan
- Makan 'semut pantat besar' demi umur panjang, seperti apa rasanya?
Robin Beaman dari James Cook University di Australia mengatakan, tim peneliti terkesima dengan segala temuan itu.
"Ikan yang sangat aneh - Dia memiliki warna merah yang indah, dan berjalan di atas sirip dada, seperti sepasang tangan," katanya.
Dia menambahkan: "Syukurlah kami memiliki apa yang saya sebut sebagai 'Pasukan Ikan' - grup iktiologis (ilmuwan yang mempelajari ragam jenis ikan dan mengklasifikasikan sesuai dengan tulang, tulang rawan atau tanpa rahang), ahli perikanan - melihat kehidupan bawah laut yang dapat dikatakan, 'Ikan ini tak pernah terlihat sebelumnya di Australia - yang kami ketahui ini adanya di Hawaii."
Tim peneliti juga menemukan spesies baru yaitu karang hitam dengan tentakel sepanjang satu meter, dan jenis karang spons jenis baru.
Dr Beaman mengatakan meskipun namanya begitu, "mereka tidak selalu hitam" tapi "cenderung berwarna kemerah-merahan".
Dia menambahkan: "Namun, ketika mereka mati, kerangka yang tersisa adalah hitam pekat yang indah, yang terkadang dilihat orang seperti untaian perhiasan di berbagai belahan dunia."
Tidak seperti spesies di air dangkal, yang mengandalkan sinar matahari untuk memproduksi makanan, terumbu karang laut dalam mengandalkan arus laut untuk mendapatkan makanan.
Kapal selam tanpa awak ini juga mengambil sampel terdalam dari karang lunak, dan karang scleractinian (karang keras yang tumbuh dengan kerangka keras) di Laut Coral.
Karang hitam ditemukan di kedalaman 550 meter. (ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute)
Mereka juga mengumpulkan sampel bebatuan purba untuk pertama kalinya di dasar Great Barrier Reef, yang diperkirakan berusia 40 hingga 50 juta tahun.
Temuan-temuan ini diharapkan dapat membantu para peneliti untuk memahami habitat bawah laut dan bagaimana lingkungan bawah laut ini saling berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup di sana.
(ita/ita)